Ahok Masuk BUMN

Bukan Prestasi, Fadli Zon Sebut Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina Karena Ini: Apa Hebatnya Dia?

Fadli Zon menilai terpilihnya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina bukan karena prestasi yang dimiliki oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon selesai berbuka puasa dan doa bersama santri Gunung Putri Bogor di Gedung Keseniaan Pandan Sari, Cimanggis, Depok, Jumat (10/5/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota DPR RI Fadli Zon menilai terpilihnya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina bukan karena prestasi yang dimiliki oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Fadli Zon lantas membeberkan penilaiannya terkait penyebab Ahok ditempatkan sebagai komisaris utama di perusahaan BUMN tersebut.

Diwartakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku menunjuk Ahok karena menilainya sebagai sosok pendobrak.

TONTON JUGA

"BUMN dengan 142 perusahaan kita butuh figur yang bisa jadi pendobrak. Enggak mungkin 142 perusahaan dipegang satu orang. Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak," kata Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Erick Thohir juga menilai Ahok sebagai sosok yang konsisten dan memiliki rekam jejak yang baik.

Ia yakin Ahok bisa mempercepat kerja BUMN sesuai dengan hal-hal yang sudah diarahkan Presiden Jokowi.

Berbeda dengan Erick Thohir, Fadli Zon justru menganggap masih banyak orang yang lebih pantas dibanding Ahok untuk menempati posisi sebagi Komisaris Utama Pertamina.

"Kalau saya menilai, kayak enggak ada orang lain aja gitu," kata Fadli Zon dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Minggu (24/11/2019).

Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina Tuai Kontroversi, Sang Putra: Papa Orang yang Cepat Adaptasi

TONTON JUGA

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra bahkan bertanya soal kehebatan pria yang pernah terjerat kasus penodaan agama itu.

Fadli Zon menganggap kinerja Ahok selama menjabat sebagai pejabat publik cenderung tak ada yang istimewa.

"Apa sih hebatnya? Menurut saya sih biasa-biasa saja," kata Fadli Zon.

Fadli Zon menilai sebaiknya Erick Thohir mencari orang yang berpretasi dan mengerti minyak sebagai Komisaris Utama bukannya Ahok.

Foto Ahok Berseragam Pertamina
Foto Ahok Berseragam Pertamina (Instagram @aganharahap)

Di Depan Jessica Iskandar, Mbak You Minta Richard Kyle untuk Ubah Hal Ini: Kalau Gak Kalian Bubar

"Kan harusnya mencari orang profesional, memangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak. Hebatnya apa dia di Pertamina," sambung Fadli Zon.

Fadli Zon menganggap Ahok dipilih Erick Thohir bukan karena prestasi atau kemampuannya.

Namun, ia menilai Ahok terpilih karena faktor pertemanannya dengan Presiden Jokowi.

Ahok memang pernah berpasangan dengan Jokowi sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Erick Thohir saat setelah melayat almarhum BJ Habibie, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Erick Thohir saat setelah melayat almarhum BJ Habibie, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019). (TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat)

Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Nicholas Sean: Bebannya Tak Mudah Tapi Saya Yakin Papa Bisa

"Jadi saya kira mungkin itu refeleksi kedalaman hubungan Pak Jokowi dengan Ahok sebagai teman sejati atau teman politik," ujarnya.

Ahok Diminta Tak Petantang-Petenteng

Anggota DPR RI bidang industri, investasi dan persaingan usaha Andre Rosiade mengingatkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok agar tidak petantang-petenteng saat menjadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina.

Selain itu, Ahok diingatkan agar mengubah gaya komunikasinya. Jangan sampai berkata kasar dan kotor seperti saat memimpin Jakarta dulu.

"Kita sudah ingatkan Menteri BUMN Erik Tohir, sebelum dilantik Pak Ahok dipanggil dulu. Diingatkan agar tidak petantang-petenteng dan mengubah gaya komunikasinya," kata Andre Rosiade saat melakukan kunjungan ke PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur Padang, Sabtu (23/11/2019).

Andre mengakui kewenangan menunjuk komisaris dan direksi BUMN memang berada di tangan Menteri BUMN.

Hanya saja, politisi Partai Gerindra itu mengingatkan jika Ahok tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik, pihaknya di Komisi VI siap merekomendasikan ke Menteri BUMN Erik Tohir untuk dipecat.

"Kalau tidak mampu menjalankan tugas dengan baik, kita rekomendasikan yang bersangkutan dipecat," kata politisi asal Sumatera Barat itu.

Andre mengatakan, banyak tugas yang harus dibenahi dan diawasi Ahok di Pertamina.

Sejumlah tugas itu diantaranya adalah mengawasi kinerja Pertamina yang dijalankan direksi agar mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

"Diantaranya adalah persoalan distribusi BBM dimana banyak terjadi kelangkaan di daerah serta menjadikan Pertamina tidak kalah dibandingkan Shell dan Total," kata Andre.

Secara pribadi, Andre mengatakan pihaknya meragukan integritas Ahok, namun karena telah ditunjuk menjadi Komut Pertamina maka pihaknya menghormati keputusan tersebut.

"Ya, Pak Ahok kan sudah ditunjuk dan kita menghormati itu. Kalau menteri menyebut beliau berintegritas, namun saya pribadi masih meragukan. Kita lihat saja nanti, apakah beliau bisa menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak," kata Andre. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved