Pakai Cincin Kekecilan, Jari Remaja di Bekasi Alami Bengkak Hingga Minta Pertolongan ke Damkar
Zaidan, mengatakan, cincin itu mulai ia kenakan sejak, Sabtu, (16/11/2019), malam, usai diberikan oleh temannya.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Seorang remaja bernama Zaidan Nur Fahmi (16), warga Kampung Dua, RT12/02, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi merintih kesakitan ketika jari manis sebelah kanannya mengalami bengkak.
Cincin besi berwaran perak melingkar di jari manisnya selama lima hari terkahir, tidak bisa dilepas akibat kekecilan.
Segala upaya telah dilakukan mulai dari membaluri minyak dan sabun tak bisa melepas aksesoris pemanis jari tersebut.
Ia kemudian diantar orangtua serta neneknya ke Markas Komando Dinas Pemadan Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi, Jalan Komodo, Perumanas I, Kayuringin Jaya, Kota Bekasi, Kamis, (21/11/2019).

Di sana, Zaidan langsung dilakukan pertolongan pertama oleh petugas Damkar Kota Bekasi dengan memijat jari manisnya yang membengkak menggunakan batu es.
Secara perlahan petugas sesekali berusaha mengeluarkan cincin tersebut dengan dibantu cairan sabun.
Kondisi jari yang bengkak ditambah luka pada permukaan kulit yang tertahan cincin membuat proses pelepasan makin sulit.
Zaidan, mengatakan, cincin itu mulai ia kenakan sejak, Sabtu, (16/11/2019), malam, usai diberikan oleh temannya.
"Pertama pakai pas malam minggu bisa masuk, cuma pas pagi bangun tidur udah sakit, udah enggak bisa dilepas," kata Zaidan kepada TribunJakarta.com di Mako Damkar Kota Bekasi.
Berbagai cara dia lakukan namun tidak membuahkan hasil, akhirnya ia bercerita kepada orangtua bahwa jari manisnya membengkak akibat cincin kekecilan yang ia kenakan
. Dari situ, orantuanya meminta pertolongan ke Damkar agar bisa dibantu melepas cincin tersebut.
"Pas cerita langsung diajak ke sini (Damkar) Nenek sama Bapak yang ajak katanya tahu dari temen kalau di sini bisa lepas cincin," jelas dia.
Proses pelepasan cincin berlangsung alot, sejumlah alat dikeluarkan Damkar mulai dari tang, garpu hingga gregaji kecil untuk memotong badan cincin supaya bisa terlepas dari jari manis Zaidan.
Namun lagi-lagi, upaya tersebut sia-sia lantaran, jari manis Zaidan yang membengkak mempersulit ruang petugas melakukan pemotongan badan cincin. Jika dipaksanakan, resiko jarinya bisa terluka akibat terkena alat pemotong.