Kisah Iwan, Tukang Pijat di Kebayoran Baru: Jadi Langganan Pejabat hingga Pernah Sembuhkan Stroke
Dalam sebulan, lanjut Iwan, kira-kira sebanyak tiga orang dari kalangan pejabat memanggilnya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Di bawah pohon rindang saat hari telah gelap, duduk Ageng Setiawan (67) beralaskan baliho putih yang terbentang di atas tutup got beton.
Tak jauh di hadapan Iwan, biasa dia dipanggil, terpajang sepeda onthel antik bertuliskan "Menerima Jasa Kerok & Pijat", pekerjaan yang telah puluhan tahun menghidupinya.
Di malam hari, ia biasa duduk membunuh waktu sembari menunggu panggilan para pelanggannya atau terkadang memijat teman-temannya yang membutuhkan keahliannya itu.
Sejak tahun 1970-an, Iwan telah menggantungkan hidupnya sebagai tukang pijat keliling bersepeda onthel.
Biasanya, ia berkeliling wilayah Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Kuningan, Manggarai, hingga Monas.
Dari setengah enam pagi, ia telah membelah jalanan Ibu Kota dengan menggoweskan sepeda antiknya.
Iwan menggunakan sepeda onthel berkeliling karena menyukai keantikan dari sepeda itu.
Ia sempat sekali mengganti sepeda onthelnya di tahun 2009.
"Sudah hobi onthel. Saya mijat sudah dari turun temurun pakai onthel dari tahun 70-an," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Jumat (22/11/2019).
Di bagian rak belakang sepeda onthelnya, terdapat plastik merah berisikan perlengkapan untuk memijat di antaranya hand body dan beberapa baju.

Langganan Para Pejabat Tinggi
Kala berkeliling dengan sepeda onthel, Iwan sering menjelajah wilayah Kebayoran Baru, kawasan yang termasuk elite di wilayah Jakarta Selatan.
Misalnya, berkeliling Jalan Cikajang, Jalan Cibulan, Jalan Cipaku, hingga Melawai.
Maka tak heran, banyak pejabat tinggi dari kalangan Kepolisian, Kemiliteran hingga pemerintahan mengandalkan jasa Iwan dalam memijit.
"Saya sering mijat seorang Jenderal dari Kepolisian dan dari Kopasus. Pasukan pun ada beberapa yang saya pijat," ungkap pria beranak 13 itu.
Ia mengaku tak ingat siapa saja nama pejabat itu yang telah dipijatnya.
Namun, Iwan hanya mengingat satu nama dari sekian pelanggan yang dipijatnya.
"Saya dulu sering memijat mantan Menteri Keuangan Pak Agus (Agus Martowardojo)," tuturnya.
Dalam sebulan, lanjut Iwan, kira-kira sebanyak tiga orang dari kalangan pejabat memanggilnya.
Mereka mengandalkan kemahiran Iwan dalam memijat lantaran dikenal ampuh dalam menyembuhkan pegal-pegal dan lemas.
"Setiap udah dibayar, misalnya, saya dikasih amplop, enggak boleh dibuka sebelum pulang ke rumah," terangnya.
Namun, Iwan enggan menjawab soal berapa nominal di dalam amplop itu.
Iwan biasa beristirahat di Jalan Cibitung II sambil menunggu para pelanggan yang memanggil.
"Yang udah sering manggil saya sudah tahu di mana saya beristirahat. Biasanya sopir dari pejabat ke sini manggil saya," tambahnya.
• Anies Baswedan dan DPRD DKI Jakarta Terancam Tak Digaji 6 Bulan Apabila RAPBD Tak Rampung Dibahas
• Link Live Streaming Persib Vs Barito Putera, Maung Bandung Ingin Lanjutkan Tren Positif
• Kali Dekat Kantor Kelurahan Kayuringin Jaya Bekasi Dipenuhi Sampah
• PA 212 Gelar Reuni di Jakarta - Anies Baswedan Beri Izin, Haikal Hassan Sebut Masih Ada Hambatan

Pernah Sembuhkan Lima Orang Stroke
Bahkan, Iwan pernah menyembuhkan orang yang terkena stroke.
Sudah lima pelanggan, akunya, telah sembuh dari stroke berkat tangannya.
"Pernah ada sebanyak lima orang yang kena stroke saya sembuhkan. Itu rata-rata 35 sampai 40 tahun usianya," terangnya.
Pria yang tinggal di Petogogan, Kebayoran Baru tersebut belajar keahliannya itu dari mendiang kakeknya yang juga ahli dalam memijat.
Sering Tawarkan Jasa ke Hotel-Hotel
Selain memiliki pelanggan di kalangan Pejabat, Iwan juga memiliki pelanggan dari penghuni hotel.
Biasanya, ia bekerjasama dengan pihak keamanan hotel dengan membagikan penghasilannya agar bisa masuk.
"Kalau berkunjung ke hotel, saya memakai baju rapi dan pakai sepatu. Keuntungannya bagi sama satpam hotel," pungkasnya.