Keluarga Korban Skuter Ditabrak Menuntut

Tak Kuasa Tahan Tangis, Kakak Korban Tabrakan Grabwheels Cerita Lokasi Kejadian Tewasnya Adik

"Bahwa sesungguhnya, yang menabrak itu tidak menolong adik saya tetapi malah melanjutkan perjalanan ke depan," ujar Jelita

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Jelita Dwi Agustin (23) Kakak mendiang Wisnu yang tewas ditabrak mobil Camry saat mengendarai Skuter Grabwheels pada Minggu (17/11/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, SENAYAN - Kakak Korban tabrakan maut skuter Grabwheels dengan mobil Camry, Jelita Dwi Agustin (23) tak kuasa membendung air matanya tatkala menjelaskan lokasi kejadian tewasnya Wisnu, adiknya.

Jelita hadir dalam pelaksanaan tabur bunga keluarga dan kerabat dekat tewasnya Wisnu (18) dan Ammar (18) yang ditabrak oleh pengendara mobil Camry berinisial DH (28) di Jalan Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (17/11/2019) pagi.

Di dalam orasinya, Jelita mengatakan bahwa berdasarkan keterangan teman-teman Wisnu, adiknya jatuh tepat di depan pagar gerbang tiga Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno usai dihantam mobil Camry.

Usai menabrak, pelaku itu tidak menolong korban melainkan langsung tancap gas.

"Bahwa sesungguhnya, yang menabrak itu tidak menolong adik saya tetapi malah melanjutkan perjalanan ke depan," ujar Jelita kepada para peserta aksi seraya menangis

Jelita memohon kepada pihak Kepolisian untuk bersikap adil terhadap kasus ini.

"Dimohon kasus ini ditegakkan seadil-adilnya. Saya tidak meminta apa-apa tetapi tanggung jawab atas meninggalnya adik saya," katanya.

Ditemui usai memberikan orasi, Jelita juga sangat kecewa dengan keputusan pihak Kepolisian yang tidak menahan pelaku.

Padahal, pelaku telah menewaskan dua orang dan satu orang luka-luka.

"Saya sangat kecewa karena dia hanya dikenakan wajib lapor karena meminta penangguhan penahanan. Saya sangat kecewa benar benar kecewa. Maunya ditahan," pungkasnya kepada TribunJakarta.com.

Keluarga Korban Minta Presiden dan Kapolri Kawal Kasus Ini

Keluarga korban kecelakaan maut antara skuter Grabwheels dan mobil Camry hitam meminta Presiden RI Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk turut menaruh perhatian terhadap kasus ini.

Keluarga korban merasakan adanya ketidakadilan dalam kasus kecelakaan yang menewaskan dua pengguna skuter itu, Wisnu Chandra Gunawan (18) dan Ammar Nawwar Tri Darma (18).

Pasalnya, kakak mendiang Ammar, Alan Darma Saputra mengatakan pelaku penabrak adiknya tak ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka.

Padahal, lanjut Alan, pelaku telah menyebabkan dua orang tewas, dan satu orang luka-luka.

Usai menabrak korban, pelaku pun saat itu kabur tanpa bertanggung jawab.

Pihak kepolisian tidak menahan pelaku meski sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Pelaku diperbolehkan pulang dan hanya dikenakan wajib lapor.

Suasana pelaksanaan tabur bunga oleh keluarga dan kerabat korban di lokasi kejadian Jalan Pintu Satu Senayan pada Minggu (17/11/2019).
Suasana pelaksanaan tabur bunga oleh keluarga dan kerabat korban di lokasi kejadian Jalan Pintu Satu Senayan pada Minggu (17/11/2019). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

"Saya minta pak Jokowi, pak Kapolri tolong lihat ini. Hukum di negara ini tolong ditegakkan. Ada ketidakadilan di sini. Mohon dihukum seadil-adilnya."

"Yang sudah dijadikan tersangka mohon ditahan. Jangan dikenakan wajib lapor saja," ujar Alan saat melakukan pelaksanaan tabur bunga pada Minggu (17/11/2019).

Kejanggalan itu, lanjut Alan, yang masih menjadi tanda tanya dari pihak keluarga korban.

"Kami di sini bertanya-tanya background siapa pelaku ini? Hingga dilakukan dengan cara spesial. Hanya diwajibkan lapor dan tidak ditahan," tambahnya.

Wanda (18), salah satu teman korban sekaligus saksi kejadian menambahkan, pihak kepolisian seharusnya memperlakukan pelaku tanpa memandang latar belakangnya.

"Kami merasa di sini (kasusnya) enggak adil. Saya mau dia dihukum seadil-adilnya. Tanpa melihat orangtuanya punya jabatan," pungkasnya.

Dari pihak kerabat dekat pun membawa sebuah kertas bertuliskan permohonan kepada Presiden RI dan Kapolri untuk ikut mengawal kasus ini.

"Dimohon kepada Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Kapolri untuk Ikut Mengawal Kasus Ini Agar Transparan dan Pelaku Dihukum yang seadil-adilnya," begitu tulis kertas yang dipegang oleh salah satu peserta.

Sebelumnya, pihak Keluarga dan Kerabat korban tabrakan melakukan aksi berjalan kaki dari arah Polda Metro Jaya, samping SCBD menuju lokasi tabrakan di Jalan Pintu Satu Senayan, Sudirman.

Mereka melakukan tabur bunga di lokasi kejadian untuk mengenang peristiwa kecelakaan maut itu.

Pantauan Wartawan TribunJakarta.com sekira pukul 07.31 WIB, Minggu (17/11/2019), para peserta aksi membawa kertas bergambar foto wajah kedua korban, Wisnu Chandra Gunawan (18) dan Ammar Nawwar Tri Darma (18), yang tewas usai dihantam mobil Camry.

Anggota DPR Viral Usai Garuk Aspal & Hancur Lalu Marah di Jalan: Begini Pengakuan Politikus PKS Itu

Nilai Ada Ketidakadilan, Kakak Korban Tabrakan Grabwheels: Pak Jokowi, Pak Kapolri Tolong Lihat Ini!

Mengaku Belum Dihubungi Gerindra Soal Cawagub DKI, Sekda Saefullah : Masak Saya Duluan

Selain itu, ada juga peserta yang membawa kertas berbunyi 'Hidup Korban! Jangan Diam! Lawan!

Sebelum menaburkan bunga, Alan Darmasaputra, kakak Ammar melakukan orasi menyuarakan keadilan kepada pihak penegak hukum untuk menindak tegas pelaku.

Ia sempat menyuarakan kekecewaannya lantaran pelaku yang menabrak adiknya dan Wisnu hingga nyawanya melayang tidak ditahan.

"Harus ada transparansi hukum, seharusnya ditahan (pelaku) tidak hanya wajib lapor saja. Agar tidak ada korban Ammar-Ammar lain atau Wisnu-Wisnu lain di sini," serunya kepada peserta yang hadir di lokasi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved