Bocah Dipasung Tewas Terbakar
Pemerhati Anak Sesalkan Bocah Dipasung yang Terbakar di Setu Sempat Ditolak Pusat Pemberdayaan Anak
ZKA sudah sempat ingin dirawat di Panti Sosial Provinsi Banten, namun pihak keluarga menolak dan lebih memilih merawatnya sendiri.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
ZKA tetap dipasung orangtuanya, Suhin dan Wagiani, yang merasa kepayahan menjaganya.

Saat itu Wagiani dalam keadaan sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Rida sempat merawat ZKA yang sudah ditinggal ibunya.
Ia sempat mengurus ke sejumlah instansi, termasuk Dinsos dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) agar ZKA kembali mendapat penmpungan dan perawatan.
Sayangnya, tidak ada anggapan berarti dari para pihak tersebut.
"Ke Dinsos, ke P2TP2A, mereka bilang gini tidak ada yang mau nerima. Karena dia butuh ruangan khusus," ujar Rida di Setu, Senin (18/11/2019).
Rida mengatakan, yayasan yang mau menerima hanya Yayasan Sayap Ibu Pondok Aren.
"Yang mau nerima di Sayap Ibu saja. Cuma di sayap Ibu harus ada surat pengadilan. Itu yang saya lagi urus, tapi keburu ini (meninggal)," ujarnya.
• Tarif Parkir di Jakarta Bakal Mengalami Kenaikan Mulai Awal 2020
• Polisi Tahan Pengemudi Camry yang Tewaskan Dua Pengemudi Skuter Listrik di Senayan
Rida masih mengingat saat dirinya membuat laporan tentang ZKA ke P2TP2A namun tidak ditanggapi.
"Makanya kalau saya datang, cobalah tanggap sedikit. Sebelum kejadian. Mereka lakukan dong, mestinya. Kan laporan sudah di mereka," ujarnya.
Pernah Terbakar Dua Kali
Sumber api yang membakar kontrakan dan menewaskan KZA diduga berasal dari kompor gas.
Rida membenarkan jika rumah kontrakan yang dihuni orangtua dan KZA pernah terbakar pada Oktober.
Saat itu api berhasil dipadamkan dan tidak sempat membesar.
"Sebulan sebelumnya juga pernah kebakaran, cuma masih sempat dipadamin," ujar Rida.