Pria Lama Menjomblo Gantung Diri

Pria 56 Tahun di Bekasi Gantung Diri Mengeluh Tak Dapat Jodoh, Minta Ruqyah dan Carikan Orang Pintar

Seorang pria bernama Junaedi(56), ditemukan tewas gantung diri di dalam rumah kontrakan, Gang Haji Salam 2, RT07/01, Kota Bekasi, Sabtu (23/11/2019).

TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
TKP pria gantung diri yang terjadi di sebuah kontrakan Gang Haji Salam 2, RT07/01, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Sabtu, (23/11/2019) kemarin. 

Berdasarkan infomasi yang didapat dari keluarga Junaedi yang kebetulan langsung datang ke tempat kejadian perkara (TKP), Mulyono bercerita, masalah jodoh memang sudah dikeluhkan pria berusia 56 tahun itu.

Kabarnya, Junaedi sempat berusaha menjalin asmara dengan wanita yang dia suka, tetapi tidak berjalan mulus. Beberapa juga kerap mencarikan jodoh untuknya tetapi belum ada yang cocok untuk membina biduk rumah tangga.

"Kalau kata keluarganya emang sempet dikenalin cewe, tapi enggak ada jadi enggak tahu kenapa ya," jelas dia.

Kepribadian Junaedi yang pendiam dan jarang bertegur sapa dengan tetangga sekitar memang membuat dia sulit bergaul.

Mulyono mungkin satu-satu tetangga yang paling sering berinteraksi meski baru dikenalnya selama tinggal di kontrakan tersebut.

"Dia orangnya pendiam banget, kalau enggak ditegor duluan enggak nyapa, sehari-hari juga di dalam aja, kerjanya ya itu jaga gudang (depan kontrkan) aja," paparnya.

Dikenal Sebagai Sosok yang Pendiam

TKP Pria tewas gantung diri di kontrakan Gang Haji Salam 2, RT07/01, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
TKP Pria tewas gantung diri di kontrakan Gang Haji Salam 2, RT07/01, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Mulyono (53), tetangga sekaligus saksi yang pertama menemukan jasad Junaedi, mengatakan, selama ini, tetangganya memang dikenal sebagai sosok yang pediam.

Sehari-hari, dia lebih sering mengurung diri di dalam rumah kontrakan sambil bekerja menjaga gudang alat elektronik yang menyatu dengan tempat tinggalnya.

"Dia orangnya pendiam si emang, kalau enggak kita tegor (sapa) duluan enggak bakal ngobrol dia," kata Mulyono saat dijumpai di lokasi penemuan jasad, Minggu (24/11/2019).

Junaedi sejatinya baru tinggal di kontrakan tersebut sejak sekitar 20 hari. Namun, dari pertama kali tinggal, Mulyono mungkin satu-satunya tetangga yang cukup dekat dengannya.

"Kadang saya tawarin rokok, saya tegor 'bang woy, lagi ngapain' gitu, yaudah baru ngobrol, tapi kalau ngobrol curhat soal cewek mulu," ungkap Mulyono.

Dari situ, dia mulai tahu soal masalah pribadi Junaedi yang kerap mengeluh belum juga ditemukan jodoh dengan usia yang semakin senja.

Bahkan, malam hari sebelum kejadian, Mulyono sempat diminta untuk mencarikan orang pintar untuknya agar seger ditemukan pendamping hidup.

"Dia emang kayanya udah deperesi, dia sendiri kalau ngobrol suka cerita, ngeluh belum dapat jodoh," paparnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved