Santri 'Ramal' Prabowo Jadi Menteri 3 Tahun Lalu, Ngakak Lihat Dirinya di Video: Malu Sebenarnya

Ucapan Fikri spontan, namun kini menjadi kenyataan. Prabowo Subianto kini menjabat jadi menteri.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
Kolase YouTube Jokowi/TribunJateng
Muhammad Askal Fikri Santri yang 'Ramal' Prabowo Jadi Menteri 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Siti Nawiroh

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Tiga tahun silam, Presiden Jokowi pernah mengunjungi sebuah pondok pesantren di daerah Magelang.

Tepatnya tanggal 4 Mei 2016, Presiden Jokowi mendatangi Pondok Pesantrean API Tegalrejo Magelang di acara Peringatan Isra Mi'raj 1437 H.

Seperi biasa, dalam kunjungannya, Presiden Jokowi kerap melontarkan pertanyaan dan memberi hadiah kepada masyarakat yang dapat menjawab pertanyaannya.

Saat itu, Muhammad Askal Fikri santri yang kini berusia 20 tahun mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan dari orang nomer 1 di Indoesia.

"Siapa yang bisa jawab pertanyaan saya, tunjuk jari," ujar Presiden Jokowi dalam sebuah video di YouTube Channelnya.

Banyak santri yang langsung menunjukkan jarinya untuk menarik perhatian Presiden Jokowi.

Santri yang Ramal Prabowo Jadi Menteri Rindu Sosok Ibu, Keluar dari Pesantren Karena Tak Ada Biaya

Begitu juga dengan Fikri, sapaannya, ia juga menunjukkan jarinya berharap dirinya dipanggil ke depan.

Tak habis akal Fikri, ia menunjukkan jarinya sambil berjoget.

Hal itu dilakukan Fikri untuk mendapat perhatian Presiden Jokowi dan benar saja, Ayahanda Kaesang Pangarep langsung memanggil Fikri ke atas mimbar.

Sambil tersenyum, Fikri berjalan menghampiri Presiden Jokowi seraya membetulkan kancing bajunya yang terbuka.

Perilaku Raffi Ahmad saat SMP Dibongkar Teman, Disebut Kerap Dihukum Guru Karena Ini

Saat sudah sampai mimbar dan berdiri di samping Presiden Jokowi, sambil setengah bungkuk, Fikri memberi salam kepada semua orang.

Fikri mencium tangan Presiden Jokowi setelahnya ia langsung mengucapkan basmalah.

"Sebutkan namanya," kata Presiden Jokowi.

"Bismilahirohmanirohim, nama saya Muhammad Askal Fikri dari Pekalongan," ujar Fikri diiringi tepuk tangan penonton.

Follow juga:

Presiden Jokowi langsung memberikan pertanyaan kepada Fikri soal menteri.

"Sebutkan 3 saja nama menteri, gapapa nama pendek boleh," suruh Presiden Jokowi.

Tampak menghela nafas, Fikri menjawab dengan wajah serius.

"Nomer 1 Bu Megawati," jawab Fikri tertahan.

Presiden Jokowi tertawa mendengar jawaban Fikri.
Presiden Jokowi tertawa mendengar jawaban Fikri. (YouTube/ Presiden Joko Widodo)

Penonton tertawa dengan jawaban Fikri, begitu juga Presiden Jokowi yang saat itu ada di samping Fikri.

Pasalnya jawaban yang diberikan Fikri salah, Megawati Soekarno tak menjabat sebagai menteri.

Sambil tertawa, Presiden Jokowi langsung menyuruh Fikri melanjutkan jawabannya.

"Nomer 2 Ahok, Nomer 3 Prabowo," kata Fikri dengan wajah santai.

Tampak Presiden Jokowi terkekeh mendengar jawaban Fikri, meskipun salah, Presiden Jokowi tetap memberikan hadiah sepeda.

"Udah ambil sepedanya lah," kata Presiden Jokowi tertawa.

Fikri senang saat Presiden Jokowi memberikan hadiah sepeda.
Fikri senang saat Presiden Jokowi memberikan hadiah sepeda. (YouTube/ Presiden Joko Widodo)

Fikri tampak senang dan melakukan selebrasi saat Presiden Jokowi menghadiahkannya sepeda.

Melihat momen 3 tahun silam ini di video, Fikri tampak terkekeh melihat ulah dirinya sendiri.

Seolah saat itu sedang 'meramal', ucapan Fikri soal Prabowo Subianto jadi menteri rupanya terwujud.

Ini videonya:

Seperti yang diketahui, Prabowo Subianto telah resmi menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

Namun santri berusia 20 tahun itu menyebutkan, dirinya memang menjawab pertanyaan dengan spontan.

Ia juga jujur tak mengetahui nama-nama menteri saat itu karena tak pernah menonton televisi di pondok pesantren.

"Saya hanya spontan menjawab karena grogi, aslinya saya tidak tahu jabatan mereka. Karena waktu di pondok saya tidak pernah menonton televisi," ujarnya melansir dari Tribunjateng.com, Jumat (25/10/2019) siang.

Melihat ulah dirinya 3 tahun lalu, Fikri mengaku masih malu namun ia bangga karena berani maju ke depan mimbar.

"Malu sebenarnya, tapi saya mengambil hikmah dari pertemuan itu. Bagi saya yang terpenting berani dulu untuk maju, karena banyak santri tak berani maju saat Presiden meminta sejumlah santri untuk menjawab pertanyaan," ujar Fikri.

Cerita keluarga Fikri yang menyayat hati

Siapa sangka, di balik keceriaan Fikri rupanya kisah hidupnya menyentuh hati.

Fikri sejak kecil dirawat oleh sang nenek, ia tak pernah bertemu sosok ibu kandungnya.

Saat ini, Fikri juga tak lagi menuntut ilmu di Pondok Pesantrean API Tegalrejo Magelang karena masalah biaya.

Fikri kini memilih bekerja di tempat pembuataan kain tenun untuk membantu ekonomi keluarga.

Sebenarnya diakui Fikri, ia sangat ingin lulus di pondok pesantren tersebut.

Ramal Prabowo Jadi Menteri, Mohammad Askal Fikri Lakukan Aksi Nekat demi Diperhatikan Jokowi

Namun karena kondisi ekonomi keluarga, Fikri memilih keluar dari ponpes dan membantu keuangan keluarga.

“Sebenarnya saya punya cita-cita bisa lulus dari Ponpes, tapi melihat kondisi keluarga saya tidak bisa hanya diam.

Saya memutuskan untuk keluar dan bekerja membantu keluarga,” kata Fikri.

Diceritakan oleh Timbul Jaya (70), nenek Fikri, sejak cucunya di pondok pesantren dirinyalah yang mencukupi kebutuhan Fikri.

Sejak kecil, Fikri sudah ditinggal oleh sang ibu dan tinggal bersama neneknya.

“Sejak kecil Fikri sudah ditinggal oleh ibunya, sebenarnya ia rindu sosok ibunya,” jelasnya kepada Tribunjateng.com di rumahnya, Jumat (25/10/2019) siang.

Dilanjutkan Timbul, perceraian membuat ibunya meninggalkan Fikri dan keluarga.

“Sejak kecil ia tak merasakan perhatian ibunya, sebenarnya ibunya warga Kota Pekalongan, namanya Eni Robiyanti.

Meski Fikri terlihat tegar, sebenarnya ia ingin sekali bertemu dengan ibunya,” jelasnya.

Sementara itu ayah Fikri, Ali Murdi (45) menerangkan Fikri memilih tak melanjutkan menuntut ilmu di Ponpes satu tahun lalu.

Mohammad Askal Fikri (TribunJateng/Budi)
“Melihat kondisi perekonomian keluarga, ia memutuskan untuk keluar dari Ponpes dan bekerja,” ucapnya.

Menurut Ali, Fikri sosok anak baik dan bertanggung jawab, tak jarang ia berbagi ilmu ke teman-temannya.

“Kalau sore ia mengajar ngaji teman-temannya di rumah, ia anak baik dan bertanggung jawab terhadap keluarahan,” kata Ali.

(TribunJakarta.com/ TribunJateng.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved