Kontroversi Anggaran DKI Jakarta

William Aditya Sarana, Politisi Muda Kritisi Anggaran Fantastis di DKI, Punya Rekam Jejak Mentereng

Sosok politisi muda William Aditya Sarana mencuri perhatian publik karena aksinya mengungkap beberapa kejanggalan anggaran.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
Kolase Tribunnews/Kompas
William Aditya Sarana 

"Saya hitung dengan gaji dan tunjangan pasti balik modal jadi kalau di PSI kita menjaga betul pengeluaran caleg. Kita enggak diminta uang mahar, pada saat jadi anggota DPRD pun kita enggak ditarikin duit. Malah pengurus DKI Jakarta sndiri yang nyari duit gitu. Jadi sistemnya itu harus diubah enggak bisa kita ngandalin modal perorangan," kata dia.

Syahnaz Kesal & Ngeluh Lihat Hasil Masakannya, Perlakuan Nisya Ahmad Ramai Diperbincangkan

Anak kedua dari 3 bersaudara ini lalu memaparkan bahwa dengan modal Rp 500 juta selama kampanya hanya digunakan untuk sosialisasi dan pengenalan diri ke masyarakat.

Layaknya calon anggota DPRD DKI lainnya, William juga melakukan blusukan namun blusukan versi murah. 

"Bikin mahal itu kan sebenarnya kalau kita kasih sembako atau uang ke warga. 1 orang bisa 200 sampai 300 ribu itu yang biikin mahal. Saya enggak melakukan itu, saya enggak membagikan sembako enhhak membagikan amplop-amplop uang. Saksi pun hanya di kecamatan jadi sangat murah," paparnya.

Modalnya hanya digunakan untuk konsumsi bersama warga selama kampanye. Lalu untuk alat peraga kampanye sebagian juga dibantu dari DPP PSI sebagai bentuk dukungan kepada calegnya.

"Spanduk itu pun di DPP itu membantu kita. Stiker kartu nama jadi kita disupport," tutup William.

(TRIBUNJAKARTA/KOMPAS)

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved