Fahri Hamzah Kerap Disebut Galak, Tukul Arwana Beberkan Hati Mantan Wakil Ketua DPR Bak Hello Kity

Mantan wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah disebut lembut hatinya bak Hello Kity.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Kurniawati Hasjanah
YouTube/ Trans 7 Official
Fahri Hamzah saat berbincang dengan Tukul Arwana. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Siti Nawiroh

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mantan wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah disebut lembut hatinya bak Hello Kity.

Hal ini disebutkan Tukul Arwana saat Fahri Hamzah menjadi narasumber di acaranya, Ini Baru Empat Mata, Selasa (29/10/2019).

21 tahun berkecimpung di dunia politik membuat Fahri Hamzah menyadari pentingnya peduli terhadap negara.

Baim Wong Ajak Mak Beti Prank Raffi Ahmad, Nagita Slavina Kaget Buka Tutup Piring Berisi Ini

Bahkan ketika sudah menjadi masyarakat biasapun sangat penting untuk peduli kepada bangsa.

"Sekarang jadi rakyat biasa gak boleh kita nggak ngomong. Salah tetap dibilang salah, baik kita puji," ujar Fahri Hamzah melansit YouTube channel Trans 7, Rabu (30/10/2019).

"Ini rumah kita bersama kita harus jaga," sambungnya.

Anak Pelaku Pembunuhan PNS Dicor Jadi Tulang Punggung Keluarga, Sang Ayah Sempat Pamit Sebelum Buron

Mendengar hal tersebut, Tukul Arwana tampak setuju dan mengangguk.

Menjabat sebagai wakil ketua DPR dan beberapa kali terlihat di layar kaca membuat Fahri Hamzah dikenal sebagai sosok yang tegas.

Hal ini juga diungkapkan oleh Tukul Arwana, menurutnya Fahri Hamzah terlihat seperti sosok yang galak.

"Bang Fahri kalau diluar itu terlihat seperti sosok yang galak dan lantang," kata Tukul Arwana.

Kemudian ia menyebut sebenarnya mantan anggota MPR itu tak seperti yang orang pikirkan orang pada umumnya.

Karyawan Fahri Hamzah mengaku tak pernah kena marah pria berusia 47 tahun itu.

Terungkap, Motif Wanita di Depok Nekat Akhiri Hidup Lompat ke Sumur Tua Tugu Macan

"Tapi sebenarnya hatinya lembut kaya Hello Kity, karyawannya gak pernak dimarahin, ini bener?" tanya Tukul Arwana.

Mendengar pernyataan Tukul Arwana, Fahri Hamzah tampak memberikan senyuman.

Ia menegaskan saat sedang bertugas, dirinya memang lantang tetapi bukan berarti ia marah.

Fahri Hamzah saat berbincang dengan Tukul Arwana.
Fahri Hamzah saat berbincang dengan Tukul Arwana. (YouTube/ Trans 7 Official)

"Kalau saya ditugaskan, pemerintah itu adalah armada yang besar, kalau presiden udah mau jalan gak bisa dihentikan, korbannya banyak kalau salah. Maka kita harus teriak lantang, namun bukan berarti marah, tapi supaya negara ini benar," jawab Fahri Hamzah.

Selain itu, Fahri Hamzah mengaku sebagai sosok yang senang bergurau.

"Tapi kalau hubungan sama manusia Mas Tukul tau saya bercanda," katanya.

Anak Pelaku Pembunuhan PNS Dicor Jadi Tulang Punggung Keluarga, Sang Ayah Sempat Pamit Sebelum Buron

Fahri Hamzah mengingatkan saat Tukul Arwana diberikan sebuah kopiah karena dirinya yang lucu.

Tukul Arwana mengaku masih menyimpan kopiah dari Fahri Hamzah.

"Hubungan sama manusia nggak boleh jelek," kata Fahri Hamzah.

TONTON SELENGKAPNYA DI SINI:

Tak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, politikus Fahri Hamzah pamit

Melalui laman media sosialnya, Fahri Hamzah pun mengurai uneg-uneg yang ia rasakan selama menjabat sebagai anggota DPR RI.

Fahri Hamzah juga turut menyampaikan permintaan maafnya kepada khalayak.

Sebelumnya dilansir dari Kompas.com, Fahri Hamzah mengatakan, dirinya sudah bersiap-siap untuk meninggalkan DPR di masa akhir jabatannya periode 2014-2019.

Fahri Hamzah mengaku sudah mulai mengemas barang-barang di ruang kerjanya untuk dibawa pulang.

"Saya masih di sini sampai Senin. Senin sore, lah, Senin malam sudah semua barang, sudah saya kembalikan, saya agak rapi soal ini," kata Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (28/9/2019).

"Sejak enam bulan lalu saya punya boks sehingga keuangan adminstrasi harta benda teridentifikasi semua," ujarnya.

Fahri Hamzah menyatakan, tidak boleh ada barang milik negara yang dia bawa.

Prinsip ini dia tanamkan, termasuk untuk barang-barang sekecil apa pun.

"Sendok milik negara enggak ada yang terbawa, enggak boleh itu. Enggak boleh yang punya negara, tapi kalau milik saya mungkin boleh saja tertinggal. Yang penting enggak boleh ada milik negara pindah ke rumah saya," ujar dia.

Hari ini, Selasa (1/10/2019), Fahri Hamzah pun resmi berpamitan kepada khalayak.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari laman Twitter-nya yang sudah terverifikasi, Fahri Hamzah membuat cuitan.

"Ijin pamit kawan,
Saya pernah demonstrasi di jalan...
Lalu diminta presiden #Habibie menjadi anggota MPR terrmuda..
Lalu 15 tahun menjadi anggota
@DPR_RI dan 5 tahun terakhir menjadi pimpinan. Malam ini Sy pamit berhenti menjadi pejabat pemerintahan," ungkap Fahri Hamzah.

Dalam izinnya itu, Fahri Hamzah pun mengenang masa-masa saat dirinya dulu aktif menjadi seorang aktivis.

Kenangan Fahri Hamzah seolah kembali tersaji di benaknya.

Fahri Hamzah lantas mengurai perjalanan karirnya hingga menjadi anggota DPR RI.

"Saya ikut menggugat rezim orde baru. Saat itu para demonstran jalanan hari ini belum lahir ke atas dunia ini. Rezim itu kuat luar biasa. Tidak ada gas air mata yang ada adalah peluru tajam. Kami lahir pada saat bangsa ini bungkam dan tertutup awan gelap ketakutan.

Alhamdulillah, 20 tahun ini reformasi lahir dan tumbuh menjadi kenyataan tapi demokrasi kita tetap memerlukan perjuangan. Tidak ada yang datang dari langit semua wajib diperjuangkan. Dan 15 tahun terakhir saya mencoba membangun kepercayaan. Hingga dipilih mendapat kepercayaan.

Rasanya cukup untuk sementara menyertai 20 tahun masa transisi. 1998-2018 dan 1999-2019 seperti menjadi angka baik bahwa 20 tahun ini adalah masa awal formasi negara demokrasi yang masih belia. Akan ada gejolak yg mengantarkan kita pada keseimbangan baru. Sebuah kematangan," pungkas Fahri Hamzah dalam cuitannya.

Setelah kini tak lagi jadi anggota DPR RI, Fahri Hamzah pun mengaku akan kembali menjadi rakyat biasa.

Dalam cuitannya itu, Fahri Hamzah memaparkan status baru yang kini ia emban.

"Aku sekarang kembali menjadi bagian dari ratusan juta rakyat negeri ini yang hari2 mencari penghidupan, mencari keadilan dan mencari tempat berteduh dan berlindung. Dan akupun adalah rakyat biasa yang berjalan bersama kenyataan; apa yang tetap harus aku perjuangan," ungkap Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah juga menitipkan pesan untuk generasi muda di seluruh Indonesia.

Dalam pesannya itu, Fahri Hamzah meminta agar para generasi muda rajin untuk berdebat.

Namun bukan debat kusir, Fahri Hamzah meminta kepada generasi muda untuk selalu menggunakan pikirannya.

Tak hanya berpamitan, Fahri Hamzah juga meminta maaf kepada publik.

Fahri Hamzah mengaku bahwa selama ini ia mungkin sekali melakukan banyak kesalahan.

"Aku mohon maaf atas segala kesalahan yang aku sengaja atau tidak. Aku manusia biasa, pejabat juga manusia. Kita semua manusia. Kita adalah saudara yang harus siap saling menerima. Aku menerima kalian dan aku mohon diterima sebagai kawan biasa. Kawan dalam peejalanan," pinta Fahri Hamzah.

Terakhir, Fahri Hamzah pun kembali berpamitan kepada seluruh masyarakat Indonesia dari jabatannya terdahulu.

Fahri Hamzah pun melayangkan sebuah langkah yang akan ia tempuh pasca tak lagi menjadi anggota DPR RI.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved