Bocah Tewas Tersengat Listrik: Kubangan Bekas Rusun, Ada Kabel ke Tiang Listrik, Tangisan Ibunda
Si ibu menangis ketika baru turun dari mobil dan mengiringi keranda mayat anaknya mengarah ke rumah
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Erik Sinaga
Namun, nafas bocah malang itu sudah mulai terengah-engah.
"Dia masih ada kayak sisa nafas. Jadi pas kaki saya naikkan, dia semacam masih ngap-ngapan. Saya lihat masih bisa (nafas)," kata Ahmad.
Ahmad dibantu warga sekitar lalu membawa GR ke RS Atma Jaya Pluit. Akan tetapi, korban menghembuskan nafas terakhirnya ketika berada di rumah sakit itu.
Setelahnya, jenazah GR dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat guna proses autopsi.
4. Ibu korban pingsan

Orang tua GR (7), bocah tewas tersengat listrik di dekat Rusun Penjaringan, Jakarta Utara, menangis sejadi-jadinya saat tiba di kediaman mereka usai menjemput jenazah anaknya dari RSCM.
Ibu korban, Suhaeni, bahkan sempat pingsan ketika tiba di rumahnya, Jalan Tanjung Wangi, RT 12/RW 12 Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Suhaeni menangis ketika baru turun dari mobil dan mengiringi keranda mayat anaknya mengarah ke rumah.
Suhaeni yang tak kuat berjalan juga sempat dibopong kerabatnya untuk menuju ke dalam rumah.
Di dalam rumah, tangisan Suhaeni makin tak bisa dibendung. Tangisan itu berujung pada kondisi Suhaeni yang pingsan karena tak kuat menahan kesedihan.
Ayah korban, Sumitro juga sempat menyolatkan jenazah anaknya di masjid. Sumitro mencoba tegar ketika melihat anaknya sudah ada di dalam keranda mayat.
Kesedihan kedua orang tua bocah malang itu coba ditenangkan para tetangga yang berkumpul di rumah korban untuk melayat.
Paman korban, Madrofik (64) mengatakan, kedua orang tua korban memang sangat menyayangi anaknya itu.
Sebab, GR diketahui merupakan anak tunggal.
Menurut Madrofik saat kejadian, kedua orang tua korban tengah bekerja. Sementara korban baru pulang dari sekolahnya.