Geruduk Balai Kota, Sopir Angkot Minta Anies Segera Jalankan Operasional 2 Trayek Jak Lingko

Mereka datang meminta Pemprov DKI segera menjalankan operasional dua trayek Jak Lingko di kawasan Jakarta Utara, yaitu Jak 112 dan Jak 117.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci
Para sopir angkot diterima oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pendopo Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Puluhan sopir angkot yang tergabung dalam Koperasi Wahana Kalpika (KWK) Jakarta Utara menggeruduk Balai Kota.

Mereka datang meminta Pemprov DKI segera menjalankan operasional dua trayek Jak Lingko di kawasan Jakarta Utara, yaitu Jak 112 dan Jak 117.

KWK Jakarta Utara sendiri telah menandatangani kesepakatan untuk bergabung dalam program JakLingko dengan pihak TransJakarta sejak awal tahun 2019.

Mereka pun diminta untuk menyediakan 2.508 unit angkot baru agar bisa bergabung dalam program tersebut.

Namun, setelah melakukan peremajaan, kendaraan itu tidak bisa langsung digunakan seluruhnya lantaran tidak semua operasional JakLingko bisa dijalankan.

Ia pun menyebut, ada 110 unit kendaraan untuk kedua trayek itu yang sampai saat ini masih diparkir.

"Jadi mobil hanya standby saja, sudah 8 bulan sampai 9 bulan terakhir ini. Tidak ada pemasukan tapi bayar angsuran tetap jalan," ucap Ramli, Ketua KWK Jakarta Utara, Rabu (27/11/2019).

"Kami coba sabar, tapi lama-lama enggak kuat juga bayar angsuran terus tapi (angkot) tidak beroperasi," tambahnya.

Padahal, ia menyebut, para pemilik angkot sangat antusias mendukung program yang dicanangkan Pemprov DKI Jakarta ini.

Belum lagi tingginya antusiasme masyarakat Jakarta Utara yang disebut Ramli sangat bersyukur akan adanya program JakLingko ini sehingga mereka bisa menggunakan jasa transportasi umum secara gratis.

"Anggota kami ingin berpartisipasi mendukung program gubernur tentang JakLingko masuk ke gang-gang sebagai feeder," ujarnya.

Dijelaskan Ramli, para pemilik angkot itu lebih memilih mengandangkan kendaraan mereka lantaran takut lecet ataupun rusak akibat pemakaian sehingga tidak boleh masuk program JakLingko.

Persib, Tira Persikabo & Persebaya Incar Pemain Malaysia Pembobol Gawang Timnas, Harganya Fantastis

Bukan Jabatan, Ali Ngabalin Minta Ini ke Presiden Jokowi

Kades Ini Dituntut Dicopot dan Diusir dari Warga: Pemicunya Karena Masuk ke Rumah Wanita Bersuami

"Standar pelayanan minimum (SPM) yang ditetapkan TransJakarta kucup ketat. Lecet sedikit atau ada jok yang rusak saja tidak bisa masuk," kata Ramli.

Mereka pun berharap operasional JamLingko di kedua trayek tersebut bisa segera dijalankan agar mereka bisa memperoleh pemasukan.

"Harapan kami mudah-mudahan keluhan kami didengarkan oleh bapak Anies," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved