Disdik DKI Sebut Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 M Karena Salah Ketik, PSI Temukan Keganjilan: Sengaja?
Pantauan TribunJakarta.com akun Twitter PSI menyoroti keganjilan dari pernyataan Susi Nurhati terkait 'salah ketik'.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
"Kalau benar salah ketik, kenapa jumlah harga x satuan dan jumlahnya sesuai?
Memang disengaja? #PSIkawalUangRakyat," tulis Twitter PSI.
Tak cuma itu PSI juga menyampaikan sejumlah candaan terkait besarnya anggaran untuk lem aibon.
• Lantang Akui Tak Akan Pernah Bisa Memuji Jokowi, Haikal Hassan Beberkan Alasan: Mau Puji yang Mana?
"Aibon jadi trending topic. Kalau terus-terusan dibahas lem ini akan lekat dengan exposure dan ganti nama jadi...
Aw-ibon.
Heheheh maap iya terakhir nih iya," tulis PSI.
"Di toko online lem aibon 1 kg harganya cuma 60-80 k. Kalau di APBD DKI harganya 180k makanya jadi 82 M anggarannya.
Kenapa mahal? Jangan-jangan merk lemnya bukan aibon tapi...
iBon X.
Hehehe. Iya maap ga lucu," tulis PSI.
Anggaran Lem Aibon Jadi Sorotan, Dinas Pendidikan DKI Bakal Sisir Ulang Anggaran 2020
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta akan kembali melakukan penyisiran anggaran tahun 2020.
Pasalnya, ditemukan sejumlah kejanggalan dalam rancangan anggaran yang diajukan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta, seperti pengadaan lem aibon bagi pelajar.
Dalam situs resmi penyedia informasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta (apbd.jakarta.go.id), Disdik DKI meminta anggaran sebesar Rp 82 miliar untuk pengadaan lem aibon.
Dari situs tersebut disebutkan bahwa anggaran sebesaran itu digunakan untuk membeli lem aibon bagi 37.500 orang peserta didik.