Kata Mutiara Almarhum KH Abdurrahman Nawi: Kalau Tanam Padi Rumput Ikut, Tanam Rumput Padi Luput

Ustad Ahmad menjelaskan, almarhum ayahnya sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhakti Yudha, sejak Sabtu (16/11/2019) malam.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
Ustad Ahmad Muchtar (kiri) Putra almarhum Abuya. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Ulama kharismatik Betawi Abuya KH Abdurrahman Nawi, meninggal dunia siang ini sekira pukul 13.45 WIB di Pondok Pesantren Al Awwabin Pancoran Mas, Kota Depok.

Pantauan TribunJakarta.com sekira pukul 21.00 WIB, Pondok Pesantren Al Awwabin pun dipenuhi ratusan pelayat yang terus berdatangan.

Di halaman depan, berjejer karangan bunga turut berduka cita dari sejumlah tokoh mulai dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Kapolresta Kota Depok AKBP Azis Andriansyah.

Bertemu dengan Ustad Ahmad Muchtar yang merupakan putra pertama almarhum Abuya, TribunJakarta.com pun berkesempatan mendengarkan cerita detik-detik kepergian Abuya menghadap sang khalik.

Ustad Ahmad menjelaskan, almarhum ayahnya sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhakti Yudha, sejak Sabtu (16/11/2019) malam.

Download PDF Rincian Formasi CPNS 2019 Pemprov DKI, Pemkot Depok & Bogor, Ini Dokumen Wajib Diunggah

Namun siang tadi, almarhum meminta untuk pulang ke Pondok Pesantrennya dengan alasan sudah tak lagi betah.

"Dia sendiri minta pulang padahal kondisinya belum baik. Katanya udah gak betah di rumah sakit," ujar Ustad Ahmad di Pondok Pesantren Al Awwabin, Senin (18/11/2019).

Ustad Ahmad menjelaskan, semasa hidup almarhum ayahandanya tak pernah belajar ke luar daerah hingga ke luar negeri seperti para ulama yang lainnya.

Namun, minat belajarnya sangatlah tinggi hingga almarhum dikenal dengan ulama ilmu nahwu.

"Beliau ini terkenal dengan ulama ilmu nahwu atau ilmu alat, jadi alat ubtuk belajar bahasa arab, namanya ilmu nahwu," katanya.

Diusianya yang sudah sangat sepuh 98 tahun, ustad Ahmad mengatakan bahwa ingatan almarhum masih sangatlah kuat.

"Kalau ada hal-hal yang saya gak paham dari ilmu fiqih, dia masih bisa menjelaskan walaupun sudah tua dan sedikit pikun pikun," ucapnya.

Dalam sehari, ustad Ahmad mengatakan almarhum Abuya belajar dengan lima orang guru.

"Tekad belajarnya itu tinggi, gurunya satu hari ada lima. Seperti imu fiqih ada gurunya, kemudian ilmu yang lain juga beda lagi gurunya," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved