Akhir 2019, Sistem Pemantauan Dana BOS di Tangerang Berbasis Digital

Ia menargetkan, penerapan laporan dengan memanfaatkan digital dapat terealisasi di akhir tahun ini.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Masyati Yulia di Workshop BOS yang dipusatkan di Aula Wisma PGRI Selasa (29/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Transparansi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi sesuatu yang wajib dilaksanakan dan diterapkan oleh setiap sekolah yang ada di kota Tangerang.

Terlebih dari diterapkannya laporan berbasis digital, diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat turut mengawal dan mengawasi penggunaan dana tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Masyati Yulia mengatakan dari digitalisasi yang sudah masuk dunia pendidikan dapat mempermudah segala urusan soal pendidikan.

"Dengan online ini, diharapkan lebih mempercepat, dan efisiensi pengolahan data penggunaan dana ini, karena dengan memanfaatkan laporan berbasis digital ini semua orang termasuk orang tua dapat ikut memantau penggunaan dana BOS," ujar Masyati di Workshop BOS yang dipusatkan di Aula Wisma PGRI Selasa (29/10/2019).

Ia menargetkan, penerapan laporan dengan memanfaatkan digital dapat terealisasi di akhir tahun ini.

Keluarga Korban JT610 Desak Lion Air Selesaikan Pembayaran Santunan

Tawuran Kembali Pecah di Manggarai, Pemicunya Diduga Provokasi di Media Sosial

Sehingga penggunaan dana dapat lebih tepat sasaran dan peningkatan mutu pendidikan di kota Tangerang dapat lebih optimal.

"Sudah harus di tahun ini terealisasi, jadi kan sekarang masih manual selanjutnya tidak lagi ada manual," ujar Masyati.

Di sisi lain dengan diterapkannya informasi laporan penggunaan dana BOS secara digital diharapkan tidak ada lagi potensi penyimpangan dalam penggunaan dapat lebih di minimalisir.

"Kami berharap tidak ada lagi kepala sekolah yang kurang maksimal dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan, jika memang nanti performa yang ditunjukan tidak maksimal kepala sekolah yang bersangkutan harus siap turun dan kembali menjadi guru," tegas Masyati.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved