Minta PKS Evaluasi Sosok Syaikhu dan Agung, Gerindra Intip Peluang Ganti Calon Wagub DKI
Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta mengintip peluang adanya potensi perubahan nama bakal calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta mengintip peluang adanya potensi perubahan nama bakal calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Mohammad Taufik saat ditemui awak media di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Pusat.
Menurutnya, perlu ada evaluasi besar-besaran antara Gerindra dengan PKS, mengingat proses pemilihan Wagub DKI tak kunjung terselesaikan.
"Perubahan nama (Cawagub) bisa, makanya harus ada evaluasi sadar. Ini (pemilihan Wagub) tidak jalan kenapa ya?," ucapnya, Kamis (24/10/2019).
Ada dua hal yang disebut Taufik akan coba didorong oleh pihaknya untuk dilakukan evaluasi, yaitu soal komunikasi dan sosok atau figur yang telah digadang-gadang oleh PKS.
"Apakah komunikasi yang kurang baik dan lancar atau figurnya yang kurang menarik. Dua itu saja sebenarnya," ujarnya.
"Kita harus saling terbuka sebenarnya, harus melakukan evaluasi," tambahnya.
Tak hanya itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta ini pun meminta PKS untuk lebih aktif dalam proses pemilihan Wagub DKI.
"Target saya sebelum tahun baru selesai (pemilihan Wagub). Tapi tidak fair kalau kami yang dituntut untuk aktif dan lebih agresif, sementara PKS duduk-duduk saja," kata Taufik.
Seperti diketahui, PKS sebagai partai yang berhak atas kursi Wagub sendiri telah mengajukan dua nama calon, yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Ahmad Syaikhu merupakan politisi senior PKS yang pernah menjadi anggota DPRD Bekasi periode 2009-2013 dan Wakil Wali Kota Bekasi periode 2013-2018.
Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat tahun 2018 lalu, Ahmad Syaikhu sendiri sempat mencalonkan diri sebagai Wagub mendampingi Sudrajat.
Namun, langkahnya terhenti setelah kalah suara dari pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
Kini, dirinya pun menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024.
Sementara itu, Agung Yulianto merupakan pengurus DPW PKS DKI Jakarta yang menduduki jabatan sebagai Sekretaris Umum.
Selain menjadi politikus, Agung juga berkecimpung di dunia bisnis sebagai Direktur Utama PT Herba Penawa Alwahida Indonesia.
Perusahaan yang ia pimpin ini bergerak di bidang produk herbal halal di Indonesia.
Gerindra Pastikan Sandiaga Uno Tidak Akan Kembali Jabat Wagub DKI Jakarta
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra Syarif memastikan Sandiaga Uno tidak akan kembali menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mesti telah kembali ke partainya.
"Sudah saya tanya berkali-kali. Kalau hasrat sih ada, tapi orang diukur juga dari etika, kepantasan berkoalisi," ucapnya, Senin (21/10/2019).
Terkait pemilihan Wagub yang tak kunjung rampung, Syarif pun menyebut pihaknya tengah menunggu diselenggarakannya rapat pimpinan gabungan (Rapimgab).
Ia pun meminta Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi untuk segera melaksanakan Rapimgab tersebut.
Pasalnya, dalam Rapimgab tersebut akan disahkan tata tertib yang sebelumnya telah disusun sehingga mekanisme pemilihan Wagub bisa dijalankan.
"Kalau menurut saya, siapapun calonnya kalau mekanismenya sudah disahkan bersama akan langsung dilakukan pemilihan,"
Seperti diketahui, posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta kosong sejak Sandiaga Uno mengundurkan diri pada Agustus 2018 lalu.
Partai Gerindra dan PKS sebagai pengusung Anies-Sandi pada Pilgub 2017 lalu sebenarnya sudah mengajukan dua nama Wagub, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Namun, pemilihan Wagub DKI terhenti setelah masa bakti anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 berakhir pada 26 Agustus 2019 lalu.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi pun sempat meminta partai pengusung Anies, yaitu PKS dan Gerindra untuk mencari calon Wagub yang benar-baner mengerti persoalan di Jakarta.
"Kami mengimbau kepada dua partai pengusung ini carilah tokoh-tokoh yang mengerti masalah Jakarta. Jangan cuma tempelan sebagai Wagub saja," ucapnya, Senin (14/10/2019).
Fraksi PKS Tetap Ajukan Syaikhu dan Agung Sebagai Bakal Calon Wagub DKI

Wakil Ketua DPRD DKI asal Fraksi PKS Abdurrahman Suhaimi menyebut, pihaknya tetap akan mengajukan Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sebagai bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Hal ini ia sampaikan usai rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
"Secara normatif, secara administratif masih dua nama itu (Syaikhu dan Agung)," ucapnya, Senin (21/10/2019).
Dijelaskan Suhaimi, pembahasan soal Wagub ini sendiri masih menunggu pembentukan pantia pemilihan (Panlih) Wagub DKI pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"AKD (Alat Kelengkapan Dewan) baru diumumkan tadi. Wagub berarti menunggu Panlih, setelah itu baru berjalan prosesnya," ujarnya.
Setelah Panlih terbentuk, kedua nama bakal calon Wagub ini akan diverifikasi terlebih dahulu.
"Sekarang kan belum calon definitif. Artinya kalau definitif itu ketika sudah diverifikasi," kata Suhaimi.
Setelah lolos verifikasi, barulah kedua nama itu akan diajukan dalam rapat paripurna DPRD.
"Setelah itu tinggal memilih di paripurna, jadi saat ini menunggu Panlih dulu," tuturnya.
Jika nantinya Syaikhu lolos verifikasi dan maju sebagai calon Wagub DKI definitif, maka mantan Wali Kota Bekasi ini harus mundur dari keanggotaannya sebagai anggota DPR RI.
Hal ini sesuai dengan tata tertib (tatib) pemilihan Wagub yang telah dibentuk pada periode sebelumnya, namun belum sempat disahkan.
"Di tatib kemarin, kalau dicalonkan di sini, maka di sana harus mengundurkan diri. Itu persyaratan awalnya begitu," ucapnya.
Seperti diketahui, posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta kosong sejak Sandiaga Uno mengundurkan diri pada Agustus 2018 lalu.
Partai Gerindra dan PKS sebagai pengusung Anies-Sandi pada Pilgub 2017 lalu sebenarnya sudah mengajukan dua nama Wagub, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Namun, pemilihan Wagub DKI terhenti setelah masa bakti anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 berakhir pada 26 Agustus 2019 lalu.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi pun sempat meminta partai pengusung Anies, yaitu PKS dan Gerindra untuk mencari calon Wagub yang benar-baner mengerti persoalan di Jakarta.
"Kami mengimbau kepada dua partai pengusung ini carilah tokoh-tokoh yang mengerti masalah Jakarta. Jangan cuma tempelan sebagai Wagub saja," ucapnya, Senin (14/10/2019).
Gerindra dan PKS Akan Berdiskusi Bahas Calon Wagub DKI, Taufik: Sebelum Tahun Baru Ada Wagub

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta asal Gerindra M. Taufik mengatakan, partainya masih akan berdiskusi dengan PKS untuk menentukan calon Wakil Gubernur DKI pendamping Anies Baswedan.
Pembahasan soal posisi Wagub yang telah kosong sejak ditinggal Sandiaga Uno pada Agustus 2018 lalu pun disebut Taufik akan dilaksanakan sebelum pergantian tahun.
"Insya Allah dapat nih Wagub, sebelum tahun baru ada Wagub," ucapnya, Selasa (14/10/2019).
Dijelaskan Taufik, salah satu topik yang akan dibahas dalam diskusi antara Gerindra-PKS itu ialah soal nasib Ahmad Syaikhu, salah satu calon yang sebelumnya sempat digadang-gadang namun saat ini telah duduk di kursi DPR RI.
"Lihat nanti (soal Syaikhu), itu bakal ada diskusi lagi sebelum tahun baru" ujarnya di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Seperti diketahui, posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta kosong sejak Sandiaga Uno mengundurkan diri pada Agustus 2018 lalu.
• Polisi Bongkar Praktik Prostitusi di Apartemen Kawasan Margonda Depok
• Ditabrak Rantis Saat Demo Ricuh, Driver Ojol Ini Tak Bisa Lagi Bekerja: Tagih Janji Polisi
Partai Gerindra dan PKS sebagai pengusung Anies-Sandi pada Pilgub 2017 lalu sebenarnya sudah mengajukan dua nama Wagub, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Namun, pemilihan Wagub DKI terhenti setelah masa bakti anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 berakhir pada 26 Agustus 2019 lalu.
Kini, pembahasan Wagub DKI pun masih menunggu alat kelengkapan dewan (AKD) DPRD DKI Periode 2019-2024 ditetapkan.
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi pun sempat menyarankan kepada kedua partai pengusung Anies ini untuk mencari sosok Wagub yang benar-benar mengerti soal Jakarta.
"Kami mengimbau kepada dua partai pengusung ini carilah tokoh-tokoh yang mengerti masalah Jakarta," kata Prasetyo usai dilantik sebagai Ketua DPRD DKI, Senin (14/10/2019).