Hepatitis di Depok

Kementerian Kesehatan Sebut 262 Kasus Hepatitis di Depok, Pria Ini yang Pertama Kali Sebarkan Virus

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihartono menyebutkan saat ini ada 262 kasus Hepatitis A di Depok.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Boldsky
Hari Hepatitis Sedunia. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Temuan kasus serangan penyakit Hepatitis A yang awalnya menjangkit puluhan siswa SMPN 20 Kota Depok, Jawa Barat, terus menyebar.

Dilansir dari Tribunnews.com, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihartono menyebutkan saat ini ada 262 kasus Hepatitis A di Depok.

“Sejak tanggal 13 November hingga kasus terakhir yang kita temukan pada tanggal 28 November yang lalu totalnya 262 kasus,” kata Anung saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).

Kemudian dari 262 orang tersebut dari hasil pemeriksaanya 171 ditemukan infeksi antibodi IgM yang artinya penderita baru Hepatitis A, sedangkan sisanya pada 90 orang ditemukan infeksi antibodi IgG atau pernah mengalami hepatitis A.

Dari ratusan korban tersebut dipastikan tidak ada korban yang meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh virus dengan nama yang sama itu.

“Tidak ada laporan kematian terhadap kasus kejadian hepatitis yang ada di Depok,” ucap Anung.

Sementara itu untuk menghambat penyebaran kasus Hepatitis A karena masa inkubasi virus ini bisa mencapai 50 hari, Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan diri karena hepatis A ini bisa menular melalui oral.

Terutama rajin mencuci tangan sebelum makan, selesai beraktivitas diluar ruangan maupun usai melakukan kegiatan di kamar mandi.

Pastikan juga makanan yang dimakan sudah bersih terutma lalapan yang tidak melalui proses pemasakan.

“Ingat cuci tangan dengan air mengalir yang benar, pakai sabun tentunya dan pastikan bahwa semua makanan yang kita konsumsi adalah makanan yang sudah dipastikan juga kebersihannya untuk kita konsumsi kira-kira itu,” papar Anung.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihartono
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihartono (TRIBUNNEWS/APFIA)

Anung Sugihantono sumber pertama kali yang menyebarkan virus adalah seorang pesuruh kantor yang dipekerjakan SMP Negeri 20 Depok sebagai petugas kebersihan.

Ia bekerja sambilan sebagai pedagang makanan di kantin sekolah.

"Dia mengakui itu. Cuci tangannya enggak bener, bahannya yang disajikan juga tidak dicuci dengan benar," kata Anung.

Tidak hanya masyarakat, Kementerian Kesehatan juga mengingatkan rumah sakit untuk menjaga kebersihan alat-alat kesehatan yang digunakan untuk melayani pasien.

“Karena masa inkubasi penyakit hepatitis A bisa sampai 50 hari. Kita terus harus melakukan pemantauan, menekankan kepada fasilitas pelayanan kesehatan,” kata Anung.

Hepatitis A lebih mudah menyebar

Penyakit Hepatitis A yang disebabkan virus dengan nama yang sama lebih sering terjadi di masyarakat dibandingkan Hepatitis B, C, dan D.

Lantas, mengapa Hepatitis A mudah sekali menyerang seseorang?

Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia Dr dr Irsan Hasan, Sp.PD menjelaskan alasan utamanya karena virus Hepatitis A memiliki sofat fecal oral.

Artinya virus yang menyerang organ hati ini bsia menular melalui makanan yang dikonsumsi.

Sementara itu jenis hepatitis lainnya penyebaranya cukup sulit karena penularannya lewat pembuluh darah.

“Hepatitis A bisa tertular melalui makanan yang tertelan melalui mulut dan ada hepatitis yang menural lewat pembuluh darah yaitu Hepatitis B,C, dan D,” kata dr Irsan di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (4/11/2019).

Dr. Irsan pun memastikan kalau penyakit jenis hepatitis ini bukan berdasarkan kelas sehingga saat terkena hepatitis A tidak akan langsung meningkat menjadi hepatitis B.

Tapi tidak menutup kemungkinan jika kembali terkena penyakit hepatitis A lagi karena virus mungkin saja masuk lagi ke dalam tubuh.

“Walaupun namanya ABCD jadi bukan berupa kelas, kalau kena hepatitis A nanti naik jadi B. Ini virus berbeda beda virus beda sifat,” ucap dr Irsan.

Kemudian walaupun Hepatitis A mudah menyebar namun dibandingkan jenis lainnya Hepatitis A lebih mudah sembuhnya hanya cukup dengan beristirahat dan mengonsumsi makanan sehat.

“Kalau A habis kena langsung sembuh karena kewat makanan, kalau B cenderung kronik, bertahun-tahun gak sembuh-sembuh,” ungkap dr Irsan.

Cara Sembuhkan Hepatitis A

Penyakit Hepatitis A kembali diwaspadai seiring dengan berkembangnya kasus Hepatitis A di Depok, Jawa Barat yang jumlahnya mencapi 262 kasus.

Saat terkena virus yang menyerang organ hati biasanya ditunjukkan dengan gejala utama kulit hingga bagian putih mata berwarna kuning, kemudian pusing, hingga nyeri bagian tubuh.

Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, Dr dr Irsan Hasan SpPD menegaskan, cara penyembuhan yang utama bukan dengan antivirus, melainkan istirahat total.

“Hepatitis A tidak ada antivirusnya, obatnya cuma satu, istirahat,” ungkap dr. Irsan di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).

Saat istirahat total, maka diharapakan tubuh kembali bugar, sehingga antibodi bisa melawan virus Hepatitis A yang mengalami peradangan di tubuh.

Bantu tubuh untuk kembali bugar dengan mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh mulai dari protein, kalsium, maupun karbohidrat.

Dr. Irsan menyebutkan semua makanan bergizi bagus untuk tubuh saat terserang Hepatitis A tidak perlu pilih-pilih makanan.

Khawatirnya jenis makanan yang dijauhkan adalah jenis makanan yang kandungannya paling dibutuhkan tubuh sehingga dapat menggangu proses kesembuhan.

“Bahkan ada penelitian orang yang berpantang makan lemak malah makin lama sembuhnya,” tutur dr. Irsan.

Dr. Irsan juga memastikan kalau penderita penyakit Hepatitis A ini bisa sembuh total dengan masa penyembuhan dua minggu sampai tiga bulan.

“Jadi virus Hepatitis A dan C bisa benar-benar sembuh. Istirahat saja bisa menyembuhan, yang bahaya dan harus hati-hati kalau sampai kuning banget,” kata dr Irsan.

Diberitakan sebelumnya, fenomena sejumlah guru dan siswa SMP Negeri 20 menderita gejala Hepatitis A, beberapa waktu lalu, yang terjadi di Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, harus membuat wilayah lainnya waspada.

Kasus yang terjadi pada beberapa minggu lalu, itu bahkan sudah mewabah hingga menjangkiti puluhan orang.

Para guru dan siswa adalah korban, yang menderita menunjukkan gejala seperti mata kuning, demam, mual dan nyeri di ulu hati.

Menanggapi fenomena hal itu, pihak Puskesmas Cileungsi turut prihatin.

Bahkan, mereka juga mewaspadai penyebaran penyakit hepatitis tersebut dari jajanan makanan maupun minuman.

Selain jajanan dari makanan dan minuman, beragam cara penyakit itu disebarkan melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril, produk darah seperti transfusi dalam kegiatan donor, hingga penggunaan alat cukur yang tidak sekali pakai.

"Penyakit hepatitis memang sangat cepat dalam penyebarannya, jadi kami juga mewaspadai agar terhindar kasus itu," ujar Humas Puskesmas Cileungsi, Sriwijayanti kepada Wartakota saat dikonfirmasi, Selasa (26/11/2019).

Namun demikian, Puskesmas Cileungsi sangat berkomitmen akan terus melawan hepatitis bersama masyarakat agar terhindar dari penyakit tersebut.

Sementara, gejala penderita penyakit hepatitis, akan mengalami common cold, seperti orang yang mengalami gejala flu, badan terasa sakit, mual dan kadang disertai muntah, nafsu makan menurun dan lemas.

Penderita hepatitis juga mengalami nyeri di perut kanan atas karena pasien infeksi hepatitis A yang meradang adalah liver-nya sebagian besar berada di perut kanan atas.

Hal itu perlu cepat ditangani dengan segera berobat ke rumah sakit terdekat agar menghindari adanya penyebaran secara luas kepada lingkungan sekitarnya.

Bahkan, penderita memang perlu diisolasi dan jangan tidur sekamar dengan orang sehat.

Di RS pun biasanya pasien tidur hanya tidur sendiri di kamar dan dipisah dengan pasien lain.

Sebagian pasien memang tidak perlu dirawat.

Tetapi, jika pasien mengalami mual dan muntah dan enggan makan sebaiknya dirawat untuk mendapat infus cairan dan makanan.

"Kalau tidak cepat diobati maka hati akan keras karena kan menyerang organ tubuh itu sangat bahaya bisa mengakibatkan kematian juga," katanya.

Pencegahan terpenting adalah hidup sehat dengan makan teratur dan cukup gizi, istirahat cukup dan banyak mengonsumsi buah dan sayuran.

Cuci tangan pakai sabun rutin, sebelum dan sesudah makan dan setelah keluar dari toilet, apalagi penyakit ini tertular melalui makanan dan minuman.

Khusus untuk yang mengurus orang sakit juga dengan hepatitis harus menjaga daya tahan tubuhnya dengan baik, jika perlu mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral.

Diberitakan sebelumnya, penyakit Hepatitis atau peradangan hati disebabkan oleh virus hepatitis, perlemakan, parasit (malaria, amoeba), alkohol, obat-obatan, dan virus lain (dengue, herpes).

Dilansir dari Warta Kota, virus diklaim sangat berbahaya jika tak cepat diobati.

Bahkan, penularan penyakit hepatitis dari penderita terbilang sangat cepat ke lingkungan sekitarnya.

Hal itu juga dibenarkan oleh Humas Puskesmas Cileungsi, Sriwijayanti bahwa virus atau penyakit hepatitis itu tergolong mudah tersebar.

"Penyakit hepatitis sangat cepat menular kalau penderita tak cepat berobat, karena memang sangat bahaya buat sekitarnya," ujar Sri kepada Wartakota saat dikonfirmasi, Selasa (26/11/2019).

Penularan virus ini bisa terjadi melalui sendok, gelas, piring, jarum suntik hingga saat berhubungan badan dengan penderita penyakit tersebut.

Lebih lanjut, menurutnya, bahkan penularan penyakit hepatitis ini lebih cepat jika dibandingkan virus HIV, karena memang masa inkubasinya hanya dalam waktu 7-14 hari ke depan.

"Penularan hepatitis lebih cepat ketimbang penderitan HIV. Kalau hepatitis akan terasa 7-14 hari ke depan, sementara HIV akan terasa 10 tahun mendatang," jelas Sri yang merupakan lulusan jurusan kebidanan itu.

Dengan demikian, penderita penyakit hepatitis itu harus cepat ditangani dengan segera berobat ke rumah sakit terdekat agar menghindari adanya penyebaran secara luas kepada lingkungan sekitarnya.

Bahkan, penderita memang perlu diisolasi dan penderita jangan tidur sekamar dengan orang sehat.

Di RS pun biasanya pasien tidur hanya tidur sendiri di kamar dan dipisah dengan pasien lain.

Sebagian penderita memang tidak perlu dirawat.

Tetapi, jika pasien mengalami mual dan muntah dan enggan makan sebaiknya dirawat untuk segera mendapat perawatan intensif dengan melakukan infus cairan dan makanan.

Sementara, untuk pencegahannya terpenting adalah hidup sehat dengan makan teratur dan cukup gizi, istirahat cukup dan banyak mengonsumsi buah dan sayuran.

Cuci tangan pakai sabun rutin, sebelum dan sesudah makan dan setelah keluar dari toilet, apalagi penyakit ini tertular melalui makanan dan minuman.

Khusus untuk yang mengurus orang sakit juga dengan hepatitis harus menjaga daya tahan tubuhnya dengan baik, jika perlu mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral.

Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok langsung sidak ke para pedagang setelah ratusan murid SMPN 20 terjangkit Hepatitis A.

"Kita lakukan pemeriksaan kepada sejumlah pedagang makanan yang ada di sekitar SMPN 20," kata Kepala Dinkes Kota Depok Novarita ketika dihubungi wartawan, Kamis (21/11/2019).

Menurut Nova, penyebab utama penyebaran virus atau penyakit Hepatitis A itu berasal dari makanan yang tercemar.

Meski begitu, pihaknya masih menunggu hasil dari lab yang diambil dari makanan jajanan sekolah itu.

"Kami lakukan cek darah dan pemeriksaan anus kepada penderita. Hal itu dilakukan untuk mengetahui darimana virus itu berasal.

"Kami masih menunggu waktu sekitar dua minggu, sampai hasil cek darahnya keluar," kata dia.

Nova juga menekankan pihaknya telah melakukan penyuluhan pola hidup sehat kepada seluruh sekolah yang ada di Kota Depok.

"Ayo, jaga kebersihan, lakukan pola hidup sehat. Bagi anak-anak, jangan jajan sembarangan agar tidak terserang penyakit," pungkas Nova.

Sebelumnya diberitakan, ratusan siswa SMPN 20, Pancoran Mas, Depok, terjangkit virus Hepatitis A.

Awalnya, siswa tersebut mengeluh sakit perut saat melaksanakan upacara bendera pada Senin (11/11/2019).

Nova mengaku, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah siswa yang terjangkit.

"Kita sudah periksa semua siswa," kata Novarita.

Mengenal Penyakit Hepatitis A

Berikut ulasan mengenal penyakit Hepatitis A yang bikin heboh warga Depok karena sejumlah siswa di SMPN 20 Pancoran Mas Depok terjangkit.

Bagaimana para siswa itu tertular penyakit hepatitis A? Bagaimana cara penularan hepatitis A kepada anak-anak tersebut?

Bagaimana tips mencegah penularan hepatitis A itu terhadap siswa sekolah dan orang lainnya? Siapa yang berisiko tertular hepatitis A?

Sebelum menjawab semua pertanyaan itu, kita harus mengetahui tentang penyakit apa hepatitis A itu.

Mengutip dari laman Healthline.com, hepatitis mengacu pada peradangan hati yang disebabkan oleh paparan racun, penyalahgunaan alkohol, penyakit kekebalan tubuh, atau infeksi.

Virus menyebabkan sebagian besar kasus hepatitis.

Sedangkan hepatitis A adalah jenis hepatitis yang dihasilkan dari infeksi oleh virus hepatitis A (HAV). HAV adalah jenis hepatitis akut (jangka pendek) yang biasanya tidak memerlukan pengobatan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 1,4 juta kasus hepatitis A terjadi di seluruh dunia setiap tahun.

Bentuk hepatitis yang sangat menular ini dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi.

Penyakit ini umumnya tidak serius dan biasanya tidak menimbulkan efek jangka panjang. Infeksi hepatitis A biasanya hilang dengan sendirinya.

Gejala hepatitis A

Anak-anak di bawah usia 6 tahun biasanya tidak menunjukkan gejala ketika mereka tertular virus.

Anak-anak lebih besar, remaja, dan orang dewasa biasanya mengalami gejala-gejala ringan antara lain:

- Flu (demam, kelelahan, sakit tubuh)
- Sakit perut 
- Urine gelap
- Kehilangan selera makan
- Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
- Penyakit kuning (kulit atau mata menguning)

Gejala biasanya muncul 15 hingga 50 hari setelah Anda tertular virus.

Penyebab hepatitis A dan cara penularan

Orang-orang terinfeksi hepatitis A, tertular dari virus lewat makanan atau cairan yang terkontaminasi dengan kotoran yang mengandung virus.

Setelah ditularkan, virus menyebar melalui aliran darah ke hati, sehingga menyebabkan peradangan dan pembengkakan.

Selain penularan dari makan makanan atau air minum yang mengandung virus, lantas virus menyebar ke orang lain yang dekat dengan orang yang terinfeksi.

Seseorang yang menderita hepatitis A dapat dengan mudah menularkan penyakit kepada orang lain yang tinggal di rumah yang sama.

Cara penularan hepatitis A:

- Makan makanan yang disiapkan oleh seseorang dengan virus hepatitis A
- Makan makanan yang disiapkan tidak higienis, tidak mencuci tangan sebelum makan
- Makan kerang mentah yang terkontaminasi limbah
- Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki virus hepatitis A
- Minum air yang tercemar
- Bersentuhan dengan feses yang terinfeksi hepatitis A

Jika Anda tertular virus, Anda akan tertular dua minggu sebelum gejala muncul. Masa penularan akan berakhir sekitar satu minggu setelah gejala muncul.

Siapa yang berisiko terkena hepatitis A?

Hepatitis A biasanya menyebar dari orang ke orang, membuatnya sangat menular. Namun, faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko tertularnya, termasuk:

  • Tinggal di (atau menghabiskan waktu yang lama di) daerah hepatitis A sedang terjadi, termasuk sebagian besar * Negara dengan standar sanitasi rendah atau kekurangan air bersih.
  • Menyuntikkan atau menggunakan obat-obatan terlarang.
  • Tinggal di rumah yang sama dengan seseorang yang positif hepatitis A.
  • Melakukan aktivitas seksual dengan seseorang yang positif hepatitis A
    menjadi HIV-positif. (TRIBUNNEWS.com/Apfia Tioconny Billy)
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved