Update Penyelundupan Harley Davidson: Dirut Garuda Dipecat, SAS Pasang Badan Tapi Hobinya Sepeda

Pemecatan Ari Askhara diumumkan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir saat jumpa pers bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani

Editor: Erik Sinaga
https://www.garuda-indonesia.com/
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara, Dirut Garuda Indonesia dicopot oleh Menteri BUMN Erick Thohir. 

"Kami mengatakan bahwa saudara SAS mengaku bahwa barang ini dibeli melalui akun IB. Jadi katanya sudah lama akan melakukan pembelian melalui akun IB," ujar Sri Mulyani.

Ia mengatakan lebih lanjut, waktu dilakukan pengecekan tidak mendapatkan kontak penjual yang didapat melalui akun IB tersebut.

Di sisi lain, disampaikan Sri Mulyani, diketahui SAS mempunyai utang bank sebanyak Rp 300 juta yang dicairkan pada bulan Oktober yang digunakan sebagai renovasi rumah.

Lalu, setelah ditelusuri rekening dari SAS, ditemukan data mutasi pihak SAS mentransfer uang kepada istrinya senilai Rp 50 juta sebanyak 3 (tiga) kali.

Dalam penyelidikan diduga SAS tidak mempunyai hobi motor.

Namun, selama ini SAS hanya melakukan impor Harley Davidsion.

Mengenai hobinya, diketahui SAS sebetulnya suka bersepeda.

Selanjutnya, ditemukan juga beberapa histori transaksi keuangan yang dapat ditengarai memiliki hubungan terhadap inisiatif untuk membeli dan membawa motor tersebut ke Indonesia.

4. SAS Diduga Pasang Badan untuk Dirut Garuda Indonesia, Ari Askhara

Dikutip dari Kompas.com, Menteri Kemungkinan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ada kemungkinan karyawan Garuda Indonesia berinisal SAS pasang badan untuk menutupi penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.

"Nampaknya yang bersangkutan, SAS, pasang badan," ujar Sri Mulyani ketika memberikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra ((-KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA))
Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra ((-KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA)) ()

Pasalnya, Sri Mulyani mengatakan SAS mengaku barang tersebut dibeli melalui akun situs belanja online e-Bay.

Hanya saja ketika dilakukan pemeriksaan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan tidak menemukan kontak penjual yang didapat dari e-Bay tersebut.

"Kami tidak dapatkan kotak penjual yang didapat dari e-Bay tersebut. SAS juga punya utang di bank Rp 300 juta yang dicairkan Oktober untuk renovasi rumah," ujar dia.

Selain itu, SAS juga melakukan transfer ke rekening istrinya sebanyak 3 kali senilai Rp 50 juta.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved