Oknum Pengusaha di Ciracas Minta Pohon Ditebang Karena Halangi Akses Masuk Ruko

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Permintaan penebangan pohon atas dasar potensi rawan tumbang yang masuk ke Satuan Pelaksana Sudin Kehutanan Jakarta Timur di Kecamatan Ciracas tak sepenuhnya benar.

Sekretaris Kecamatan Ciracas Mamad mengatakan sejumlah oknum pemilik ruko berdalih meminta penebangan pohon justru karena menghalangi akses menuju tempat usahanya.

"Mereka berlindung di balik alasan itu (rawan tumbang), padahal karena ada jalur-jalur yang mau dibuka untuk akses menuju ruko dia. Makanya dia melapor minta pohon ditebang," kata Mamad di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (24/11/2019).

Modus meminta pohon ditebang yang dilakukan oknum pemilik ruko ini diketahui Mamad dari laporan Kasatpel Sudin Kehutanan Kecamatan Ciracas.

Pasalnya sebelum melakukan penopingan dan penebangan pohon, Satpel Sudin Kehutanan lebih dulu meninjau kondisi pohon.

"Ini saya tahu juga dari Kasatpel, waktu saya menyampaikan aduan masyarakat ternyata enggak semua laporan benar. Alasannya pohonnya membahayakan, padahal enggak," ujarnya.

• Persib Bandung Vs Barito Putera Imbang 0-0: Begini Posisi Maung Bandung di Papan Klasemen

• Daftar Harga HP Samsung Terbaru 2019: Galaxy V Plus Rp 400 ribu hingga A50s Rp 3 Jutaan

• Kebakaran di Muara Angke Diduga Berasal dari Lantai 2 Warnet Milik Warga

Mamad menuturkan warga yang khawatir pohon di sekitar rumahnya rawan tumbang bisa melapor ke pihak Kelurahan atau langsung ke Kecamatan.

Memasuki musim hujan, Satpel Sudin Kehutanan Kecamatan Ciracas nyaris setiap pekan menerima pengaduan warga terkait pohon tumbang.

"Setiap aduan masyarakat pasti dicek oleh Satpel Kehutanan, karena yang lebih paham kan mereka. Mereka juga sudah ada pendataan mana pohon yang rawan tumbang," tuturnya.