Tanggul Laut di Muara Baru Roboh
Tanggul NCICD Roboh di Muara Baru, Wartawan Diintimidasi Saat Meliput
Pagar pembatas berupa seng dipasang di sisi selatan lokasi tanggul NCICD roboh. Sejumlah orang di dekat lokasi mencoba menghalangi wartawan.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Pagar pembatas berupa seng dipasang di sisi selatan lokasi tanggul NCICD roboh di Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman (PPSNZ) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Pantauan TribunJakarta.com, pagar seng itu dipasang sepanjang sekitar 100 meter lebih untuk menutupi lokasi tanggul yang roboh.
Pagar seng tersebut tingginya mencapai 2 meter lebih hingga warga yang melintas kesulitan untuk melihat ke arah tanggul.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, pemasangan pagar seng ini dipasang sementara.
Tujuan dipasangnya pagar seng ini, kata Juaini, untuk mencegah agar warga melihat lokasi tanggul roboh.
"Itu buat tutup lokasi aja dulu. Takutnya nanti kalau warga melihat takutnya sesuatu kan," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (4/12/2019).
Wartawan diintimidasi

Saat peliputan siang ini, sejumlah orang yang berada di dekat lokasi tanggul roboh mencoba menghalangi para wartawan.
Seorang pria yang mengenakan topi bertuliskan RW 17 (Kelurahan Penjaringan) meminta wartawan untuk tidak mengambil gambar tanggul.
"Ini dari mana? Kalo bisa jangan ambil-ambil foto dulu," kata pria itu.
Selain pria itu, ada pria lainnya yang juga menghalangi dan bahkan cenderung mengintimidasi awak media.
Pria tersebut juga sempat bersitegang dengan seorang wartawan.
Awalnya, awak media yang meliput mencoba memintai konfirmasi soal peristiwa robohnya tanggul kepada orang-orang di sekitar proyek NCICD tersebut.
Ketika bertanya kepada pria berkacamata dan mengenakan baju lengan panjang serta topi tersebut, dirinya mengarahkan untuk mengonfirmasi ke Kementerian PUPR.
Pria tersebut, pada siang tadi, tengah berada di sebuah kantor kecil yang terbuat dari kontainer tak jauh dari lokasi proyek tanggul NCICD.
"Ya langsung ke saja aja, ke PUPR," kata pria tersebut.
Tak dapat konfirmasi, para wartawan pun mencari narasumber lain di lokasi.
Namun, pria berkacamata itu terus-terusan mengikuti awak media yang ada.
Pria itu lalu mengeluarkan handphonenya dan mencoba memotret awak media yang hendak mewawancarai seorang sekuriti di kawasan PPSNZ Muara Baru.
Dengan gerak gerik keresahan, pria itu lalu bertanya soal izin peliputan dan kartu identitas para wartawan.
Meskipun sudah ditunjukkan, pria itu tetap ngotot mengintimidasi dengan cara mengambil gambar para wartawan.
Seorang kontributor salah satu stasiun televisi yang gerah akan ulah pria tersebut lalu mengambil handphonenya serta memfoto balik pria itu.
Tapi, pria yang sedari tadi sudah memfoto para wartawan itu malah tak terima ketika difoto balik.
"Eh elu maunya apa sih?" kata pria itu.
Ia pun menunjuk-nunjuk serta membentak wartawan yang ada kemudian berlalu.
Selesai mewawancari narasumber, empat orang wartawan yang sedari tadi diintimidasi pria itu pun balik kanan.
Namun, pria berkacamata itu ternyata mencegat di tengah jalan.
Ia kemudian menghampiri kontributor televisi tadi dan kembali menantangnya.
"Eh mas maunya apa sih?" kata pria berkacamata itu.
"Ya bapak maunya apa?" kata kontributor televisi tersebut.
Pria berkacamata dan kontributor televisi itu sempat saling adu mulut hingga akhirnya dipisahkan.
Sekali lagi, si pria berkacamata masih ngotot dan menuduh para wartawan yang datang tidak membawa kartu identitas.
"Apa bawa-bawa wartawan. Nggak ada ID, nggak ada apa," kata pria itu.
"Ini ada ID-nya pak, ini ada," balas awak media.
Adapun peristiwa robohnya tanggul terjadi pada Selasa (3/12/2019) sore.
Hingga kini, belum terlihat adanya pekerjaan perbaikan pada tanggul yang roboh.
Tanggul NCICD di Pelabuhan Muara Baru Roboh, Pekerja Khawatir Air Laut Banjiri Kantor
Tanggul NCICD yang roboh di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, dikhawatirkan pekerja di pelabuhan itu.
Dengan robohnya tanggul, pekerja dalam pelabuhan khawatir air laut bisa masuk melalui celah dari tanggul dan mengalir deras sampai ke tempat usaha di sana.

"Yang ditakutin kalo air pasang masuk kemari," kata Ahmad (24), sekuriti salah satu tempat usaha di PPSNZ Muara Baru, Rabu (4/12/2019).
Ahmad khawatir air laut bisa masuk ke dalam kantornya yang berdekatan dengan gardu listrik bertegangan tinggi.
"Di sini pun ada tegangan listrik ditakutin ada hal-hal yang tidak enak lah," ucap dia.
Ahmad sendiri sudah bekerja di dalam PPSNZ Muara Baru sejak 6 bulan belakangan.
Selama ini, menurut dia, meskipun ada tanggul, air laut pasang bisa masuk sampai ke tempat usaha di dalam pelabuhan itu.
Air pasang yang masuk hingga ke kantor Ahmad ketinggiannya semata kaki orang dewasa.
Yang dikhawatirkan, setelah tanggul roboh, ketinggian air pasang yang masuk hingga ke kantornya bisa bertambah.
"Kemarin-kemarin juga, walaupun sudah ada tanggul. Cuman takutnya air masuk tambah banyak," kata Ahmad.
Adapun peristiwa robohnya tanggul terjadi kemarin, Selasa (3/12/2019).
Pengerjaan tanggul merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tanggul NCICD di Muara Baru Rubuh, Air Laut Hampir Tutupi Seluruhnya
Tanggul proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang berada di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, rubuh.
Pantauan TribunJakarta.com, tanggul pantai yang rubuh berada di sisi timur PPSNZ Muara Baru.
Panjang tanggul yang rubuh sekitar 100 meter.
Sebagian tanggul beton itu ambles dan terputus dari sambungan besinya.
Tanggul pun tampak rubuh ke arah utara lautan.
Tanggul itu juga tampak hampir tertutup seluruhnya oleh permukaan air laut.
Sementara di sisi selatan tanggul, tampak material proyek pengurugan terbanjiri air laut.
Air laut itu masuk dari sisi tanggul yang rubuh.
Kejadian rubuhnya tanggul itu terjadi pada Selasa (3/12/2019) sore.
Ahmad (24), seorang sekuriti salah satu tempat usaha dalam PPSNZ Muara Baru mengatakan, dirinya sudah melihat tanggul itu dalam kondisi rubuh sejak kemarin.
"Jadi itu kemarin sekitar jam 15.00 WIB sore, itu rubuh, perlahan-lahan jatuh," kata Ahmad saat ditemui di lokasi, Rabu (4/12/2019).
Ahmad pun mengatakan kondisi tanggul yang rubuh meresahkan.
• Ibu Muda Ditinggal Suami Karena Anak Berkebutuhan Khusus Dapat Kepastian Ini, Tangis Orangtua Pecah
• Ditantang Putrinya Bicara Bahasa Inggris, Barbie Kumalasari Gelagapan: Emak Ngalah Aja Sama Anak
Pasalnya, air laut ditakutkan bisa masuk dan membanjiri tempat usahanya.
"Ya ditakutin air pasang masuk ke dalam sini," ucap Ahmad.
Adapun berdasarkan data yang dihimpun, tanggul ini mulai dibangun sejak tahun 2015.
Adapun pengerjaan tanggul merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).