Berawal dari Bunyi Sirine, Polisi yang Berhentikan Ambulans Bawa Pasien Dinonaktifkan dari Satlantas
KRONOLOGI Oknum Polisi Berhentikan Paksa Mobil Ambulans yang Bawa Pasien, Sopirnya Ikut Dipukuli
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBINGTINGGI - Zulfan, sopir mobil ambulans dari rumah sakit (RS) Sri Pamela hendak mengantarkan pasien ke RSUD Kumpulan Pane, Tebingtinggi, Sumatera Utara, Sabtu (2/11/2019) siang.
Dilansir dari Kompas.com, ditengah perjalanan, Zulfan terjebak macet.

Saat diberhentikan, keduanya sempat terlibat adu mulut, bahkan.
Oknum polisi itu memaksa hendak mengambil kunci mobil, namun upaya polisi itu ditepis oleh Zulfan.
Karena tak berhasil mengambil kunci mobil, oknum polisi itu tiba-tiba memukulnya.
Merasa tak senang. Zulfan pun turun dan mendorong polisi itu.
Peristiwa oknum polisi menghentikan mobil ambulans dan memukul sopirnya pun viral di media sosial, hingga akhirnya Brigadir UMP pun dinonaktifkan dari satuannya.
Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi membenarkan peristiwa itu.
Ia menjelaskan, kejadian itu bermula saat sang sopir ambulans menghidupkan sirene karena kondisi macet.
"Dari situlah kesalahpahaman dengan petugas kami," katanya, Sabtu sore
Setelah kejadian itu, sambung Sunadi, kedua belah pihak sudah dipertemukan di Taman Musyawarah, Mapolres Tebingtinggi, dan diselesaikan secara kekeluargaan.
"Keduanya sudah bersalaman, saling meminta maaf dan memaafkan, berangkulan," katanya.
Dinonaktifkan dari Satlantas

Oknum polisi yang memberhentikan mobil ambulans yang dikemudikan Zulfan pada Sabtu siang (2/11/2019) di simpang empat Jalan KF Tendean, Tebingtinggi, untuk sementara ini dinonaktifkan dari Satlantas Polres Tebingtinggi.
Dilansir dari Kompas.com, Kapolres Tebingtinggi AKBP Sunadi mengatakannya kepada wartawan ketika dikonfirmasi pada Minggu (3/11/2019) siang.