Persija Jakarta

Dicukur Bhayangkara FC, Pelatih Persija Jakarta Kecewa Penampilan Joan Tomas dan Rachmad Hidayat

Persija Jakarta harus rela dipermalukan Bhayangkara FC di pertandingan lanjutan Liga 1 2019 pekan ke-30. Edson Tavares kecewa dengan 2 pemain ini.

TRIBUNJAKARTA.COM/WAHYU SEPTIANA
Pelatih Persija Jakarta, Edson Tavares menghadiri jumpa pers bersama Joan Tomas Campasol di Stadion PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019). 

Lebih lanjut, Tavares menilai tim lawan yang dihadapinya itu bermain cerdik dengan menampilkan permainan cepat dan diakhiri dengan bola-bola panjang ke pertahanan timnya.

Hal itu membuat lini pertahanan Persija Jakarta kesulitan mengantisipasi permainan yang diperagakan Bhayangkara FC.

"Bhayangkara tidak memainkan sepak bola, mereka memberi bola kepada Bruno dan seluruh pemain berlari ke depan. Ketika Joan dan Rachmad sudah masuk menyerang, tengah kami kosong dan Bhayangkara memaksimalkan itu (untuk serangan balik)," tutur Edson Tavares.

Persija Jakarta Lakukan Pergantian Cepat, Edson Tavares Sebut Taktik & Strategi Timnya Tak Berjalan

Persija Jakarta harus mengakui keunggulan tuan rumah Bhayangkara FC dengan skor telak 3-0 di Stadion PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019) malam WIB.

Di laga tersebut, taktik dan strategi yang diterapkan tim pelatih Persija Jakarta tidak bisa berjalan dengan baik di lapangan.

Hal itu terlihat dari cepatnya proses pergantian yang dilakukan tim pelatih skuat Ibu Kota di babak pertama.

Di babak pertama, Persija Jakarta memasukan Ramdani Lestaluhu dan Heri Susanto menggantikan Rachmad Hidayat dan Joan Tomas Campasol.

Keduanya dimasukan tim pelatih Persija Jakarta untuk merubah permainan timnya di lapangan.

Pelatih Persija Jakarta, Edson Tavares menilai pergantian itu dinilai berjalan efektif dan mampu membuat permainan timnya lebih hidup di lapangan.

"Keputusan mengganti pemain adalah tepat, jika tidak mengganti pemain kami bisa kalah lima atau enam gol," kata Edson Tavares saat jumpa pers, Rabu (4/12/2019).

Pelatih asal Brasil itu menilai pergantian cepat sangat diperlukan untuk memperbaiki segala kesalahan timnya di lapangan.

"Ketika pemain dalam rapat, saya memberi tahu pemain untuk melakukan ini-itu, tetapi ketika pemain tidak melakukan itu maka saya harus menggantinya," paparnya.

Terbukti setelah melakukan tiga pergantian, permainan Persija lebih menekan dan membuat Bhayangkara FC tidak bisa membahayakan gawang timnya.

"Pergantian ini untuk perubahan, karena jika pemain tidak bisa menampilkan instruksi, maka harus dilakukan pergantian," tutur pelatih berusia 63 tahun tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved