Rumah Indekos Tebakar di Cengkareng, 80 Orang Mengungsi di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak
Kebakaran terjadi di rumah indekos di Jalan Waru, Kapuk, Jakarta Barat, Rabu (6/11/2019), 80 warga mengungsi di RPTRA.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kebakaran terjadi di rumah indekos di Jalan Waru, Kapuk, Cengkareng Jakarta Barat, Senin (4/11/2019).
Hal tersebut membuat 80 koban kebakaran diungsikan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Melati Indah, Jakarta Barat.
Lurah Kapuk, Ujang Sungkawa mengatakan ada 43 KK terdampak dari kebakaran yang terjadi, Senin sore kemarin.
"Sampai tadi malem saya cek pengungsi ada 80 jiwa, itu terdiri dari 43 KK terdampak," kata Ujang saat dihubungi melalui sambungan telepon Rabu (6/11/2019).
Kata Ujang, untuk bantuan pangan seluruhnya tersalurkan dengan baik.
Ada bantuan 100 kota nasi dari PMI dan 100 kotak nasi dari Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.
Ujang mengungkapkan dari 42 KK, hanya satu KK yang berasal dari DKI Jakarta.
Pantauan Wartakotalive pukul 10.00 WIB, tidak banyak pengungsi terlihat di posko sementara tersebut.
• Fakta-fakta Kasus Septic Tank Meledak di Cakung, Polisi Ungkap Penyebabnya Karena Ada Gas
Hanya ada beberapa perempuan tidur dan menggelar tikar di teras aula RPTRA.
Seorang pengungsi Ketrin (38) mengatakan suasana akan berbeda saat malam hari.
"Kalau sekarang masih pada kerja, nanti malam deh ramai," kata Ketrin saat ditemui di RPTRA Melati Indah, Rabu.
• Kasus Septic Tank Meledak Tak Hanya di Cakung, Kejadian Sebelumnya Tewaskan 2 Orang & 20 Terluka
Ketrine menjelaskan ia bersama suami dan puluhan pengungsi lain menumpang di RPTRA sejak kos-kosan yang ditempatinya terbakar.
"Sudah dari Senin malam disini, habis bagaimana lagi mau cari kontrakan susah, uang tidak punya, terbakar semua, sampai sekarang saja saya belum dapat kontrakan," kata Ketrin.
Ia menjelaskan, penghuni kos diizinkan mengungsi di RPTRA, hingga Kamis besok.
Ketrin mengaku, dia kebingungan mencari kontrakan sementara untuk tempatnya tinggal bersama suami.
"Rata-rata di sini Rp 500.000, sedangkan uang tidak ada, terbakar semua, saya sih harapannya ada toleransi dari pemilik kos terdahulu untuk kasih uang kompensasi," jelas Ketrin.
Hal yang sama juga diungkapkan Wiwi.
Ia kebingungan harus mencari tempat tinggal usai seluruh harta bendanya ludes terbakar di rumah kos yang ia tempati.
"Bingung, cari uang dari mana ini buat sewa kontrakan, mana ada anak satu, apalagi gak gampang cari kos-kosan," jelas Wiwi.
Di RPTRA tersebut terlihat beberapa baju bekas layak pakai menumpuk.
Baju-baju tersebut diberikan kepada penghuni kos yang mengungsi sementara.
• Septic Tank Meledak di Jatinegara, LIPI Beri Saran Pembuatan dan Perawatan Septic Tank Rumah Warga
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya, kos-kosan 36 pintu yang terbakar di Jalan Waru Raya, Kapuk, Jakarta Barat ternyata tidak berizin.
Hal tersebut diungkapkan Lurah Kapuk, Ujang Sungkawa.
Ujang mengaku baru mengetahui bangunan tersebut berupa kos-kosan.
"Kalau tidak kebakar saya juga gak akan tahu mungkin itu kos-kosan," kata Ujang saat dihubungi melalui sambungan telpon Rabu (6/11/2019).
Kata Ujang, kemungkinan pemilik kos juga tidak melaporkan peralihan fungsi bangunan tersebut kepada RT dan RW.
"Dulunya sih itu setahu saya gudang, gudang kardus," jelas Ujang.
Usai terbakar, pihaknya langsung mengecek izin dari kos-kosan tersebut. Diketahui kos-kosan yang sudah berdiri hampir 4 tahun itu ternyata memang belum memiliki izin usaha kos.
"Saya cek ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) mereka bilang belum terdaftar," jelas Ujang.
Usia kebakaran Ujang juga mengaku belum bertemu langsung dengan pemilik kos yang diketahui seorang pengusaha pabrik.
• Polresta Bogor Ungkap Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online, Pelaku Kecanduan Game Online
Pemilik yang diketahui bernama Simon itu hanya menyerahkan urusan tersebut kepada asistennya.
"Menurut asistennya itu, mereka mengakunya itu mes karyawan, tapi saya tanya penghuni mereka mengaku membayar kontrak disitu," kata Ujang.
Salah seorang penghuni Surti mengaku membayar sewa Rp300 ribu perbulan di kos-kosan tersebut.
Kata Surti, 36 kamar di kos-kosan itu memiliki varian harga Rp300 hingga Rp550 ribu.
"Setahu saya rata-rata dari Rp300 sampai Rp550 ribu, kamar mandi di luar barengan sama penghuni lain," ungkap Surti.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya satu rumah kos di Cengkareng, Jakarta Barat terbakar, Senin (4/11/2019) sore.
• William Dilaporkan ke Badan Kehormatan, Pengamat Politik: Itu Tugas Anggota DPRD, Harus Didukung
Sebanyak 11 unit pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api dari rumah kos yang memiliki 36 pintu itu.
"Satu unit kos-kosan di Jalan Waru Raya RT.001/04 Kelurahan Kedaung Kali Angke Kecamatan Cengkareng terbakar," kata Kasie Pemadam Kebakaran Jakarta Barat Rompis Romli saat dihubungi Senin (4/11/2019).
Rompis menjelaskan kebakaran terjadi pukul 05.40 WIB dan berhasil dipadamkan pukul 18.35 WIB.
"Saat ini, sudah pendinginan, api sudah terblokir," kata Rompis.
Rompis mengatakan penyebab kebakaran ialah konsleting listrik dari kamar yang ditinggal oleh penghuninya.
• Fakta-fakta Orangtua Gugat SMA Gonzaga, Sekolah Beberkan Penyebab Sang Anak Tak Naik Kelas
Ia memastikan, tidak ada korban dalam kebakaran tersebut.
"Sampai saat ini, belum ada laporan soal korban," kata Rompis.
Dalam video yang dibagikan api cukup besar mengahuskan rumah dua lantai tersebut.
Paskakebakaran seisi rumah habis terbakar tanpa sisa.
Rompis memastikan api tidak merambat ke rumah lain di kawasan tersebut.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sejumlah 80 Penghuni Kos Terpaksa Mengungsi di RPTRA karena Rumah Kos 36 Pintu Dilahap Si Jago Merah, https://wartakota.tribunnews.com/2019/11/06/sejumlah-80-penghuni-kos-terpaksa-mengungsi-di-rptra-karena-rumah-kos-36-pintu-dilahap-si-jago-merah?page=all