Ahok Masuk BUMN

Ahok Digadang-gadang Jadi Bos BUMN, Mantan Staf: Bapak Itu Pendobrak

Menurutnya, Ahok merupakan sosok yang tepat untuk memimpin sebuah perusahaan milik negara.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok terus digadang-gadang akan menduduki jabatan Direktur Utama (Dirut) di perusahaan BUMN.

Menanggapi hal tersebut, mantan staf Ahok semasa menjabat Gubernur DKI Jakarta, Ima Mahdiah pun angkat bicara.

Menurutnya, Ahok merupakan sosok yang tepat untuk memimpin sebuah perusahaan milik negara.

"Sesuai kapasitas bapak, menurut saya beliau bisa ada di posisi manapun di BUMN ya," ucapnya, Jumat (22/11/2019).

Dijelaskan Ima, sikap mantan Bupati Belitung Timur itu yang memiliki ketegasan dan penuh integritas dalam bekerja bisa menjadi nilai positif tersendiri bagi perusahaan yang nanti akan dipimpinnya.

"Bapak itu pendobrak, beliau bisa menaburkan kebaikan melalui prinsip hidup BTP dalam menjalani organisasi ataupun pemerintahan, dalam hal ini BUMN," ujarnya saat dihubungi.

Meski demikian, langkah Ahok menjadi Dirut BUMN tampaknya sedikit menemui jalan terjal.

Pasalnya, banyak penolakan dari berbagai kalangan yang tidak setuju suami dari Puput Nastiti Devi itu menjadi pimpinan BUMN.

"Menurut saya sih enggak ada alasan (menolak Ahok)," kata Ima.

Arema FC Vs Persija Jakarta: Singo Edan Terancam Tanpa 7 Pilar, Ribuan The Jakmania Banjiri Malang

Alasan Kembali Digelarnya Reuni Akbar 212 di Monas

Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP ini pun menilai, penolakan terhadap Ahok ini tidak beralasan.

"Mereka selalu memainkan narasi soal etika, suka marah-marah lah, lalu mantan narapinada lah," tuturnya.

"Jadi (penolakan) ke arah subjektif bukan objektif. Kelihatan mereka tidak punya alasan yang oke untuk menolak pak Ahok," tambahnya.

Seperti diketahui, Ahok santer dikabarkan akan dijadikan bos BUMN usai bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu (13/11/2019) lalu.

Pasalnya, usai pertemuan itu, Ahok mengaku diminta Erick untuk ikut memgurusi BUMN.

Foto Ahok mengenakan seragam merah yang biasa digunakan oleh petugas SPBU pun sempat viral di jagat media sosial.

Meski demikian, sampai saat ini belum diketahui perusahaan BUMN apa yang akan dipimpin oleh mantan Bupati Belitung Timur ini.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved