Wali Murid di Aceh Aniaya Guru Hingga Jilbab Copot, Korban Bukan Orang Sembarangan
Rahmah, guru honorer SDN Jambi Baru, Aceh Singkil, syok berat mengingat ayah wali murid berinisial SN menganiayanya di depan umum.
Rahmah menjelaskan kejadian itu dan kedua anak yang terlibat perkelahian sudah berdamai.
Usut punya usut, perkelahian di dalam kelas justru diawali oleh anak si wali murid.
Wali murid tadi memastikan anaknya sangat disiplin, tapi malah menyinggung status Rahmah selaku guru honorer.
Rahmah mengabdi di SDN Jambi Baru sejak 2005 hingga 2016 dan sejak 2017 terdaftar sebagai guru honorer Pemkot Subulussalam dengan upah Rp 800 ribu per bulan.
Ia tak lagi punya peluang menjadi PNS melalui rekrutmen jalur umum lantaran usianya telah mencapai 35 tahun.
Saat ribut, guru-guru yang lain datang ke dalam kelas.
Wali murid tadi malah berkata-kata tak pantas tapi para guru bersabar.
Para guru mengarahkan kasus ini agar diselesaikan di kantor dan di hadapan kepala sekolah, namun sang wali murid tetap tidak terima.
Setelah kejadian ini, guru SDN Jambi Baru mengundang Muspika untuk mencari solusi.
Beberapa hari kemudian, giliran ayah wali murid SN datang ke sekolah.

Rahmah takut hingga meminta bantuan satpam menemaninya di kelas.
Ternyata suami SN mempersoalkan luka bekas cubitan di tangan anaknya.
Para guru sampai bertanya kepada si anak apakah benar tangannya dicubit oleh wali kelasnya, Rahmah.
Tepat pada Rabu (20/11/2019), Rahmah kembali dicegat sang wali murid dan menanyai berbagai masalah.
Termasuk permintaan sang wali murid agar anaknya dipesijuek.