'Di Warteg', Tempat Makan Murah dan Sehat di Kemang: No MSG dan Fasilitas AC

Namun saat kita menyambangi tempat serupa bernama Di Warteg, anggapan tempat makan dan murah yang seadanya saja itu malah sirna.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Di Warteg, tempat makan murah dan sehat di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan pada Jumat (8/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Pada umumnya, Warung Tegal (Warteg) menyajikan menu rumahan dengan suasana dan pelayanan yang ala kadarnya.

Suasana panas akan terasa kala kita menyantap di dalam warteg apalagi pada waktu jam makan siang saat dipadati oleh orang-orang.

Belum lagi, tidak semua Warteg mengedepankan segi kebersihan.

Namun saat kita menyambangi tempat serupa bernama Di Warteg, anggapan tempat makan dan murah yang seadanya saja itu malah sirna.

Seketika, Warteg jadi naik "kelas" lantaran ada beberapa pelayanan yang ditingkatkan.

Di tempat ini suasana sejuk dan bersih begitu terasa.

Bisa dibilang, mirip seperti konsep Warteg ala restoran kecil-kecilan.

Berawal dari Ide Anak Agensi

Di Warteg, tempat makan murah dan sehat di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan pada Jumat (8/11/2019).
Di Warteg, tempat makan murah dan sehat di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan pada Jumat (8/11/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Di Warteg didirikan oleh perusahaan Agensi yang melihat peluang bisnis di sekitar gedung itu berdiri.

Salah satu pengelola Di Warteg, Qomariyah, mengatakan di sekitar Jalan Kemang Timur awalnya banyak perkantoran.

Namun, tidak ada banyak warteg ataupun restoran Padang di sekitar sana.

Anak-anak Agensi itu, lanjut Qomariyah, mengusulkan untuk membuat sebuah warteg dengan konsep modern.

"Mereka bilang kenapa enggak bikin kedai makan. Soalnya kan kita susah nih mau makan harus ke luar. Akhirnya dibikin lah kantin. Konsepnya Warteg tapi namanya Di Warteg," jelas Qomariyah kepada TribunJakarta.com pada Jumat (8/11/2019).

Makanan Prasmanan No MSG

Di Warteg, tempat makan murah dan sehat di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan pada Jumat (8/11/2019).
Di Warteg, tempat makan murah dan sehat di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan pada Jumat (8/11/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Bertempat di Jalan Kemang Timur No 56, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Di Warteg menjajakan makanan sama seperti warteg pada umumnya.

Aneka gorengan, tumisan, dan lauk-pauk tersaji di dalam etalase kaca Warteg tersebut.

Hanya saja, pelayanan di Di Warteg dilakukan sendiri.

Kita mengambil sendiri makanan dari etalase secara prasmanan.

Usai memilih makanan, kita bisa langsung duduk dan menyantapnya.

Menurut Qomariyah, makanan yang tersaji lebih sehat lantaran tak mengandung bumbu penyedap.

Ia hanya menambahkan kaldu jamur sebagai bumbu pengganti.

Tak hanya itu, untuk menerapkan hidup sehat, Qomariyah juga menyediakan nasi merah.

"Awalnya kita nyediain dua macam, nasi putih dan nasi kuning. Karena makin ke sini banyak yang mau hidup sehat, akhirnya kita ganti ke nasi merah," ungkapnya.

Setelah habis makan, ada kebijakan yang diterapkan oleh Di Warteg.

Para pengunjung harus meletakkan piring-piring kotornya ke dalam sebuah bak di salah satu sudut ruangan.

Qomariyah mengatakan konsep meletakkan piring kotor untuk membiasakan perilaku disiplin layaknya kita tinggal di rumah.

"Karena kan kalau kita di rumah sehabis makan diletakkan di tempat cuci piring. Jadi dibiasakan untuk disiplin seperti kebiasaan di rumah," lanjutnya.

Fasilitas AC dan Alunan Musik

Di Warteg, tempat makan murah dan sehat di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan pada Jumat (8/11/2019).
Di Warteg, tempat makan murah dan sehat di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan pada Jumat (8/11/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Di Warteg juga memberikan pelayanan yang berbeda dengan warteg pada umumnya.

Tempat makan itu tersedia sebuah AC dan kipas angin di atasnya untuk menyejukkan ruangan.

"Ketika makan lebih modern karena ruangannya tertutup. Jadi kalau makan enggak kegerahan," ujarnya.

Di sudut rumah makan itu juga terpasang pengeras suara di salah satu sudut ruangan.

Lagu pun mengalun dari pengeras suara itu seraya menemani pengunjung menyantap makanan ala rumahan.

Konsep Warteg sehat kian dipertegas dengan melarang pengunjung untuk merokok di tempat ini.

Ia sempat ditegur oleh atasannya lantaran pernah mengizinkan seseorang untuk merokok di Di Warteg.

Harga makanan di tempat makan ini pun sama seperti dengan warteg pada umumnya.

"Harganya enggak jauh beda dengan warteg yang lain. Orang mengira pasti mahal masuk ke sini. Padahal enggak, di sini harga segelas kopi juga sama dengan warteg lain," tambahnya.

Di Warteg buka Senin sampai Jumat dari pukul 10.00 hingga 18.00 sedangkan Sabtu dan Minggu libur.

Sebagian besar yang datang ke Di Warteg dari para pekerja kantoran maupun pesana ojek dalam jaringan (daring).

"Ramainya selalu pas jam makan kantor," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved