Kronologis Pria Asal Pandeglang Bawa Golok Sambangi Polsek Batu Ceper, Sempat Ditilang Polisi

Pria bawa golok diduga hendak menyerang Polsek Batu Ceper ternyata sempat mengendarai motor dari Pandeglang pada Sabtu (26/10/2019).

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Suharno
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Ilustrasi golok. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, BATU CEPER - Pria bawa golok diduga hendak menyerang Polsek Batu Ceper ternyata sempat mengendarai motor dari Pandeglang pada Sabtu (26/10/2019).

Identitas pria tersebut diketahui bernama Jamaludin (32) awalnya berniat membawa kendaraan roda duanya dari Pandeglang menuju Jakarta untuk mencari saudaranya bernama Hasan.

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang, Kompol Abdul Rachim mengatakan di tengah perjalanannya, Jamaludin terkena razia di kawasan Cilegon.

"Sabtu kemarin mengendarai sepeda motor tujuan Jakarta mencari saudaranya (Hasan). Saat sampai dekat Polres Cilegon, dirinya ditilang dan diamankan sepeda motornya karena tidak ada STNK dan SIM," terang Rachim kepada TribunJakarta.com, Selasa (29/10/2019).

Meski Dapat Tiket Lolos ke Piala Dunia U-20 2021, Timnas U-19 Tetap Serius Hadapi Piala Asia U-19

Bersikeras ingin berangkat ke Jakarta, akhirnya polisi membantu Jamaludin bertolak ke Ibukota menggunakan kendaraan umum bus.

Kemudian, lanjut Rachim, Jamaludin turun di Terminal Kalideres, Jakarta Barat dan berkeliling sekitar situ menggunakan kedua kakinya.

"Karena tidak ketemu dengan Hasan, yang bersangkutan ingin pulang ke Pandeglang jalan kaki dan beristirahat di halaman Polsek Batu Ceper dengan minta izin petugas kebersihan di sana," ujar Rachim.

Namun, saat dihampiri petugas di Mapolsek, Jamaludin terlihat menyimpan sebilah golok di saku celananya dan langsung dilumpuhkan petugas dibantu petugas kebersihan.

Sebab, Jamaludin sudah ambil kuda-kuda mengambil golok tersebut.

Dari hasil interogasi, kata Rachim, pria asal Pandeglang tersebut diduga mengalami gangguan kejiwaan karena meracau saat diinterogasi.

Pihak kepolisian pun menduga kalau pria asal Pandeglang tersebut mengalami gangguan jiwa sejak cerai dengan istrinya enam tahun lalu.

"Semenjak dicerai istrinya, dia agak ada gangguan jiwa. Jadi di kampung (Pandeglang) itu sering dia sering ngacau ngomongnya," jelas Rachim.

Pasalnya, di Pandeglang sana, Jamaludin memang sering menyambangi beberapa tempat fasilitas publik sambil membawa senjata tajam jenis golok di pinggangnya.

Seperti menyambangi KUA, Polsek, Polres, Puskesmas dan intansi pemerintah lainnya mengaku akan dilantik jadi presiden menggantikan Joko Widodo.

"Jadi sering di Pandeglang sana bawa golok itu bilang soal pejabat-pejabat dan pingin dilantik jadi presiden. Tapi kalau diminta goloknya sama satpam tuh dia ngasih enggak melawan," kata Rachim.

Untuk memastikan penyakit kejiwaan Jamaludin, pihak Satreskrim Metro Tangerang kota telah melayangkan surat pemeriksaan ke RSUD Kota Tangerang.

Menurut Rachim, Jamaludin akan menjalani pemeriksaan kejiwaan di RSUD Kabupaten Tangerang besok, Rabu (30/10/2019) sekira pukul 08.00 WIB.

"Penyidik sedang membuat surat permintaan visum kejiwaan ke RSUD Kabupaten Tangerang. Besok jam 8 rencananya akan dibawa ke sana," ucap Rachim.

Bila nanti terbukti menderita gangguan jiwa, Jamaludin tidak akan dijatuhi hukuman pidana seperti yang tertuang pada Pasal 44 ayat (1) KUHP dan diserahkan ke Dinas Sosial atau Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved