Keluarga Korban Skuter Ditabrak Menuntut

Nilai Ada Ketidakadilan, Kakak Korban Tabrakan Grabwheels: Pak Jokowi, Pak Kapolri Tolong Lihat Ini!

Keluarga korban merasakan adanya ketidakadilan dalam kasus kecelakaan yang menewaskan dua pengguna skuter listrik yang tewas ditabrak camry

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana pelaksanaan tabur bunga oleh keluarga dan kerabat korban di lokasi kejadian Jalan Pintu Satu Senayan pada Minggu (17/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, SENAYAN - Keluarga korban kecelakaan maut antara skuter Grabwheels dan mobil Camry hitam meminta Presiden RI Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Idham Azis agar menaruh perhatian terhadap kasus ini.

Keluarga korban merasakan adanya ketidakadilan dalam kasus kecelakaan yang menewaskan dua pengguna skuter listrik itu, Wisnu Chandra Gunawan (18) dan Ammar Nawwar Tri Darma (18).

Pasalnya, kakak mendiang Ammar, Alan Darma Saputra mengatakan pelaku penabrak adiknya tak ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka.

Padahal, lanjut Alan, pelaku telah menyebabkan dua orang tewas, dan satu orang luka-luka.

Usai menabrak korban, pelaku pun saat itu kabur tanpa bertanggung jawab.

Pihak kepolisian tidak menahan pelaku meski sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Pelaku diperbolehkan pulang dan hanya dikenakan wajib lapor.

Suasana pelaksanaan tabur bunga oleh keluarga dan kerabat korban di lokasi kejadian Jalan Pintu Satu Senayan pada Minggu (17/11/2019).
Suasana pelaksanaan tabur bunga oleh keluarga dan kerabat korban di lokasi kejadian Jalan Pintu Satu Senayan pada Minggu (17/11/2019). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

"Saya minta pak Jokowi, pak Kapolri tolong lihat ini. Hukum di negara ini tolong ditegakkan. Ada ketidakadilan di sini. Mohon dihukum seadil-adilnya."

"Yang sudah dijadikan tersangka mohon ditahan. Jangan dikenakan wajib lapor saja," ujar Alan saat melakukan pelaksanaan tabur bunga pada Minggu (17/11/2019).

Kejanggalan itu, lanjut Alan, yang masih menjadi tanda tanya dari pihak keluarga korban.

"Kami di sini bertanya-tanya background siapa pelaku ini? Hingga dilakukan dengan cara spesial. Hanya diwajibkan lapor dan tidak ditahan," tambahnya.

Wanda (18), salah satu teman korban sekaligus saksi kejadian menambahkan, pihak kepolisian seharusnya memperlakukan pelaku tanpa memandang latar belakangnya.

"Kami merasa di sini (kasusnya) enggak adil. Saya mau dia dihukum seadil-adilnya. Tanpa melihat orangtuanya punya jabatan," pungkasnya.

Dari pihak kerabat dekat pun membawa sebuah kertas bertuliskan permohonan kepada Presiden RI dan Kapolri untuk ikut mengawal kasus ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved