Polres Tangsel Usut Dugaan Sindikat Penipuan Jual Beli Libatkan Ekspedisi Online
Polres Tangsel berjanji akan mengusut dugaan adanya sindikat penipuan jual beli via media sosial yang meibatkan aplikasi ekspedisi online.
TRIBUJAKARTA.COM - Polres Tangerang Selatan (Tangsel) berjanji akan mengusut dugaan adanya sindikat penipuan jual beli via media sosial yang meibatkan aplikasi ekspedisi online.
Kasus tersebut bermula dari adanya laporan dari seorang wartawan yang bertugas di Tangsel, Deden Muhamad Rojani, menjadi korban penipuan tersebut.
Kasi Humas Polres Tangsel AKP Agil Sahril menyatakan perkara ini diatensi agar tak menimbulkan korban baru.
“Ini ada indikasi pelakunya memang profesinya (sindikat) melakukan penipuan, bisa saja ada korban-korban lain. Saya atensikan ke penyidik biar ada progres,” ujar Agil, Selasa (28/10/2025).
Deden resmi membuat laporan polisi bernomor LP/B/2456/X/2025/SPKT/POLRES TANGERANG SELATAN/POLDA METRO JAYA pada Minggu (26/10/2025).
Dalam laporannya, Deden menyebut kerugian Rp1,8 juta akibat transaksi mesin cuci dari penjual di Marketplace Facebook yang mengarahkan pengiriman via aplikasi Lalamove, disertai permintaan transfer setelah barang diklaim telah di-pick up.
“Nanti sampaikan ke penyidik untuk data dan segala macam bukti-buktinya, supaya cepat ditindak agar ada titik terang dan terungkap,” tambah Agil.
Polres Tangsel mendorong korban untuk menyerahkan seluruh bukti dan informasi yang relevan, termasuk tangkapan layar percakapan, bukti transfer, dan rekaman komunikasi, guna mempercepat penanganan.
Deden menyebut skema diduga melibatkan dua pelaku: satu berperan sebagai penjual, satu lagi menyaru sebagai pengemudi aplikasi.
“Saya tertipu modus baru driver Lalamove. Pelaku kirim video dan foto barang, lalu minta pemesanan via Lalamove atas nama mereka. Setelah katanya barang sudah diambil mobil, saya diminta transfer agar kendaraan berangkat ke alamat,” kata Deden.
Untuk meyakinkan, pelaku mengirim tangkapan layar order Lalamove menggunakan mobil van plat D 8186 WG dengan identitas driver “Ade Kurniawan” seperti terlihat di aplikasi, serta mencantumkan alamat tujuan Jl. Bintara Cipta H.4 H No.67, Bintara, Bekasi Barat.
“Mereka mendesak transfer dengan alasan mobil segera jalan. Setelah uang ditransfer, kiriman tidak pernah datang,” ujarnya.
Korban mencatat permintaan transfer dilakukan ke beberapa akun: nomor 0895410337824 a.n. Suprihatin, Bank Neo 5859457224542525 a.n. Suprihatin, serta DANA 085888711562 a.n. Nuraini. Deden juga menguji pola yang sama pada upaya pembelian kedua; pelaku kembali mengirim bukti order atas nama Muhammad Zalaludin dengan plat B 9007 SCB dan kontak 0877-5900-3420 di sekitar Jakasampurna, Bekasi Barat.
“Karena polanya identik—harga jauh di bawah pasar, minta pindah ke WhatsApp, kirim ‘screenshot’ order dan plat kendaraan, lalu tekan agar cepat transfer—saya batalkan,” tegasnya.
Berita Terkait
- Baca juga: Penipuan Jual Beli di Medsos Libatkan Ekspedisi Online, Wartawan di Tangsel Jadi Korban Rugi Jutaan
- Baca juga: Disekap 2 Hari, Korban Penipuan Mobil di Tangsel Disiksa Brutal: Hanger Baju Jadi Alat Kekejaman
- Baca juga: Pedagang Sembako di Jaktim Jadi Korban Penipuan, Uang Ratusan Juta Digondol
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
| Penipuan Jual Beli di Medsos Libatkan Ekspedisi Online, Wartawan di Tangsel Jadi Korban Rugi Jutaan |
|
|---|
| Pedagang Sembako di Jaktim Jadi Korban Penipuan, Uang Ratusan Juta Digondol |
|
|---|
| BABAK Baru Mbah Tarman Beri Mahar Rp 3 M Berujung Laporan Polisi, Ada Peringatan No Seri Cek |
|
|---|
| 'Gede Omong' Kades Respons Tarman yang Beri Mahar Cek Rp 3 M, Akal Bulus Jual Samurai Rp 20 Triliun |
|
|---|
| Orangtua Sheila Bongkar Sosok Mbah Tarman yang Beri Mahar Cek Rp 3 M, Sisi Gelapnya Diungkap Polisi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.