Berat Badan Kurang, Bayi Kembar Siam Rahman-Rahim Asal Bekasi Belum Bisa Operasi

Namun hingga kini, bayi asal Bintarajaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi itu belum dapat menjalani operasi pemisahan.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Bayi kembar siam Rahman-Rahim asal Bintarajaya, Kota Bekasi, Jumat, (22/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Bayi kembar siam Ahmad Rahman Al-Ayyubi dan Ahmad Rahim Al-Ayyubi (Rahman-Rahim) telah menginjak usia 14 bulan.

Namun hingga kini, bayi asal Bintarajaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi itu belum dapat menjalani operasi pemisahan.

Romi Darma Rachim, ayah bayi kembar siam Rahman-Rahim, mengatakan, belum dilakukannya operasi pemisahan buah hatinya lantaran masalah berat badan yang belum mencukupi untuk dilakukan tindakan medis tersebut.

Dijenguk Ridwan Kamil, Ayah Bayi Kembar Siam Asal Bekasi Kaget Sempat Tidak Percaya

"Berat badan katanya si harus lebih dari 10 kilogram baru bisa, anak saya sekarang baru 10,5 kilogram, tapi mungkin karena terlalu deket kali ya minimal 11 kilogram, paling enggak seandainya dia berat badannya turun pas operasikan enggak terlalu mepet," kata Romi kepada TribunJakarta.com, Jumat, (22/11/2019).

Operasi pemisahan nantinya akan dijadwalkan dari pihak Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta tempat Rahman-Rahim lahir dan biasa melakukan kontrol.

Namun, sejak beberapa bulan terakhir, Tim Dokter dari RSUD Kota Bekasi telah melakukan perhatian khusus memantau pertumbuhan berat badan bayi kembar siam tersebut berjalan baik.

"Yang nentuin (operasi) dokter dari Harapan Kita, kalau kita dari tim RSUD supaya kondisinya sehat," ujarnya.

Selain syarat berat badan yang harus dipenuhi, kondisi kesahatan Rahman-Rahim juga harus tetap terjaga.

Adapun untuk meningkatkan berat badan, bayi kembar siam ini diberikan susu khusus dan asupan bubur bayi setiap harinya.

"Alhamdulillah udah boleh makan sekarang, bubur bikin sendiri kalau dulu cuma nyusu doang, susunya khusus merek Infatrini, kalorinya lebih tinggi jadi cocok buat dia naikin berat badan," jelas dia.

Susu khusus Rahman-Rahim ini tidak murah, harga satu malangnya seberat 400 gram saja mencapai Rp 220 ribu.

Bantuan dari Puskesmas dan bantuan yang datang dari warga juga kerap dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan gizi buah hatinya.

Sekedar informasi, Rahman-Rahim lahir dari pasangan suami istri Romi Darma Rachim dan Ika Mutia Sari (30).

Keduanya masing bekerja, Romi sebagai satpam di salah satu ruko di Bekasi dan Ika bekarja di salah satu toko di pusat perbelanjaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved