Terawan Sumbangkan Gaji Pertamanya Sebagai Menteri Kepada BPJS Kesehatan, Berapa Jumlah Gajinya?

Menteri Kesehatan dokter Terawan Agus Putranto akan menyerahkan gaji pertama beserta tunjangan kinerjanya kepada BPJS Kesehatan.

Penulis: Suharno | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM/THERESIA FELISIANI
Mayjen TNI dr. Terawan Agus Putranto saat menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2019) 

Ia menjalani riset bersama para dokter di Jerman berdasarkan video yang diterima warta kota dari salah satu pasiennya.

dr Terawan hingga saat ini masih RS Kraukenhause di Jerman yang mengajaknya riset bersama.

"Ya, sekalian menunjukkan kesejajaran ilmu orang Indonesia dengan teman-teman di Jerman. Jangan sampai kami di Indonesia hanya dianggap main ngeyel saja dan tidak ilmiah. Sedangkan negara lain sangat menghargai. Kalau bisa nangis saya nangis tenan (benar) karena sedih, " ujarnya kepada media.

dr Terawan menandatangani nota kesepahaman.(Foto:Handout/Leo Nababan) ()
dr Terawan menandatangani nota kesepahaman.(Foto:Handout/Leo Nababan) () ()

Dalam kiriman foto Leo Nababan melalui grup WhatsApp, dr Terawan tampak sedang berada di dalam rumah sakit dengan beberapa dokter Jerman.

Selanjutnya, dr Terawan bertemu dengan Presiden ke-3 BJ. Habibie.

 

dr Terawan dan Presiden RI ke-3 BJ. Habibie di Jerman. (Foto:Handout/Leo Nababan) ()
dr Terawan dan Presiden RI ke-3 BJ. Habibie di Jerman. (Foto:Handout/Leo Nababan) () ()

Dalam satu forum, tampak dr Terawan sedang menadatangani dan menunjukkan berkas nota kesepahaman.

Terapi cuci otak dengan Digital Substraction Angiography (DSA) diklaim dr Terawan bisa menghilangkan penyumbatan di otak. Diketahui Penyumbatan pada otak menjadi penyebab stroke.

Namun, metode cuci otak yang dikenalkan Terawan menuai pro dan kontra.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Kepala RSPAD Gatot Subroto, dr Terawan Adi Putranto begitu sedih mendengar pemberitaan dirinya diberhentikan dari keanggotaan IDI sementara waktu.

dr Terawan menandatangani nota kesepahaman.(Foto:Handout/Leo Nababan) ()
dr Terawan menandatangani nota kesepahaman.(Foto:Handout/Leo Nababan) () ()

Padahal banyak yang mengaku hasil pekerjaan dr Terawan berhasil, termasuk sejumlah politisi ternama hingga seorang perdana menteri.

Kepada rombongan Komisi I DPR, dia bahkan mengaku belum sempat menerima surat yang saat ini tengah diviralkan tersebut. "Jujur, saya sedih mendengar ini. Sampai sekarang bahkan saya tidak tahu suratnya seperti apa?" kata dia di aula utama Gedung RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Dijelaskan olehnya kepada anggota komisi I DPR, surat itu sebenarnya merupakan surat rekomendasi rahasia atas sidang yang sudah dilakukan pada 2015 lalu. Ketika itu, sudah tidak ada lagi permasalahan mengenai cara dia melakukan perawatan dengan metode DSA.

Pasalnya, metode itu sudah melalui riset enam orang doktor dan menghasilkan 12 jurnal ilmiah.

"Metode ini juga sudah saya presentasikan di Universitas Hasanudin, Makassar bersama lima orang doktor lainnya. Soalnya, ini juga menjadi disertasi saya," urainya.

Kesamaan Nadiem Makarim dan Anies Baswedan Usai Dilantik Jadi Mendikbud Kabinet Joko Widodo

2. JK turun tangan

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta keputusan pemberhentian sementara dokter Terawan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) dikaji ulang.

Kepala RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dianggap Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) melakukan pelanggaran etika kedokteran.

"Lebih baik (diselesaikan) di internal, dikaji (ulang) dengan baik," kata Kalla di Markas Palang Merah Indonesia, Senen, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Kalla sendiri mengaku pernah menjadi pasien Terawan. Bahkan, ada juga menteri lain di kabinet yang menjadi pasien dokter ahli radiologi tersebut.

"Tadi kami rapat kabinet terbatas, ada 10 menteri. Saya tanya berapa yang (pernah) dirawat dokter Terawan. Dari 10 (menteri) itu, (ada) enam termasuk saya," ungkap Kalla.

Halaman
1234
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved