Musim Hujan, Sadi Berkeliling Jual Jasa Reparasi Payung di Ibu Kota, Berkeliling Sejak 1982

Dalam sehari berkeliling menjual jasa reparasi payung, Sadi bisa meraup sekira Rp 50 sampai Rp 100 ribu

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Sadi, Tukang Reparasi Payung di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Sejak tahun 1982, Sadi (60) berkeliling perkampungan seraya menawarkan jasa reparasi payung setiap musim hujan tiba,  pekerjaan yang dilakoninya itu sudah hampir jarang di Ibu Kota.

Sengatan terik matahari siang itu tak menyurutkan langkah Sadi untuk menjelajah gang-gang sempit sambil memanggul payung-payung bekas.

Saat berjalan, seorang perempuan meminta Sadi mereparasi payung jualan yang rusak.

Payung dagang berwarna-warni yang cukup lebar itu dikeluarkan dari dalam rumahnya.

Seusai melihat titik kerusakan, tangan Sadi langsung membetulkan payung jualan itu.

Membetulkan payung selebar itu, sebenarnya jarang dilakukan oleh Sadi.

Ia memperkirakan paling tidak hanya sekali dalam satu tahun membetulkan payung jualan.

Selebihnya, Sadi membetulkan payung kecil.

"Biasanya saya membetulkan payung kecil. Payung jualan ini jarang. Paling satu tahun sekali baru rusak," ujarnya sambil membetulkan payung itu di depan rumah pelanggan pada Sabtu (9/11/2019).

Menurut Sadi, payung jualan yang dibetulkannya rusak karena kawat di dalam bagian payung itu rusak.

Sebab, kawat di dalam payung berangsur rusak dan berkarat sehingga harus diganti dengan kawat baru.

Setiap berkeliling, Sadi juga membawa tas berisi perkakas untuk membetulkan payung.

Biasanya, ia berkeliling ke permukiman di sekitar Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Depok, Citayam, hingga Bogor.

Jualan Saat Musim Hujan

Sadi, Tukang Reparasi Payung di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/11/2019).
Sadi, Tukang Reparasi Payung di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/11/2019). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Sadi mereparasi payung hanya pada waktu tertentu saja.

Sebab, banyak orang memerlukan jasanya ketika musim hujan tiba.

Bila musim kemarau, Sadi mencari pekerjaan lain untuk sesuap nasi.

"Ya kalau enggak musim hujan, biasanya saya di kampung, di sawah. Ikut sama orang usaha rongsokan," terangnya.

Dalam sehari berkeliling menjual jasa reparasi payung, Sadi bisa meraup sekira Rp 50 sampai Rp 100 ribu.

Namun, pulang dengan tangan kosong pun tak jarang dialaminya.

Upah membetulkan payung jualan di atas upah rata-rata membetulkan payung kecil, yang biasa ia reparasi.

"Kalau ini bisa Rp 20 ribu biaya servisnya," ungkapnya.

Bantu Istri di Kampung

Penghasilan sebagai tukang reparasi payung sehari-hari diberikan kepada istri di kampungnya, di Cirebon.

Beberapa bulan sekali, Sadi pulang menggunakan bus menuju kampung halaman untuk bertemu istrinya.

Di Jakarta, ia tinggal di sebuah warung nasi milik kenalannya.

"Kalau ada rezeki pulang ke kampung. Kadang-kadang sebulan atau dua bulan sekali," terangnya.

Sadi juga pernah mengalami nasib sial saat berada di bus.

Pasalnya, payung dan perkakas yang dibawanya raib diambil orang.

Ia menyadari saat turun di Terminal Kampung Rambutan.

Kantor Regional BKN Bukan CPNS 2019 85 Formasi: Simak Lowongannya. di 14 Daerah

Persib Bandung Terancam Tanpa 3 Pemain Andalan Lawan Arema FC: Ini Kata Robert Alberts

Fuzhou China Open: Marcus/Kevin Sendirian Berburu Tiket Final, Lawan Murid Pelatih Asal Indonesia

"Saat saya minta ganti ke kondekturnya, dia enggak mau ganti. Yaudah akhirnya saya beli lagi. Ngumpulin lagi biayanya Rp 300 ribu," tambahnya.

Sebenarnya bila ada modal, Sadi ingin berdagang.

Namun, ia belum punya cukup uang untuk mewujudkan keinginannya itu.

"Kalau ada modal lebih enak jualan. Ternak ayam atau bebek. Beli di Pasar Prumpung Jakarta Timur," terangnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved