KESAKSIAN Mertua Sikap Bomber di Medan Berubah Drastis, Putrinya Dijebak Jenguk Napi Teroris

Andi Syahputra terlihat cemas ketika menceritakan proses anaknya bisa terjebak di pengajian yang diduga sesat dan perubahan drastis keduanya.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
kolase wartakota
Kesaksian Mertua Sikap Bomber di Polrestabes Medan Berubah Drastis, Putrinya Dijebak Jenguk Napi Teroris 

TERUNGKAP Pengajian yang Buat Bomber di <a href='https://jakarta.tribunnews.com/tag/polrestabes-medan' title='Polrestabes Medan'>Polrestabes Medan</a> dan Istrinya Terjerumus Terorisme

"Dulu anak saya pernah dijebak sekali karena ada kelompok mereka di penjara, maka disuruh jenguk si tahanan yang sakit itu. Anak awak ini kan gak tahu apa-apa, kelompoknya ini gak berani jenguk antar obat," tegas Andi Syahputra.

Karena sempat menjenguk tahanan teroris, lanjut Andi Syahputra, sang putri lantas dituduh jauh terlibat.

Pemerintah Ogah Disebut Kecolongan Karena Bom di Medan, Achmad Baidowi: Ini Bukan Main-main!

"Karena ia anak baru jadi ia ditumbalkan untuk menjenguk. Jadi berita yang beredar sudah berputar-putar. Sementara anak saya sejak bulan April mengikuti itu. Kenapa anak saya yang dituduh mempunyai jaringan itu," katanya.

Andi juga menyampaikan bahwa saat putrinya menjenguk narapidana teroris, tidak pergi sendiri, melainkan ditemani teman pengajiannya.

Polisi membawa koper dari hasil penggeledahan di rumah pelaku, Rabu (13/11/2019).

"Tapi ia melihat (jenguk) tidak sendiri, ada kawannya juga. Tapi dari situlah ia dikaitkan mempunyai jaringan," papar Andi Syahputra.

Sementara itu, istri Andi Syahputra dengan nada suara terisak-isak, mengatakan bahwa dirinya pernah bertanya kepada Da kenapa mau disuruh menjenguk di penjara.

Keseharian Istri Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan, Ternyata Kerap Pergi Pagi Pulang Malam

"Saya tanyak anak saya, kenapa mau. Mereka kan teroris. Dijawab anak saya itu lah Mak disuruh emak-emak di pengajian. Dan anak saya mengaku bahwa yang dijenguknya bukan teroris. Cuma anak awak ini gak tahu jadi ditumbalkan. Itu peristiwa terjadi sekitar tiga bulan lalu," tegasnya.

Selaku orang tua, mereka mengaku sudah mengingatkan dan meminta supaya jangan ikut kelompok tersebut, karena apa yang mereka lakukan sudah tidak benar.

"Kami selaku orang tua sebelumnya sudah mengingatkan juga. Tinggalkan semua itu. Udah tidak benar itu. Tapi anak saya berpikir cuma ikuti perintah suami kalau tidak neraka. Nasehat kami tidak didengarkan. Selalu itu saja alasannya. Ia tidak mendengarkan kami," ucapnya sembari menetes air mata.

(TRIBUNJAKARTA/TRIBUNMEDAN)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved