Tokoh Jawa Barat Sarankan Vijaya Minta Maaf Terkait Ucapannya Soal Iwan Bule

H. Mugi Sudjana menyarankan agar calon Ketua Umum PSSI Vijaya Fitriyasa dapat meminta maaf dan menarik pernyataanya soal Komjen Pol Mochamad Iriawan.

Istimewa/Dokumentasi Pribadi
Tokoh Jawa Barat H. Mugi Sudjana 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Tokoh Jawa Barat H. Mugi Sudjana menyarankan agar calon Ketua Umum PSSI Vijaya Fitriyasa dapat meminta maaf dan menarik pernyataanya soal Komjen Pol Mochamad Iriawan.

Pernyataan Mugi Sudjana sendiri didasari atas pernyataan tudingan Vijaya kepada Iwan Bule dalam sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta baru- baru ini.

"Karena ini jelas-jelas menjatuhkan nama baik Pak Iwan Bule," kata Mugi Sudjana dalam keterangan tertulis, Kamis, (31/10/2019).

Menurut Mugi Sudjana, dirinya bersama sejumlah ormas di Jawa Barat kecewa dan tersinggung dengan pernyataan dari Vijaya.

"Jujur saja, kami tersinggung pernyataan Pak Vijaya yang tidak mendasar. Itu menjatuhkan salah satu calon. Itu sikap yang tidak fair, apalagi menuding Pak Iwan Bule yang tidak ada dasarnya," papar Mugi Sudjana.

Oleh sebab itu, Mugi Sudjana, meminta agar Vijaya dapat bertanggung jawab atas pernyataannya tersebut.

"Karena kita mengaku bangga dengan keterwakilan Jawa Barat oleh Komjen Pol Moch. Iriawan menjadi kandidat Ketua Umum PSSI ini," tandas Mugi Sudjana.

Dikutip dari Tribunnews.com, Calon ketua umum PSSI, Vijaya Fitriyasa, mengaku siap memberikan dukungannya kepada Mochamad Iriawan.

Asalkan, sosok berusia 57 tahun tersebut membuang orang-orang lama yang ada di induk sepakbola nasional itu.

Polemik soal penetapan Kongres PSSI yang digelar di Jakarta, 2 November 2019, masih belum usai.

Adanya dugaan yang mengarahkan untuk pemenangan satu di antara calon ketua umum jadi sebabnya.

Munculnya dugaan tersebut karena para calon ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite (Exco) PSSI, baru mendapat undangan dari Komite Pemilihan (KP), untuk kongres kemarin.

Tentunya hal ini menimbulkan pertanyaan karena terlalu mepetnya undangan diberikan.

Bukan itu saja, agenda debat terbuka untuk para calon ketua umum juga dibatalkan oleh Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan.

Alasan pembatalan tersebut karena situasi yang tidak kondusif.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved