Tanggapi Penggusuran Bangunan Liar di Sunter, Nova Paloh: Ini Seperti Buah Simalakama
Menurut Nova Harivan Paloh, penggusuran yang dilakukan oleh Pemkot Jakarta Utara itu seperti buah simalakama.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI yang membidangi masalah pembangunan, Nova Harivan Paloh angkat bicara soal penggusuran bangunan liar (bangli) di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Menurutnya, penggusuran yang dilakukan oleh Pemkot Jakarta Utara itu seperti buah simalakama.
Dimana, penataan saluran air di kawasan itu sendiri merupakan program yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Sedangkan, Nova menilai, Pemprov DKI Jakarta terlihat belum maksimal dalam menyampaikan sosialisasi kepada warga yang tinggal di wilayah itu sehingga mendapat banyak penolakan.
"Ini masalah pendekatan, pendekatan seperti apa ke maayarakat? Tapi memang ini seperti buah simalakama, kalau enggak dikerjakan ini program prioritas," ucapnya, Senin (18/11/2019).
Dijelaskan Nova, idealnya Pemprov DKI melakukan sosialisasi ke warga setahun sebelum penggusuran, sehingga mereka memiliki waktu yang cukup pindah dari kawasan itu.
Tak hanya itu, politisi NasDem ini pun meminta Pemprov DKI menyiapkan lokasi relokasi sebelum melakukan penggusuran.
"Mungkin seharusnya sethaun sebelumnya Pemprov sosialisasi dulu untuk direlokasi," ujarnya saat dihubungi.
"Jangan buru-buru (melakukan penggusuran), kalau kita mai pindahin warga ya kasih tempat juga yang layak untuk mereka tinggal," tambahnya menjelaskan.
Sebelumnya, pembongkaran bangunan liar di Jalan Agung Perkasa 8 yang melintasi Kelurahan Sunter Agung dan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, diwarnai kericuhan, Kamis (14/11/2019).
Warga pemilik bangunan liar menolak digusur sehingga bersitegang dengan aparat Satpol PP di lokasi.
Dari rekaman video yang beredar, terlihat bahwa pembongkaran tak berjalan secara kondusif.
Di tengah-tengah pembongkaran, tampak warga sempat dorong-dorongan dengan Satpol PP.
Aksi saling pukul juga terlihat dari rekaman video yang beredar, di mana salah seorang warga yang sempat memukul aparat malah dikeroyok balik.