KA Wijayakusuma Anjlok di Stasiun Barat Magetan: Penumpang Pakai Bus, 13 Kereta Alami Keterlambatan
KA Wijayakusuma relasi Surabaya Gubeng-Cilacap mengalami anjlok pada dua kereta di emplasemen Stasiun Barat Magetan.
TRIBUNJAKARTA.COM, MADIUN - KA Wijayakusuma relasi Surabaya Gubeng-Cilacap mengalami anjlok pada dua kereta di emplasemen Stasiun Barat Magetan.
Dua kereta yang anjlok yakni K3 01756 sebanyak 4 roda rangkaian ke-3, dan Mp3 01402 anjlok sebanyak 8 roda rangkaian ke-4.
Manajer Humas Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, melalui rilis yang dikirim pada Rabu (6/11/2019), mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (5/11/2019) sekitar pukul 21.52 WIB.
Namun hingga kini belum diketahui penyebab anjloknya kereta tersebut.
"Untuk penyebab kejadian masih dalam pengusutan," kata Ixfan Hendriwintoko.
Dia menuturkan, pasca kejadian, petugas KAI segera mengevakuasi para penumpang agar tetap dapat melanjutkan perjalanan hingga ke tujuan menggunakan bus.
"Kami juga memberikan service recovery berupa makanan ringan, serta memberikan layanan pembatalan tiket bagi penumpang yang tidak melanjutkan perjalanan," jelasnya.
Akibat kejadian tersebut, sejumlah kereta api mengalami kelambatan pada pukul 23.45 WIB.
Dua kereta api tertahan di Stasiun Madiun, yakni KA Matarmaja lambat 77 menit, Mutiara Selatan lambat 107 menit.
KA tertahan di Stasiun Caruban, KA Majapahit lambat 56 menit. KA tertahan di Stasiun Kedunggalar, KA Malioboro Express lambat 58 menit, dan KA tertahan di Stasiun Paron, KA Gaya Baru lambat 84 menit.
"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya atas kejadian tersebut sehingga perjalanan menjadi tidak nyaman dan terganggu," imbuhnya. (Rahadian Bagus)
13 Kereta Alami Keterlambatan

Manager Humas Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, mengatakan saat ini kegiatan evakuasi Kereta Api (KA) Wijayakusuma yang anjlok pada Selasa (5/11/2019) malam, masih dikerjakan.
Untuk sementara, kata Ixfan Hendriwintoko, saat ini pengoperasian KA yang lewat di Stasiun Barat Magetan, masih menggunakan satu jalur.
Sebab, pada satu jalur masih tertutup untuk kegiatan perbaikan jalur pasca terjadi KA anjlok.