Anak Pelaku Pembunuhan PNS Dicor Jadi Tulang Punggung Keluarga, Sang Ayah Sempat Pamit Sebelum Buron

"Adik-adik kangen. Mama juga sekarang lagi sakit-sakitan. Kalau bisa Papa pulang," ujar TG, anak tersangka Nopi.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini
Yudi Tama Redianto (41 tahun), mengungkapkan motif membunuh Apriyanita, PNS Kementerian PU. dan pengangkutan jenazah pns yang dicor. 

"Waktu itu bertemu saya, Yudi nanya Papa di mana. Aku bilang di rumah lagi tidur. Lalu aku disuruh memanggil Papa," ujarnya.

Akhirnya TG memanggil sang ayah di rumah untuk bertemu Yudi di TPU Kandang Kawat.

Ruben Onsu Beberkan Putranya saat Nangis Karena Ini, Betrand Peto Sampai Lari ke Kamar

Sementara itu, tersangka Amir menurut TG adalah anak buah sang ayah di TPU Kandang Kawat.

Amir selalu membantu Nopi untuk membersihkan makan dan memasang nisan jika ada permintaan.

"Iya, Amir itu anak buah Papa, kalau lagi ada galian selalu berdua," ujarnya.

Polda Sumetera Selatan telah menangkap Yudi sebagai otak pembunuhan Apriyanita.

Selain Yudi, Ilyas (26) yang merupakan eksekutor juga telah ditangkap.

Sementara, dua pengubur dan pengecor jenazah Aprianita, yakni Nopi serta Amir, saat ini masih menjadi buronan petugas.

Peran para tersangka

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Yudi memberikan upah kepada Nopi dan Amir sebesar Rp 11 juta untuk mengubur jasad korban di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat, Palembang pada 9 Oktober 2019 lalu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Supriadi mengatakan, sejak awal Yudi memang menyiapkan uang Rp 15 juta.

Uang itu lantas diberikan kepada tersangka Ilyas sebesar Rp 4 juta.

Sedangkan Nopi dan Amir mendapatkan Rp 11 juta.

"Setelah aksinya berjalan lancar, Ilyas dikasih uang Rp 4 juta. Untuk Nopi dan Amir Rp 11 juta. Sekarang tersangka, Nopi dan Amir masih kita kejar dan akan diterbitkan DPO," ujarnya, Senin (28/10/2019) seperti dilansir TribunJakarta.com dari Kompas.com.

Yudi sebelumnya mengaku bahwa orang menyarankannya untuk membunuh korban adalah Nopi yang ia panggil sebagai Aci.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved