Garuda Indonesia Tindak Tegas Karyawan Pembawa Badan Motor Harley Davidson Ilegal di Pesawat
Garuda Indonesia siap menindaklanjuti secara tegas karyawannya yang membawa badan motor rakitan Harley Davidson di dalam bagasi pesawat secara ilegal.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pihak Garuda Indonesia siap menindaklanjuti secara tegas karyawannya yang membawa badan motor rakitan Harley Davidson di dalam bagasi pesawat secara ilegal pada 17 November 2019 lalu.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan kalau pihaknya siap mengambil tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku.
"Kita melihat kalau misal indikasi yang ini ya kita mengacu pada aturan yang berlaku. Jadi sebenarnya poinnya ketika self-declare mereka mengacu pada aturan Bea dan Cukai," kata Ikhsan saat dikonfirmasi, Selasa (3/12/2019).
Hingga saat ini, Ikhsan mengaku belum mendapatkan data secara detail mengenai jumlah karyawan yang terlibat membawa onderdil, suku cadang, dan badan motor Harley Davidson di dalam bagasi pesawat.
"Informasinya dua orang tapi untuk jelasnya saya belum baca lagi," sambungnya.
Ulah karyawan tersebut diketahui petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta berada di dalam Pesawat Airbus A330-900 milik Garuda Indonesia pada 17 November 2019 kemarin.
Diketahui, pesawat Airbus A300-900 merupakan armada terbaru dari maskapai pelat merah tersebut yang didatangkan langsung dari Perancis ke Bandara Soekarno-Hatta.
"Memang ada beberapa karyawan kita yang bawa sparepart itu (Harley Davidson). Terus sparepart itu sudah kita declare ke bea cukai," aku Ikhsan
Ia mengatakan kalau karyawan yang membawa onderdil Harley Davidson tersebut merupakan karyawan yang ditugaskan menjemput pesawat baru di Hangar Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno-Hatta.
Tapi, karyawan tersebut tidak ikut terbang dari Perancis melainkan menunggu di Indonesia.
"Dia ada karyawan penjemput pesawat yang bertugas saat kejadian. Bukan awak kabin, memang ada karyawan garuda," terang Ikhsan.
Namun, ia menegaskan kalau pihaknya siap mengikuti dan patuh atas peraturan yang berlaku mengenai barang masuk ke Indonesia oleh Bea dan Cukai.
Hingga saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta.
"Kita ikuti arahan dari bea cukai apakah kita membayar pajak masuk atau apa itu kalau tidak boleh masuk kita ekspor lagi, nah karyawan kita akan ikuti. Kita sepenuhnya akan ikuti aturan dari bea cukai," tandas Ikhsan.
Oknum Karyawan Garuda Indonesia Ketahuan Bawa Sparepart Harley Davidson dari Luar Negeri
Oknum karyawan Maskapai Garuda Indonesia kedapatan membawa onderdil, suku cadang, dan badan motor Harley Davidson yang belum dirakit di dalam badan pesawat.
Ulah karyawan tersebut diketahui petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta berada di dalam Pesawat Airbus A330-900 milik Garuda Indonesia pada 17 November 2019 kemarin.
Diketahui, pesawat Airbus A300-900 merupakan armada terbaru dari maskapai pelat merah tersebut yang didatangkan langsung dari Perancis ke Bandara Soekarno-Hatta.
"Memang ada beberapa karyawan kita yang bawa sparepart itu (Harley Davidson). Terus sparepart itu sudah kita declare ke bea cukai," kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan saat dikonfirmasi, Selasa (3/12/2019).
Ikhsan mengatakan kalau karyawan yang membawa onderdil Harley Davidson tersebut merupakan karyawan yang ditugaskan menjemput pesawat baru di Hangar Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno-Hatta.
• Penyebaran HIV/AIDS di Banten Mayoritas Disebabkan oleh Hubungan Sesama Jenis
• Aksinya Kepergok, Maling Sepeda Motor di Pondok Kopi Tembaki Warga Pakai Senjata Api
Tapi, karyawan tersebut tidak ikut terbang dari Perancis melainkan menunggu di Indonesia.
"Dia ada karyawan penjemput pesawat yang bertugas saat kejadian. Bukan awak kabin, memang ada karyawan garuda," terang Ikhsan.
Namun, ia menegaskan kalau pihaknya siap mengikuti dan patuh atas peraturan yang berlaku mengenai barang masuk ke Indonesia oleh Bea dan Cukai.
Hingga saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta.
"Kita ikuti arahan dari bea cukai apakah kita membayar pajak masuk atau apa itu kalau tidak boleh masuk kita ekspor lagi, nah karyawan kita akan ikuti. Kita sepenuhnya akan ikuti aturan dari bea cukai," tandas Ikhsan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/pesawat-garuda-indonesia.jpg)