BPPT Ungkap Penyebab Longsor yang Tewaskan Seorang Ibu di Setu
BPPT menganalisa longsor di Kampung Kademangan, Setu, Selatan (Tangsel), merupakan dampak kemarau panjang.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SETU -Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menganalisa longsor di Kampung Kademangan, Setu, Selatan (Tangsel), merupakan dampak kemarau panjang.
Kepala Bagian Program dan Anggaran Pusat Teknologi Reduksi Resiko Bencana BPPT, Nur Hidayat, mengatakan, kemarau membuka pori-pori tanah semakin melebar.
Hal itu membuat air jadi mudah masuk ke dalam tanah saat hujan turun.
Terlebih ditambah tanah yang bergerak perlahan karena berada di posisi puncak tubing dan mendapat beban dari bangunan di atasnya.
"Kemaru panjang mempercepat longsor karena ada keretakan. Jadi bukan hanya pergerakan tanah tapi akibat pori-pori kebuka kemudian hujan menyerap air dan ditambah beban bangunan yang ada di atas. Jadi cepat longsor," ujar Hidayat ditemui di lokasi longsor.
Selain itu, tanah di wilayah itu, menurut Hidayat bukanlah tanah liat yang kuat saling mengikat, melainkan tanah urukan yang rapuh.
"Kayanya tanah urukan kalau saya lihat material yang longsor tadi. Tanah urukan," ujarnya.
Seperti diberitakan TribunJakakarta.com sebelumnya, longsor tersebut menewaskan Anggi Febriyanti (23).
Saat itu sekira pukul 15.30 WIB, Senin (2/12/2019), Anggi sedang melintas menggunakan sepeda motor membonceng anaknya, DA (3).
Mereka tertimpa turap yang terdorong tanah longsor. Anggi tewas di lokasi, sementara anaknya mengalami luka di bagian kepala.
Pantauan TribunJakarta.com pada Selasa (3/12/2019), runtuhan tanah dan puing sudah dibersihkan tim gabungan evakuasi.
Namun warga tetap diminta waspada, karena curah hujan akan terus meningkat sampai beberapa bulan ke depan.
Warga Sekitar Area Longsor di Setu Trauma, Tak Berani Pulang hingga Pilih Mengungsi di Warung Makan
Longsor di Kampung Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), yang menewaskan seorang ibu, membuat warga sekitar trauma.