Sensasi Makan Siang 'Di Warteg' Kemang Timur: Bisa Pilih Nasi Merah dan Gratis Es Teh Manis

Menyantap masakan ala rumahan di Warung Tegal (Warteg) yang satu ini terasa berbeda dari kebanyakan Warteg yang tersebar di seantero Ibu Kota.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Di Warteg, tempat makan murah dan sehat di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan pada Jumat (8/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Menyantap masakan ala rumahan di Warung Tegal (Warteg) yang satu ini terasa berbeda dari kebanyakan Warteg yang tersebar di seantero Ibu Kota.

Berada di Selatan Jakarta, tepatnya Jalan Kemang Timur No56, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, TribunJakarta.com menyambangi rumah makan yang bernama Di Warteg itu.

Kebetulan, Di Warteg tengah ramai-ramainya dipadati oleh orang-orang kantoran, karena saat itu waktu istirahat makan kantor.

Sejauh mata memandang, tempat duduk yang disediakan telah dipadati orang-orang yang tengah menyantap makanan sambil berbincang-bincang siang itu.

Namun, rupanya masih ada satu tempat duduk yang tersisa di sudut ruangan.

SIMAK Bocoran Kisi-kisi Soal Seleksi Kemampuan Dasar CPNS 2019 Resmi dari Badan Kepegawaian Negara

Saya pun lebih dahulu menduduki tempat itu sebelum 'dimiliki' oleh pengunjung lainnya.

Kendati terdapat etalase berisi aneka jenis makanan rumahan, kita tak bisa main menyentuh kaca etalase ala touchscreen yang sering dilakukan di Warteg pada umumnya.

Cara itu tak berlaku di sini lantaran Di Warteg menyediakan makanan prasmanan.

Usai meletakkan tas di atas meja, saya kemudian menuju tempat piring yang tersedia dan mengambil makanan sesuai selera secukupnya.

Menariknya, nasi yang tersedia ada dua jenis, nasi merah dan nasi putih.

Salah satu pengelola Di Warteg, Qomariah, mengatakan banyak orang-orang kantoran yang menginginkan disediakan nasi merah.

Sebab, lanjut Qomariah, banyak orang kini ingin menerapkan pola hidup sehat.

Dari nasi merah, ada beberapa manfaat untuk kesehatan, salah satunya mengontrol diabetes.

Pergoki Sang Istri Selingkuh dengan Oknum Perwira Polisi, Suami Malah Diusir dari Rumahnya Sendiri

Sepiring nasi putih, tumis pare teri, telor balado dan kerupuk putih seharga Rp 15 ribu telah cukup bagi saya untuk mengenyangkan perut.

Harga yang tak jauh berbeda dengan kebanyakan warteg di Jakarta.

Saat menyantap makanan, suasana gerah yang biasanya kerapkali dirasakan di warteg pada umumnya terganti dengan mesin pendingin dan kipas angin di ruangan itu.

Bangku dan meja makan pengunjung pun bukan ala kadarnya. Materialnya berbahan kayu jati muda.

Sayangnya, alunan musik tak terdengar dari pengeras suara di warteg tersebut.

Usai menandaskan makanan di piring, pihak Warteg menerapkan kebijakan untuk meletakkan piring kotor ke sebuah bak di salah satu sudut ruangan.

Kebijakan itu layaknya restoran cepat saji yang belakangan mencoba membudayakan kebiasaan tersebut kepada masyarakat.

Di Warteg memang memberikan pelayanan yang modern kepada khalayak luas.

Terinspirasi Video, Oknum Guru dan Pacarnya Jebak Siswi SMK Untuk Lakukan Threesome di Kamar Kosnya

Papan kapur yang sering dipakai oleh cafe-cafe kebanyakan terpasang di atas ruangan tersebut.

Di sana bertuliskan menu-menu makanan dan minuman tambahan yang tak dipajang di etalase warteg.

Khusus hari Jumat, Di Warteg menyediakan es teh manis gratis kepada setiap pembeli.

Salah satu pengelola Di Warteg, Qomariah beralasan karena hari Jumat merupakan hari yang sangat baik untuk bersedekah. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved