Kontroversi Anggaran DKI Jakarta
Gara-gara Anggaran Lem Aibon Bocor, Anies Baswedan Salahkan E-Budgeting Ahok, Padahal KPK Memuji
Gara-gara anggaran lem Aibon bocor ke Publik, Anies Baswedan Salahkan E-Budgeting warisan Ahok, Padahal KPK memuji.
Penulis: Suharno | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggaran gendut lem aibon dan pulpen Pemprov DKI Jakarta sedang menjadi sorotan publik.
Bahkan anggaran lem aibon sebesar Rp 82.8 miliar masih terus ramai diperbincangkan netizen di jagad Twitter.
Anggota DPRD Fraksi Partai Solidaritas Indonesia William Aditya Sarana angkat bicara.
Ia meminta Gubernur DKI Jakarta memberikan penjelasan langsung terkait anggaran ini.
Sayangnya, web APBD 2020 jadi tidak bisa diakses.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Syaefulloh menyatakan tidak ada anggaran sebesar itu untuk lem aibon ataupun pulpen.
Tak hanya PSI, jagad twitter hingga google diramaikan rasa penasaran dan tanggapan warga net terkait anggaran aibon yang sebegitu besarnya.
Berikut permintaan penjelasan dari PSI untuk Gubernur Anies Baswedan soal anggaran lem Aibon, TribunJakarta.com kutip dari video Kompas TV :
Media sosial sepanjang Rabu hingga Kamis 31 Oktober 2019 berisik soal sorotan terhadap, anggaran lem aibon miliaran rupiah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD) DKI Jakarta.
Nilainya mencapai Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem aibon. Fantastis!
Banyak yang mempertanyakan berapa banyak lem aibon yang didapatkan dengan uang sebanyak itu, dan untuk apa kegunaannya bagi siswa-siswi SD yang menjadi pihak penerimanya.
Bahkan, topik ini menjadi trending pembicaraan di Twitter Indonesia dan tercatat menjadi topik yang banyak dicari di mesin pencarian Google.
• Kenaikan UMP DKI Jakarta Zaman Basuki Tjahaja Purnama Hingga Anies Baswedan, Ahok Pernah Naikan 15%
Semakin panasnya sorotan pengadaan lem aibon dan pulpen di Dinas Pendidikan DKI Jakarta hingga miliaran rupiah tentu masuk ke telinga Gubernur Jakarta, Anies Baswedan.
Apa kata Anies Baswedan?
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyalahkan sistem penganggaran digital (e-budgeting) yang diwariskan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok saat masih menjabat sebagai orang nomor satu di ibu kota.