Pandji Sebut Penyeberang Bisa Lewat Stasiun MRT Jika Ingin Teduh, Yunarto Wijaya: Keren Anies
Yunarto Wijaya menyindir Pandji Pragiwaksono bahwa apapun yang dilakukan Anies Baswedan adalah hal yang keren.
Tweet itu bahkan ikut dikomentari juga oleh Pandji Pragiwaksono.
"JPO tanpa atap. Mgk dipikir Jkt ini Eropa-Amerika yg 4 musim.
Sbg org yg tiap hari byk jln kaki menyusuri trotoar dan nyebrang JPO ide buang atap ini hanya buat memenuhi imajinasi org yg (mgk) jarang jln kaki," tulis Savic Ali.
Kemudian ia juga menambahkan bahwa pejalan kaki akan lebih nyaman jika ada atapnya.
"Buat pejalan kaki ya tetep nyaman ada atap.
Nyaman jg kalo sisi trotoar ada pohon.
Jkt ini panasnya minta ampun cuy...," tulisnya lagi.
"Desain itu mesti berpusat pada kebutuhan dan perilaku manusia.
Human centered design, itu paradigma yg lg ngetop. Kok ini mundur.
Kalo jln kaki pas lg panas trus nemu area yg ada penghalang mataharinya (entah pohon entah atap) itu rasanya plong," tambahnya.
Kemudian ada akun yang menandai akun Pandji Pragiwaksono untuk menjawab.
Menurut Pandji Pragiwaksono, fungsi JPO dan zebra cross ini sama saja tak ada pohonnya.
"Ya kan JPO tanpa atap ini fungsinya kyk zebra cross.
Zebra cross kan jg ga ada pohonnya. Atau jangan2 ada?," tulis Pandji Pragiwaksono.
Kemudian hal itu dijawab lagi oleh Savic Ali.
"Sebelumnya ada atapnya. Trus apa dasar pikirannya atap dibuang? Atap bermanfaat di Jkt yg tropis alias panas hampir sepanjang taon," tulis Savic Ali.