Perkara Sengketa Lahan, Paman di Gowa Tebas Leher Keponakan: Pencari Biji Kemiri Jadi Saksi Kunci

Berawal dari msalah sengketa lahan, paman di Gowa tega tebas kepala keponakannya hingga terpental lima meter, kejadian disaksikan pencari biji kemiri.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Tangkapan Layar Tribun-Timur
Kondisi korban pembunuhan sadis di Desa Taring Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. (Dok. Polsek Bringbulu, Gowa) 

Noro tak sengaja melihat kejadian itu dari jarak kurang lebih 70 meter.

Meski Sudah 3 Kali Direnovasi, Sekolah Ambruk Terjadi di SDN Malangnengah II Kabupaten Tangerang

Kemudian terlihat Haji Saju menebas parangnya ke keponakannya tersebut.

Saksi pun melihat pelaku menebaskan parang ke bagian leher keponakannya.

Kemudian Noro lari ke perkampungan dan berteriak bahwa ia melihat ada orang diparang.

Warga yang mendapat informasi itu pun langsung berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP).

Kepala Korban Terpental 5 Meter

Setelah menyakisikan aksi pembacokan yang dilakukan oleh Haji Saju, Noro melihat kepala korban terpental cukup jauh.

Menurutnya, kepala korban terpental hingga lima meter dari lokasi kejadian.

Melihat adanya kejadian tersebut, Noro segera berlari menuju perkampungan untuk memberitahu warga lainnya.

"Selanjutnya saksi lari ke perkampungan dan berteriak bahwa ada orang sementara diparangi," beber Aiptu Andi Akbar.

Adhyaksa Dault Pernah Masuk Radar PKS untuk Isi Jabatan Wakil Gubernur DKI Pengganti Sandiaga Uno

Pelaku Mneyerahkan Diri

Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan menjelaskan bahwa pelaku telah diamankan petugas.

Pasalnya, pelaku telah menyerahkan diri usia melakukan pembunuhan sadis ini.

"Terduga telah menyerahkan diri dan dievakuasi ke Polres Gowa," beber Tambunan kepada Tribun.

Aparat kepolisian Polres Gowa bersama Polsek Biringbulu pun kemudian langsung melakukan olah TKP.

Deretan Fakta Pelajar Tewas Gantung Diri di Gowa, Diduga Karena Depresi dan Tuliskan Surat Wasiat

Menyebar di Media Sosial

Kasus ini pertama kali beredar di edia sosial yang mengunggah foto korban dalam kondisi yang mengenaskan.

Foto tersebut memperlihatkan korban yang tergeletak di tanah bebatuan.

Kejadian ini kemudian dibenarkan oleh Camat Biringbulu Yamin Basri yang kemudian turun ke lokasi setelah menerima laporan dari aparatnya.

(Sumber: TribunJakarta/Tribun-Timur)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved