Bocah Dipasung Tewas Terbakar
Pemerhati Anak Sesalkan Bocah Dipasung yang Terbakar di Setu Sempat Ditolak Pusat Pemberdayaan Anak
ZKA sudah sempat ingin dirawat di Panti Sosial Provinsi Banten, namun pihak keluarga menolak dan lebih memilih merawatnya sendiri.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
"Sering teriak, mungkin laper kali ya. Keras teriakannya," ujarnya.
Ervin berpendapat, pemasungan dengan cara mengikat kaki itu bukanlah penyiksaan.
Tapi begitulah cara orangtuanya untuk memastikan ZKA tidak kabur.
Ia tidak mengerti mengapa bocah itu sering lari-larian keluar rumah
"Ya mungkin biar enggak lari-larian ke jalan yang jadinya malah kecelakaan," ujarnya.
Ervin tak menyebutkan jelas alasannya mengapa tidak melaporkan kondisi tetangganya itu ke pemerintah atau ke pihak kelurahan yang tidak jauh.
Ia hanya menyetujui ZKA lebih baik dirawat di panti asuhan seperti dirawat pihak Dinas Sosial Tangsel di rumah singgah.
"Ya kan mendingan di panti kalau enggak sanggup," ujarnya.
Pengakuan yang sama juga dilonyarkan Warno (61), juru parkir rumah makan yang bersebelahan dengan rumah kontrakan orangtua ZKA.
Ia sering melihat ZKA lari-larian di pinggir jalan, tanpa mengenakan busana.
• Ketua RT Sebut Bayi yang Dibuang ke Kali Baru Barat Lenteng Agung Bukan Ulah Warganya
• Nikita Mirzani Pamerkan Kekayaan, Billy Syahputra Ternganga Saat Lihat Isi Brankas: Allahu Akbar!
• Oknum Satpol PP di Jakarta Diduga Bobol ATM Hingga Rp 32 Miliar, Ini Modus yang Dilakukan
• BERLANGSUNG Link Live Streaming Persik Kediri Vs Martapura FC: Los Merenges Butuh Hasil Imbang
"Larinya sudah slayang-sloyong, kakinya pencod sebelah," ujar Warno.
Bahkan ia pernah mendapati ZKA masuk ke sebuah minimarket dan mengacak-ngacak barang-barang di sana.