Gadis 17 Tahun Gantung Diri di Kamar Setelah 2 Hari Bertunangan, Sempat Ngaji Bareng Kekasih

Seorang gadis berusia 17 tahun ditemukan gantung diri di kamarnya di Desa Sumber Kejayan, Kecamatan Mayang, kabupaten Jember, Selasa (19/11/2019).

Istimewa
Ilustrasi Gantung Diri 

TRIBUNJAKARTA.COM, JEMBER - Seorang gadis berusia 17 tahun ditemukan gantung diri di kamarnya di Desa Sumber Kejayan, Kecamatan Mayang, kabupaten Jember, Selasa (19/11/2019) dini hari.

Dari informasi yang dihimpun Surya, peristiwa bunuh dirinya remaja berinisial FM itu diketahui sang ibu saat mengecek kamar anaknya.

Hampir tengah malam, sang ibu menyuapi adik FM yang meminta makan.

Setelah menyuapi anaknya, ibu FM mengecek anaknya.

Karena malam itu, anaknya baru pulang dari mengikuti pengajian.

Setelah mencari di ruang tamu tidak ada, ibu FM melihat pintu kamar FM terbuka.

Perempuan itu lantas melihat ke kamar anak sulungnya tersebut.

Alangkah kaget perempuan itu, saat melihat tubuh anak perempuannya sudah menggantung di bambu plafon kamar tersebut.

Tubuhnya terikat pada sebuah kain kerudung.

Perempuan itu langsung memberitahu suaminya.

Ayah FM bergegas memotong kain kerudung tersebut.

Tubuh FM langsung dibawa ke sebuah klinik kesehatan di Kecamatan Mayang.

Namun petugas medis klinik itu menyebutkan FM sudah meninggal dunia.

Jasad FM dibawa pulang, dan kasus itu dilaporkan ke Polsek Mayang.

Polisi yang mendapatkan laporan itu, langsung mendatangi rumah FM.

Polisi memeriksa jasad FM, juga mendapatkan keterangan dari pihak klinik kesehatan.

Dari petugas medis, polisi mendapatkan laporan kalau FM meninggal akibat gantung diri.

"Kalau meninggal karena gantung diri, tidak ada tanda penyebab lain," ujar Kanitreskrim Polsek Mayang Aipda Agus Sutikno.

Untuk motif kenapa FM bunuh diri, pihak kepolisian belum bisa memastikan hal itu.

Agus menuturkan, dua hari lalu, FM baru bertunangan.

Bahkan pada akhir pekan ini, keluarga FM akan membalas lamaran itu ke rumah sang tunangan.

"Kalau motifnya, kami belum bisa memastikan. Apakah karena putus cinta atau karena tidak mau menikah. Korban ini baru bertunangan dua hari lalu, dan akan membalas lamaran pada Sabtu akhir pekan ini," imbuh Agus.

Keluarga, kata Agus, juga tidak mendapati FM bertengkar dengan tunangannya atau keluarga perihal pertunangan itu.

Keluarga melihat jika FM baik-baik saja.

Namun tidak ada yang menyangka, jika FM gantung diri.

Sementara beberapa jam sebelumnya, dia masih menghadiri pengajian bersama sang tunangan.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Gadis 17 Tahun di Jember Gantung Diri Dua Hari Setelah Bertunangan.Tak Mau Dinikahkan?,

Kejadian Serupa

Suami Pamit Jualan Ketoprak di Tempat Hiburan Dangdut, Istri Gantung Diri

Seorang wanita paruh baya berinisial D (50), ditemukan gantung diri ketika dititipkan di rumah tetangganya di kawasan Bojongsari, Sawangan, Kota Depok.

Kapolsek Sawangan Kompol Suprasetyo mengatakan, peristiwa memilukan tersebut berawal ketika suami korban KA (51) hendak berjualan ketoprak di tempat hiburan dangdut di kawasan Limo pada Minggu (27/10/2019) pukul 11.00 WIB.

Selanjutnya, KA menitipkan korban pada tetangganya berinisal LS selama ia berjualan ketoprak di tempat hiburan dangdut tersebut.

"Pukul 21.00 WIB, tetangganya (LS) mencari korban karena tidak ada. Setelah mencari ke pintu dibagian samping rumah, korban ditemukan sudah tergantung dibagian pilar rumah," ujar Suprasetyo ketika dikonfirmasi, Senin (28/10/2019).

Kemudian, LS yang menyaksikan korban tergantung pun segera memberitahukan ke warga sekitar dan petugas Bhabinkamtibmas Kelurahan Curug.

Hasil pemeriksaan sementara, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Peredaran Narkoba dari Luar Negeri Semakin Masif dan Terstruktur

Mengenang Cecep Reza Bombom dari Aktor Cilik ke Fotografer Andal, Sudah Menikah dan Punya 1 Putri

Suami korban pun menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban, dan merelakan kepergian istri tercintanya sebagai sebuah musibah.

"Suami korban membuat surat pernyataan tidak bersedia diautopsi dan menerima kejadian yang menimpa almarhumah adalah musibah," ujar Suprasetyo. (*)

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved