Nasib Balita 2 Tahun yang Peluk Jasad Ibunya Selama 3 Hari, Trauma hingga Teriakan Ini saat Tidur
Sosok balita berusia 2 tahun (EA) terus peluk jasad ibu, Murni (39) yang telah meninggal dunia, Makassar, Sulsel kini mengalami trauma.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok balita berusia 2 tahun (EA) terus peluk jasad ibu, Murni (39) yang telah meninggal dunia di kos kawasan Botonompo, Makassar, Sulawesi Selatan kini mengalami trauma.
Pihak Rumah Sakit Bhayangkara Makassar masih melakukan trauma healing terhadap EA.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Farid Amansyah mengungkapkan, satu di antara upaya yang dilakukan pihak rumah sakit untuk menghilangkan trauma EA.
Satu di antara upaya penyembuhan trauma EA ialah dengan melakukan terapi-terapi yang melibatkan keluarganya.
Beruntung pihak keluarga EA pun bersedia membantu pemulihan psikis balita berusia 2 tahun tersebut.
• Tak Cuma Lem Aibon, Yunarto Soroti Anggaran Pulpen Capai Ratusan Miliar, Ernest: Pake Tinta Cumi
"Alhamdulillah bapaknya dan dua saudaranya laki-laki kelas dua smp dan kelas 5 SD itu sangat membantu untuk pemulihan psikis adiknya yang berusia 2 tahun 3 bulan ini," kata Farid, dikutip TribunJakarta dari Kompas.com, Rabu (30/10/2019).
Sementara itu Hairiyah, psikolog yang didatangkan Dinas Perlindungan, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPPPA) Kota Makassar mengungkapkan kondisi psikis EA.
Hairiyah mengatakan, trauma yang dialami EA tidak terlalu parah tetapi juga tidak ringan.
Dari hasil pertemuannya dengan bocah tersebut, Hairiyah mengungkapkan bahwa EA masih sedikit kaget dan kebingungan saat tidak lagi melihat ibunya.
"Dilihatnya trauma itu dari tidurnya hari pertama dan kedua itu dia gelisah, selalu teriak mama mama mama. Itu salah satu aspek dia mengalami trauma," ujar Hairiyah
Hairiyah mengatakan saat ini EA masih terus butuh perhatian.
Ia pun mengungkapkan siap mendampingi korban hingga traumanya benar-benar pulih
"Kita akan berkomunikasi dengan keluarganya, kita sudah bilang sama tantenya, kapanpun kami siap," Hairiyah menambahkan.
Warga curiga ada bau busuk