Bocah Dipasung Tewas Terbakar
Pemerhati Anak Sesalkan Bocah Dipasung yang Terbakar di Setu Sempat Ditolak Pusat Pemberdayaan Anak
ZKA sudah sempat ingin dirawat di Panti Sosial Provinsi Banten, namun pihak keluarga menolak dan lebih memilih merawatnya sendiri.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SETU - Pemerhati anak di Kecamatan Setu, Rida (50), menyesalkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap ZKA, bocah 10 tahun berkebutuhan khusus.
Dalam kondisi kaki terpasung, ZKA meninggal terbakar saat api melahap rumah kontrakan orangtuanya pada Minggu (17/11/2019).
ZKA sempat dirawat Dinas Sosial Tangsel, tepatnya pada Maret 2019 lalu.
Namun perawatan itu hanya sementara, dalam hal ini maksimal satu minggu.
Kepala Dinsos, Wahyunoto Lukman, mengatakan ZKA sudah sempat ingin dirawat di Panti Sosial Provinsi Banten, namun pihak keluarga menolak.
Mereka malah ingin merawatnya sendiri.
"Benar korban kebakaran adalah ZKA, penyandang disabilitas yang dulu awalnya dipasung, dikurung oleh orang tuanya," papar Wahyunoto saat dihubungi awak media, Senin (18/11/2019).
Kemudian, ungkap Wahyunanto, Dinsos menjemput ZKA di rumah kontrakan orangtuanya.
ZKA pun dibawa ke rumah singgah sosial dan di sana ia dimandikan oleh petugas.
Tak hanya itu, ZKA juga diberi pakaian layak, makanan dan dirawat.
"Bahkan ada beberapa warga peduli yang beri bantuan, dan kita serahkan bantuanya ke orang tuanya," terang Wahyunoto.
Menurut dia, saat itu Dinsos memberikan pemahaman kepada orangtua ZKA dan mereka berjanji tidak akan memasung anaknya lagi.
"Merea siap mengasuh sendiri, ya kita serahkan kembali ke orang tuanya," ucap dia.
Rida mengatakan, setelah pemulangan dari rumah singgah Dinsos itu, kondisinya tak berubah.