3 Kali Letusan Petasan Jadi Kode Dimulai Tawuran Antarwarga di Manggarai

Sebelumnya, tawuran yang melibatkan warga Menteng Trenggulun dan Manggarai pecah pada Selasa (29/10/2019) malam kemarin.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana pasca-tawuran di Manggarai pada Selasa (29/10/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Camat Tebet Dyan Airlangga tampak sudah hapal tanda-tanda bakal terjadinya tawuran antarwarga di kawasan Manggarai.

Menurutnya, jika terdengar tiga kali suara letusan petasan, maka tawuran bakal segera dimulai.

"Itu menjadi semacam tanda buat mereka. Bunyi (petasan) sekali, dua kali, tiga kali, nah itu sudah mau mulai. Biasanya seperti itu" kata Dyan, Selasa (29/10/2019).

Sebelumnya, tawuran yang melibatkan warga Menteng Trenggulun dan Manggarai pecah pada Selasa (29/10/2019) malam kemarin.

Imbasnya, perjalanan kereta dari Stasiun Manggarai mengalami keterlambatan.

Bukan cuma itu, seorang anggota Polisi bernama Briptu Daru menderita dua luka bacok di bagian punggung dan siku tangan kanannya.

Ia pun harus dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, guna menjalani perawatan.

"Sudah dibawa ke RSCM untuk diobati. Alhamdulillah kondisinya sudah membaik," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama.

Dua kubu warga tandatangani nota damai

Suasana pascatawuran di wilayah Manggarai pada Selasa (29/11/2019).
Suasana pascatawuran di wilayah Manggarai pada Selasa (29/11/2019). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Sehari setelah tawuran antarwarga di kawasan Manggarai, Selasa (29/10/2019), Polres Metro Jakarta Selatan bersama aparat pemerintahan dan tokoh masyarakat setempat akan menggelar rekonsiliasi.

Kegiatan itu bakal berlangsung di dekat Pasaraya Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019) pukul 20.00.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama mengatakan, dalam acara tersebut dua kelompok yang terlibat tawuran akan menandatangani nota perdamaian.

"Akan ada potong tumpeng, doa, makan bersama, dan lalu bikin pernyataan damai," kata Bastoni, Selasa (29/10/2019).

Menurutnya, rekonsiliasi menjadi hal mendesak untuk meredam tawuran antarwarga yang terus terjadi di Manggarai.

"Kita damaikan dulu warga Menteng Treggulun dan Manggarai ini. Nanti baru langlah-langkah selanjutnya," ucapnya.

Sebelumnya, tawuran yang melibatkan warga Menteng Trenggulun dan Manggarai pecah pada Selasa (29/10/2019) malam kemarin.

Imbasnya, perjalanan kereta dari Stasiun Manggarai mengalami keterlambatan.

Bukan cuma itu, seorang anggota Polisi bernama Briptu Daru menderita dua luka bacok di bagian punggung dan siku tangan kanannya.

Ia pun harus dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, guna menjalani perawatan.

"Sudah dibawa ke RSCM untuk diobati. Alhamdulillah kondisinya sudah membaik," ujar Bastoni.

Bentuk satgas antitawuran

 Dalam waktu dekat, Polres Metro Jakarta Selatan bakal membentuk Satgas Anti Tawuran.

Hal itu menyusul bentrokan antarwarga yang terus-menerus terjadi di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.

"Satgas Anti Tawuran tujuannya sebagai mediator untuk meredam atau mendinginkan warga yang sering melakukan tawuran," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama saat ditemui di kawasan Manggarai, Selasa (29/10/2019).

Ia menambahkan, Satgas Anti Tawuran nantinya juga akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

"Misalnya koordinasi dengan PT KAI untuk membangun tembok pembatas. Kemudian dengan Wali Kota agar sebagian warga Manggarai dipindahkan ke Rusun Pasar Rumput," ujarnya.

Terbaru, tawuran yang melibatkan warga Menteng Trenggulun dan Manggarai pecah pada Selasa (29/10/2019) malam kemarin.

Imbasnya, perjalanan kereta dari Stasiun Manggarai mengalami keterlambatan.

Bukan cuma itu, seorang anggota Polisi bernama Briptu Daru menderita dua luka bacok di bagian punggung dan siku tangan kanannya.

Ia pun harus dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, guna menjalani perawatan.

Sudah dibawa ke RSCM untuk diobati. Alhamdulillah kondisinya sudah membaik," ucap Bastoni.

Proyek double double track buka peluang tawuran semakin besar

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama saat ditemui di kawasan Manggarai, Tebet, Selasa (29/10/2019).
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama saat ditemui di kawasan Manggarai, Tebet, Selasa (29/10/2019). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Meletusnya tawuran di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan tak terlepas dari mudahnya akses untuk tawuran.

Pembangunan double double track (DDT) di Stasiun Manggarai menjadi jalur yang mudah bagi kedua warga di perbatasan antara Menteng Tenggulun dan Manggarai untuk saling bertemu.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Bastoni Purnama mengatakan pembangunan itu membuka peluang besar bagi warga untuk tawuran.

"Memang dengan adanya double double track itu memberikan peluang baik dari Menteng Tenggulun maupun Manggarai ini bertemu," ungkapnya kepada sejumlah wartawan di lokasi pasca-tawuran di Manggarai pada Selasa (29/11/2019).

Sebelum adanya pembangunan double-double track, lanjut Bastoni, di sepanjang rel dekat Stasiun Manggarai berdiri sebuah tembok sehingga sulit kedua massa bertemu.

Bastoni mengaku telah menyampaikan kepada PT KAI untuk menindaklanjuti kondisi itu.

"Kalau dulu, ada tembok itu (di sepanjang rel). Kan kalau mau ketemu enggak bisa karena ada penghalangnya. Makanya tadi sudah kita sampaikan ke PT KAI agar segera membangun tembok pembatas," lanjutnya.

Camat Tebet, Dyan Airlangga mengamini pernyataan dari Kapolres tersebut.

Menurutnya semenjak pembangunan DDT, tembok di sepanjang rel yang berdekatan dengan wilayah perbatasan antara Menteng Tenggulun dan Manggarai, dibongkar.

Tembok di sepanjang rel dekat permukiman Menteng Tenggulun dibongkar sepanjang 20 meter.

Begitu juga dengan tembok yang berada di wilayah Manggarai.

Tujuannya, menjadi akses alat berat untuk masuk ke area Stasiun.

"Nah jadinya, kalau dari kampung Menteng Tenggulun, mereka dengan mudah tawuran melawan warga Manggarai. Itu jalur yang enak," tambahnya.

"Kalau sudah ditembok permanen, mengurangi pergerakan mereka. Makanya kita dorong (PT KAI) untuk bisa segera (direalisasi). Adanya kan di tanah dia," ujarnya.

Pemicu diduga saling ejek

Suasana pascatawuran di wilayah Manggarai pada Selasa (29/11/2019).
Suasana pascatawuran di wilayah Manggarai pada Selasa (29/11/2019). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

 Tawuran antar warga kembali pecah di wilayah Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.

Para pelaku tawuran itu berasal dari wilayah perbatasan antara Menteng Tenggulun di Wilayah Menteng, Jakarta Pusat dengan Manggarai di wilayah Tebet, Jakarta Selatan.

Aksi tersebut disulut oleh saling ejek antar remaja di media sosial.

Hal itu diungkapkan oleh Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Bastoni Purnama saat meninjau lokasi pasca-tawuran di wilayah Manggarai.

"Dipicu hal-hal sepele karena ini memang sudah tradisi lama. Lewat medsos saling menghina, mem-bully," ujarnya kepada wartawan pada Selasa (29/11/2019).

Namun, pihak kepolisian tak bisa memberikan keterangan pasti apakah adanya indikasi masuknya narkoba ke permukiman terkait terjadinya tawuran di wilayah Manggarai.

Dalam aksi tawuran itu, satu petugas kepolisian menjabat sebagai Serse, Briptu Daru mengalami luka bacokan di bagian kanan saat mencoba mengamankan lokasi.

 Tawuran di Manggarai, Seorang Polisi Mengalami Dua Luka Bacok

 Bima Aryo Tak Kuasa Menahan Tangis saat Menulis Kenangan Bersama Sparta

"Sedang berusaha mengamankan terus teman-temannya yang lain mengeroyok anggota," lanjutnya.

Briptu Daru kemudian dibawa menuju Rumah Sakit Ciptomangunkusumo untuk mendapatkan pengobatan serius.

Bastoni melanjutkan pihaknya akan mengusut siapa pelaku dibalik penganiayaan terhadap anggotanya.

"Kami akan berupaya juga mengumpulkan bukti-bukti untuk mencarinya dan saksi-saksi untuk membuktikannya," ujarnya.

Seorang polisi terluka bacok

Tawuran antarwarga kembali terjadi kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2019).

Tawuran pecah sekitar pukul 18.30 WIB di perlintasan kereta api Stasiun Manggarai.

Tak hanya berimbas pada keterlambatan kereta, tawuran juga membuat seorang anggota Polisi bernama Briptu Daru terluka.

Kapolres Metro Jakarta Selatan mengatakan Kombes Pol Bastoni Purnama mengatakan, Daru mengalami luka bacok di bagian punggung dan lengan kanannya.

"Ada lubang sedikit di punggung sebelah kanan, kemudian kena juga di siku," kata Bastoni saat meninjau lokasi tawuran.

 Bima Aryo Tak Kuasa Menahan Tangis saat Menulis Kenangan Bersama Sparta

 MS Tega Buang Bayi Hasil Hubungan Terlarang, Dibungkus Karung Goni Hingga Timbulkan Bau Menyengat

Ia menjelaskan, Daru terkena luka bacok ketika tengah mengamankan lokasi tawuran.

"Dia sedang berusaha mengamankan, lalu pelaku tawuran mengeroyok anggota," ujarnya.

Daru pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, guna menjalani perawatan.

"Sudah dibawa ke RSCM untuk diobati. Alhamdulillah kondisinya sudah membaik," ucap Bastoni.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved