Persija Jakarta

Kabar Persija Jakarta: Misi Balas Dendam Macan Kemayoran Hingga Singgung Timnas Indonesia

Persija Jakarta dalam kondisi percaya diri pasca-kemenangan dalam laga kontra Tira Persikabo di Liga 1 2019.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Media Persija
Tim Persija Jakarta melakukan foto bersama sebelum menghadapi Tira Persikabo di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (3/11/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Persija Jakarta dalam kondisi percaya diri pasca-kemenangan dalam laga kontra Tira Persikabo di Liga 1 2019.

Persija Jakarta sukses mencetak dua gol tanpa balas di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada Minggu (3/11/2019).

Pascakemenangan tersebut, Macan Kemayoran kembali bersiap meladeni perlawanan Semen Padang pada pekan ke-27 Liga 1 2019 di Stadion H Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Kamis (7/11/2019).

TribunJakarta.com mengutip Bolasport.com dan TribunPadang.com terkait dengan kabar Persija Jakarta.

Misi Balas Dendam Macan Kemayoran

Pada putaran pertama, secara mengejutkan Semen Padang berhasil mengalahkan Persija Jakarta di depan puluhan ribu The Jak Mania dengan skor 2-1.

Parahnya lagi, kekalahan itu terjadi saat debut Edson Tavares menjadi pelatih Persija Jakarta.

Saat ditanya BolaSport.com jelang kekalahan dari Semen Padang, Edson Tavares mengatakan bahwa timnya bermain tanpa diperkuat tujuh pemain inti.

Nama-nama seperti Riko Simanjuntak, Novri Setiawan, Feby Eka, Maman Abdurrahman, dan Rezaldi Hehanussa terpaksa absen karena membela timnas Indonesia serta ada yang mengikuti kursus kepelatihan.

"Tapi walaupun tanpa beberapa pemain inti di laga kemarin, kami kalah. Saya tidak mau alasan, kalah ya kalah. Walaupun sebenarnya kami punya banyak cara untuk menang," kata Edson Tavares.

Untuk laga nanti, Edson Tavares bertekad bisa membawa Persija Jakarta meraih kemenangan di kandang Semen Padang.

Apalagi, Persija Jakarta sedang percaya diri lantaran sebelumnya sukses mengalahkan Tira Persikabo dengan skor 2-0.

Menurut Edson Tavares, laga kontra Semen Padang akan berjalan menarik.

Sebab, baik Persija Jakarta dan Semen Padang membutuhkan poin karena sama-sama berada di papan bawah klasemen sementara Liga 1 2019.

"Kami mau mencoba keluar dari area berbahaya di klasemen. Kami hanya berjarak 4-5 poin dari posisi terakhir," kata Edson Tavares.

"Ini berbahaya. Semen Padang juga begitu. Mereka juga berusaha meraih tiga poin dan keluar dari zona degradasi. Saya pikir ini akan menjadi laga menarik," tutup Edson Tavares.

Pilar Semen Padang Fokus Rebut 3 Poin dari Persija Jakarta

Muhammad Rifqi saat seusai laksanakan sesi latihan di Lapangan Mess Indarung.
Muhammad Rifqi saat seusai laksanakan sesi latihan di Lapangan Mess Indarung. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Muhammad Rifqi fokus untuk merebut tiga poin di kandang.

Terkait hal tersebut dikarenakan tim Persija Jakarta mampu menumbangkan tim PS Tira Persikabo dengan skor 2-0.

Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Patriot, pada Minggu (3/11/2019).

Melihat kemenangan yang didapatkan oleh tim Persija Jakarta yang akan melakoni laga tandang ke Stadion GOR H Agus Salim Padang pada Kamis (7/11/2019).

Saat ditanyai mengenai lawan tim yang akan dihadapi tim Semen Padang FC yaitu tim Persija Jakarta yang mampu memenangkan pertandingan, Muhammad Rifqi mengatakan bahwa ia tidak memikirkan tim lawan.

"Kami hanya harus memikirkan tim ini supaya lebih baik di pertandingan selanjutnya," ujarnya saat dihubungi TribunPadang.com, Senin (4/11/2019).

Ia juga menjelaskan bahwa ia tidak terlalu memikirkan hasil pertandingan tim Persija Jakarta menghadapi tim PS Tira Persikabo, kemarin.

Dijelaskannya bahwa pada saat menghadapi tim Persija Jakarta di kandang pada Kamis (7/11/2019), Muhammad Rifqi berharap dapat mendapatkan hasil yang baik.

"Yang terpenting kami bisa dapat hasil maksimal disetiap pertandingan," sebutnya. (*)

Edson Tavares Singgung Timnas Indonesia

Ryuji Utomo dan Edson Tavares saat menghadiri jumpa pers setelah pertandingan melawan Tira Persikabo di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (3/11/2019).
Ryuji Utomo dan Edson Tavares saat menghadiri jumpa pers setelah pertandingan melawan Tira Persikabo di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (3/11/2019). (TribunJakarta/Wahyu Septiana)

Pelatih Persija Jakarta, Edson Tavares, memberikan komentarnya terkait terpilihnya M Iriawan alias Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.

Pernyataan Edson Tavares lebih kepada agar Iwan Bule bisa mengurusi persepakbolaan Tanah Air dan timnas Indonesia dengan baik.

Edson Tavares menegaskan pengalamannya sebagai pelatih di dunia sepak bola sudah 37 tahun.

Dari 37 tahun itu, Edson Tavares menghabiskan 10 tahun berkarier di persepakbolaan Asia.

Pelatih asal Brasil itu sempat melatih timnas Vietnam, timnas Yordania, dan beberapa klub di Asia lainnya.

Dari pengalamannya itu, Edson Tavares memiliki pengetahuan bagaimana federasi sepak bola setempat mengelola olahraga paling populer di dunia itu secara baik.

"Saya bukan orang yang peduli politik. Tapi saya akan mengatakan yang sejujurnya. Saya tidak berharap apapun kepada federasi," kata Edson Tavares.

"Saya 27 tahun berkarier di Asia. Saya melatih Yordania, Vietnam, dan Haiti. Ketika saya menangani Haiti, lebih dari 1 juta orang meninggal dunia karena gempa. FIFA mengirimkan saya ke sana untuk membangun kembali sepak bola mereka."

"Awalnya Haiti peringkat 108 di rangking FIFA, ketika saya pergi dari sana, tiga tahun kemudian Haiti berada di 68 rangking FIFA. Kami banyak perubahan di federasi, lapangan, dan pemain," ucap pelatih berusia 64 tahun itu.

Selama kariernya, Edson Tavares baru pertama kali melatih di Indonesia dengan bergabung bersama Persija Jakarta.

Meskipun begitu, ia mengaku sempat menghadapi timnas Indonesia ketika membesut timnas Vietnam pada SEA Games 2004.

Saat itu, timnas Indonesia tampil berjaya dengan mengalahkan timnas Vietnam tiga gol tanpa balas.

Kekalahan dari timnas Indonesia terus membuat Vietnam bebenah.

Walhasil persepakbolaan Vietnam saat ini lebih baik ketimbang Indonesia.

Di rangking FIFA saja, Vietnam sudah menyentuh 100 besar, sementara Indonesia berada di peringkat 171.

"Saya dua kali melatih Vietnam, pada 1994 dan 2004. Pada 2004, saya bangun ulang lagi rencananya bersama Alfred Riedl dan pelatih asal Portugal. Federasi di sana menerima saran kami dan mendengarkan orang-orang yang berpengalaman," kata Edson Tavares.

"Di Vietnam, semua orang tahu sepak bola. Di Indonesia, semua orang tahu sepak bola, dan semua orang ahli sepak bola," ujarnya.

Untuk kepengurusan PSSI yang baru, Edson Tavares lebih mengkritik tentang jadwal padat yang dialami Persija Jakarta dan klub peserta Liga 1 2019.

Ia berharap agar PSSI yang baru bisa lebih melihat dan peduli tentang kondisi klub serta pemain dari segi penjadwalan.

"Jika kami mengirimkan surat tentang hal ini ke FIFA, FIFA akan berikan sanksi ke federasi. Bagaimana kalian bermain selama delapan pertandingan setiap bulan? Pemain menderita di lapangan, tapi federasi hanya bilang 'Maaf' atau 'Tidak beruntung'," ucap Edson Tavares.

Edson Tavares yakin bila PSSI lebih peduli terhadap klub dan pemain, pasti akan berdampak positif ke timnas Indonesia.

Selain jadwal, Edson Tavares berharap agar pelatih di timnas Indonesia tidak sering melakukan pemusatan latihan jangka panjang.

"Mereka tidak menyadari, tidak ada timnas yang kuat tanpa klub yang kuat. Jika tim tak kuat, timnas itu omong kosong," tegas Edson Tavares.

Edson Tavares Kritik Jadwal Liga 1 2019

Pelatih kepala Persija Jakarta, Edson Tavares saat memimpin anak asuhnya berlatih sebelum menghadapi PSS Sleman.
Pelatih kepala Persija Jakarta, Edson Tavares saat memimpin anak asuhnya berlatih sebelum menghadapi PSS Sleman. (ISTIMEWA/Media Persija)

Pelatih Persija Jakarta, Edson Tavares, mengkritik jadwal Liga 1 2019 yang berpengaruh terhadap kualitas sebuah timnas Indonesia.

Edson Tavares, pelatih Persija Jakarta, menyebut bahwa liga menjadi cerminan kualitas tim nasional.

Menurut Tavares tak ada timnas hebat tanpa kompetisi sepak bola yang berlangsung dengan sehat.

Akan tetapi, pelatih 63 tahun itu menilai Liga 1 2019 masih memiliki kekurangan sehingga membuat kualitas timnas Indonesia tak maksimal.

"Jika klub-klub di suatu negara lemah maka kualitas timnasnya hanya omong kosong," ujar Tavares dilansir BolaSport.com dari Antara.

Ada beberapa aspek yang menurut Edson menjadi kelemahan sepak bola Indonesia.

Salah satunya, pelatih asal Brasil ini menyoroti penjadwalan yang tidak masuk akal di kompetisi Liga 1.

Menurut Edson, jadwal pertandingan Liga 1 terlalu padat dan sangat berpotensi membuat para pemain kelelahan.

Ditambah lagi, kondisi geografis Indonesia yang luas membuat jarak satu tempat ke tempat lain berjauhan.

"Tidak mungkin pemain itu berlaga sekali dalam empat hari. Bagaimana bisa di Indonesia menjalani delapan pertandingan setiap bulannya?" ujar Tavares.

"Pemain yang menderita di lapangan. Kalau ada apa-apa dengan mereka (pemain), federasi paling cuma meminta maaf atau menyebut itu hanya ketidakberuntungan," kata mantan pelatih timnas Yordania ini.

Pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia juga dinilai terlalu lama oleh Edson Tavares.

Akibatnya, para pelatih klub akan kesulitan menerapkan taktik karena pemain yang tidak lengkap.

Bahkan tak jarang pemain yang dipanggil timnas kembali dalam kondisi cedera dan merugikan pihak klub.

Pelatih Persija Jakarta Kritik Jadwal Liga 1 yang Berdampak pada Kualitas Timnas Indonesia

Sudah Pakai Helm, Siswa SMA 7 Tangerang Meninggal Dunia Tabrak Trotoar

Mulai dari Sekda Hingga Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Mendaftar ke PPP untuk Ikut Pilkada 2020

Tavares juga meminta PSSI untuk belajar dari Federasi Sepak Bola Vietnam.

Maklum, Tavares pernah dua periode menangani timnas berjuluk The Golden Stars itu pada 1994-1995 dan 2004.

Kala dilatih Tavares, timnas Vietnam selalu kesulitan mengalahkan Indonesia.

Akan tetapi sekarang keadaan berbalik, Vietnam yang kerap mengungguli tim Garuda.

Vietnam bahkan menjadi negara Asia Tenggara dengan ranking FIFA tertinggi yakni 97.

Hal itu, menurut Tavares, adalah karena stakeholder sepak bola di Vietnam mau mengevaluasi kesalahan yang mereka lakukan.

"Vietnam mendengarkan masukan dari saya dan pelatih berpengalaman lain seperti Alfred Riedl," kata Tavares. (Bolasport.com dan TribunPadang.com)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved