Teror Air Keras di Jakarta
Wali Kota Jakarta Barat Berharap Polisi Ungkap Motif Penyiraman Air Keras yang Teror Wilayahnya
Rustam berharap masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan mengingat kasus ini sudah meresahkan
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN - Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi berharap polisi dapat mengungkap motif dari kasus penyiraman cairan kimia diduga air keras yang meneror wilayahnya.
"Saya berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku dan mengungkap apa motifnya. Karena masalah ini sudah meresahkan masyarakat," kata Rustam melalui pesan singkatnya, Sabtu (16/11/2019).
Selain itu, Rustam berharap masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan mengingat kasus ini sudah meresahkan.
"Semua pihak dan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Terutama di saat jam rawan. Kepedulian semua pihak dan masyarakat sangat diperlukan," ujarnya.
Diketahui, dalam rentang waktu sepuluh hari terjadi tiga kasus penyiraman cairan kimia di Jakarta Barat.
Dari ketiga kasus tersebut semua korbannya adalah perempuan.
• Tak Kapok Terjaring Razia, Hariyanto Tetap Nekat Jadi Pengemis Bermodus Kaki Pincang
• Kronologi Tertangkapnya Pencuri HP di Stasiun Senen, Aksi Pelaku Terekam CCTV
Kejadian pertama dialami dua siswi SMP 229 Jakarta Barat berinisial AE dan PN yang sedang berjalan kaki di Jalan Kebon Jeruk Raya pada Selasa (5/11/2019) petang.
Dalam kasus ini, AE alami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya dan sempat dirawat di RS Siloam, Jakarta Barat. Sedangkan PN alami luka bakar ringan.
Tiga hari kemudian, kasus serupa dialami seorang tukang sayur bernama Sakinah di Jalan Aries Utama, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat sekira Pukul 19.00 WIB.
Akibat kejadian itu, Sakinah alami luka bakar di bagian kepala, kening, leher dan punggung. Beberapa helai rambutnya pun rontok efek cairan tersebut.
Kejadian ketiga dialami enam siswi SMP 207 Jakarta Barat yang sedang berjalan kaki usai pulang sekolah di Jalan Mawar, Srengseng, Kembangan.
Para korban menyebut pelaku berjumlah satu orang yang mengendarai sepeda motor.