Ahok Masuk BUMN
Terkuak Jas Ahok Saat Nikahi Veronica Tan Teryata Diberikan ke Karyawan untuk Disewakan
Di dalam jas tersebut tertulis nama mr, Basuki Juli '97, jas itu sampai saat ini disimpan rapi oleh Yuniar Yusuf.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok mantan staf Ahok di Tambang Kuarsa, Yuniar Yusuf menceritakan pengalamannya saat bekerja bersama Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Diceritakannya, Ahok tiba-tiba datang ke rumah dan mengajaknya untuk terlibat di perusahaan pasir kuarsa pada Februari 2001.
Saat itu, Yuniar Yusuf berprofesi sebagai perias pengantin.
TONTON JUGA:
Yuniar Yusuf menuturkan tak tahu entah dari mana sosok BTP mengetahui jika ia merupakan lulusan STM Analis Kimia, Yogyakarta di 1970.
Dilansir dari BangkaPos (grup TribunJakarta) dengan pendidikan yang ditempuhnya itu, membuat Ahok meminta Yuniar membantu terlibat di PT Nurindra Eka Persada (NEP), perusahaan yang bergerak di bidang pasir Kuarsa di Kabupaten Belitung Timur.
Tawaran Ahok pun diterima Yuniar Yusuf.
• Lihat Aksi Roger Danuarta Baru Sampai di Thailand, Cut Meyriska Sontak Protes: Pikirannya Main-main
Dalam kesehariannya sebagai karyawan dan bos, Ahok kerap memanggil Yuniar Yusuf dengan sebutan Bu Yun.
Yuniar Yusuf menjelaskan ingatannya, beberapa pelanggan perusahaannya bekerja saat itu merupakan perusahaan kelas atas seperti California Texas (Caltex) di Kota Dumai dan PT Pindad.
"Permintaan pasir kuarsa per bulan dari Caltex sekitar 500 ton," tutur Yuniar Yusuf.

Yuniar Yusuf menuturkan sejak dahulu, Ahok BTP telah punya karakter yang tegas dan keras, bahkan tiap rapat BTP bicara ceplas-ceplos kalau memang pekerjaan tak sesuai dengannya.
Suatu hari, BTP pernah geram karena produksi perusahaannya tak sesuai target sekitar 500 ton.
• Guntur Romli Samakan Persoalan Rizieq Shihab dengan TKI, Ketua HRS Center Emosi Sampai Pukul Meja
"Sebagai karyawan, saat beliau marah dan ceplas-ceplos kami maklum. Karena saat itu masih muda, saya diam dan lalu keluar," tegas Yuniar Yusuf.
Melihat aksi Yuniar, BTP lantas mengejarnya.
"Beliau bilang 'Bu Yun marah ya? Bu Yun tersinggung ya? Jangan gitu Bu Yun, Ibu sudah ku anggap mama ku sendiri. Bu Yun pun yang tua juga disini', semenjak itu dia sudah mulai ngerem-ngerem sedikit," papar Yuniar Yusuf.
Lebih lanjut, Yuniar terkenang ketika Ahok BTP meminta dicarikan 33 anak asuh.
Yuniar Yusuf lantas mencarikannya dan anak aush tersebut diberikan uang Rp 100 ribu per anak, selain itu mereka juga mendapatkan sepatu, buku dan baju di tiap pertengahan tahun.
"Itu semua orang kantor yang koordinir, saya cuma carikan orangnya. Selain itu ketika lebaran, saya juga disuruh mencari ibu-ibu janda yang ekonominya lemah," tutur Yuniar Yusuf.
• KESAKSIAN Mertua Sikap Bomber di Medan Berubah Drastis, Putrinya Dijebak Jenguk Napi Teroris
Selain itu, Yuniar Yusuf menuturkan para karyawan Ahok BTP dibangunkan rumah di Gunung Nayok, Desa Aik Kelik.
"Itu untuk karyawan yang memang sudah ditinjau oleh beliau, yang dirasa sudah tidak layak, dibuatkan rumah olehnya," ujar Yuniar.
Selain itu BTP juga memberikan karyawan senior yang berprestasi sebuah rumah.
Kendati demikian, aktivitas tersebut terputus saat Ahok BTP mulai menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.
• Keseharian Istri Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan, Ternyata Kerap Pergi Pagi Pulang Malam
Jas Pengantin Ahok dan Veronica Tan
Ahok BTP yang mengetahui Yuniar Yusuf memiliki usaha rias pengantin rupanya memberikan pakaian pernikahannya berupa jas dan celana.
Jas itu lantas disewakan kepada pengantin yang menggunakan jasa rias Yuniar Yusuf.
Di dalam jas tersebut tertulis nama mr, Basuki Juli '97, jas itu sampai saat ini disimpan rapi oleh Yuniar Yusuf.
Yuniar mengungkapkan jika jas itu punya kenangan karena jas itulah yang dikenakan BTP saat menikahi Veronica Tan.
• Andai Benar Ahok Jadi Bos Pertamina, Lihat Gaji yang Bakal Diterimanya
Saat itu ahok berpesan agar jas tersebut disimpan, siapa tahu suatau saat dapat dipergunakan untuk mencari tambahan uang.
"Mungkin saat itu untuk disewakan kepada pengatin, yang dirias di sini," ujar Yuniar.
Pada tahun 2007, Yuniar mengundurkan diri karena terpilih menjadi Kepala Desa Mengkubang.
"Saya mengundurkan diri pada 13 September 2007, saat itu pas saya dilantik menjadi Kepala Desa Mengkubang," ujar Yuniar.
Ditanya mengenai kabar BTP Akan di jadikan petinggi di BUMN, Yuniar pun sumringah.
"Untuk itu (jadi pejabat BUMN) saya rasa memang tepat, Beliaukan Insunyur Geologi, beliau juga sudah punya pengalaman, punya perusahan pasir kuarsa, sudah melanglang perusahaan-perusahaan, saat orang belum punya tambang-tambang karya beliau sudah ada, kalau soal tambang beliau sudah paham, itu sudah tepat" ujar Bu Yun sambil tersenyum.
• Ahok Dikabarkan Jadi Dirut BUMN, Andre Rosiade: Jangan Petantang-petenteng Seperti Jadi Gubernur DKI
Dia pun berharap agar BTP tetap menjaga emosi, seiring bertambah usia Bu Yun percaya Ahok kini lebih bisa mengontrol emosinya.
Nama Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok kembali diperbincangkan seusai dirinya datang ke Kementerian BUMN. Ia pun dikabarkan akan menduduki posisi direktur di sebuah BUMN. (TRIBUNJAKARTA/BANGKAPOS)